Hal ini dikhawatirkan dapat membuat pemain-pemain muda diaspora yang memiliki potensi enggan memilih Indonesia karena takut mendapat penolakan dari fans sendiri.
Padahal, proses menjadi WNI bukan keputusan instan, ada harga besar yang mereka bayar.
Pemain diaspora Indonesia yang pindah ke BRI Super League bukan karena mereka menyerah pada mimpi di Eropa, melainkan karena situasi regulasi, paspor, dan masa depan karier yang harus dipertimbangkan secara realistis.
Mereka memilih untuk berkontribusi bagi negara leluhur mereka, bahkan jika itu berarti melepaskan berbagai kemudahan di Eropa.
BACA JUGA:Jose Mourinho Terciduk di Bandara Istanbul Pasca Dipecat Fenerbahce, Berangkat ke Inggris?
Alih-alih menghujat, sebagai fans sebaiknya memberi dukungan, apresiasi, dan semangat kepada mereka, agar tetap bangga menjadi bagian dari Timnas Indonesia.
Pemain diaspora adalah aset besar bagi sepak bola nasional.
Mereka datang dengan pengalaman, kualitas, dan budaya sepak bola yang lebih maju.
Hargai pengorbanan dan kontribusi mereka, karena untuk memilih Indonesia, mereka telah menempuh jalan yang tidak mudah.