JAKARTA, DISWAY.ID - Lokataru menyebut, selain Delpedro Marhaen, terdapat satu stafnya yang ditetapkan pula jadi tersangka penghasutan oleh Polda Metro Jaya.
Hal itu diketahui usai tim advokasi Lokataru mendatangi Polda Metro Jaya setelah Direktur Lokataru, Delpedro Marhaen, ditangkap pada Selasa, 2 September 2025.
BACA JUGA:Polisi Tangkap 6 Tersangka Penghasutan Demo Anarkis di Jakarta: Ada yang Bikin Tutorial Bom Molotov!
BACA JUGA:STOP Korban! Komnas HAM Sebut Ada 10 Orang Tewas Akibat Demo di Berbagai Wilayah
Tim advokasi Lokataru menyebut salah satu staf mereka bernama Mujaffar Salim juga diamankan dan jadi tersangka.
"Satu lagi Mujaffar. Bahkan Mujaffar itu saat kita mendampingi Delpedro di kantin belakang, tiba-tiba ada 7-8 orang foto-foto segala macam, bawa alat pendeteksi apa itu. Tiba-tiba ya udah 'mana yang namanya Mujaffar?'," kata anggota tim advokasi Lokataru, Fian Alaydrus, di Polda Metro Jaya, Selasa, 2 September 2025 kemarin.
Fian mengatakan, penangkapan Mujaffar sangat aneh. Sebab, saat hendak ditangkap, pihaknya sempat melakukan pembelaan dengan meminta agar pemeriksaan dilakukan dengan pendamping kuasa hukum.
Namun, polisi tak bergeming dan langsung menjemput paksa Mujaffar hingga akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.
BACA JUGA:Haris Azhar Heran Delpedro Ditangkap karena Menghasut Demo: Itu Ekspresi, Bukan Hasutan!
"Ya kita melakukan pembelaan tadi untuk menunggu pihak kuasa hukum. Akhirnya, setelah berdiskusi, boleh. Kita izinkan Mujaffar untuk diperiksa. Dia staf Lokataru," jelas Fian.
Fian menyebut, kliennya ditetapkan sebagai tersangka tak lama setelah Delpedro. Mujaffar juga dikenakan pasal yang sama dengan Delpedro yakni soal penghasutan yang menyebabkan kerusuhan.
"Mujaffar itu sekitar 14.58 WIB (siang), jam 2 kurang. Sebenarnya tersangka langsung, pasalnya sama dengan Delpedro. Sudah dua tersangka dari Lokataru," ungkapnya.
Enam Orang Tersangka
Untuk diketahui, Polda Metro Jaya resmi menetapkan enam orang sebagai tersangka kasus penyebaran ajakan anarkis melalui media sosial yang memicu kerusuhan di sejumlah titik Jakarta pada 25 hingga 31 Agustus 2025.
Salah satunya, Delpedro Marhaen atau DMR, yang berperan sebagai admin akun Instagram yang aktif menyebarkan provokasi dan berkolaborasi dengan akun lain untuk mengajak pelajar turun ke jalan.
BACA JUGA:Pigai Bentuk Tim Monitor Khusus, Pastikan Penanganan Demo Berpedoman pada HAM