JAKARTA, DISWAY.ID-- Salah satu warga Pati Jawa Tengah yang ikut aksi unjuk rasa, Nurul Utami rela meninggalkan anak dan suaminya untuk ikut menyuarakan aksi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Adapun, hari ini Senin, 1 September 2025 sekitar 350 warga Pati hadir menuntut Bupati, Sudewa alias Sudewo ditahan atas kasus kasus suap pembangunan jalur kereta di Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
BACA JUGA:Usai Rumah Dijarah, Sri Mulyani Beri Respons Tegas
BACA JUGA:Bukan Main, 1.240 Pendemo yang Ditangkap Polisi Bukan Warga Jakarta
"Jadi saya juga masih punya anak kecil, masih umur sekitar 2,5 tahun rela saya tinggalkan saya punya anak yang masih SMA juga saya juga masih punya keluarga di rumah ibaratnya kalo orang patih bilang totohane nyowo (taruannya nyawa), gitu kita ke sini," ujar Utami kepada wartawan pada Senin, 1 September 2025.
Ia mengaku takut dengan keadaan Jakarta akhir-akhir ini yang dikepung demo, namun Ibu Rumah Tangga (IRT) jauh dari keluarga agar Pati kembali 'sembuh'.
"Sebetulnya sih ini ya. Aku juga takut ya. Karena memang keadaan di Jakarta yang saya lihat di video di sosmed, pokoknya di tv seperti itu lagi hangat-hangatnya saya rela ke sini karena ingin menuntut keadilan," tuturnya.
BACA JUGA:Imbas Kericuhan Aksi Massa, Pertandingan Pekan 4 Super League Ditunda
"Saya ingin masyarakat Pati sembuh Pati bumi minatani seperti yang dulu seperti itu," lanjutnya
Lebih lanjut, ia juga membantah demo dilakukan selama lima hari.
"Jadi kemarin yang di sosial media yang 1 sampai tanggal 5 (September 2025) itu hoax," tegasnya
Sementara itu, Supriyono dari Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) masih bersemangat lakukan unjuk rasa meski sudah lanjut usia.
"Ini yang namanya reformis sudah ada tidak ada lewat umur dari muda sampai sekarang saya masih, reformis itu panggilan jadi ketika gejolak apapun mendukung rakyat tetap kami akan tampil," ujarnya.