JAKARTA, DISWAY.ID - Pemberontak Houthi Yaman dituding potong kabel bawah laut di Laut Merah pada Sabtu 6 September 2025.
Akibat terptusnya kabel bawah laut tersebut menyebabkan ganggu akses internet di sebagian Timur Tengah dan Asia
Beberapa pihak mengkhawatirkan jika kabel-kabel tersebut menjadi sasaran operasi militer di Laut Merah oleh pemberontak Houthi Yaman.
Hal tersebut take pas dari gerakan Houthi yang dituding sebagai pemberontak untuk menekan Israel agar mengakhiri perangnya melawan Hamas di Jalur Gaza.
Akan tetapi Houthi sendiri telah mengeluarkan bantahan jika mereka melakukan penyeranga dengan memutuskan kebel jaringan bawah laut.
BACA JUGA:Kinerja Kapolri Sungguh Mengecewakan, Pakar Sebut Desakan Mundur Adalah Puncak Kekecewaan Publik!
BACA JUGA:Terungkap! Ibu Berjilbab Pink yang Jadi Simbol Gerakan 17+8 Ternyata Berkebutuhan Khusus
Pihak Microsoft sebelumnya mengumumkan melalui situs web statusnya bahwa Timur Tengah mungkin mengalami peningkatan latensi karena pemutusan serat optik bawah laut di Laut Merah.
Perusahaan yang berbasis di Redmond, Washington ini tidak memberikan penjelasn secara detil apakah lalu lintas internet yang tidak melewati Timur Tengah tidak terdampak.
NetBlocks, yang memantau akses internet, menyatakan serangkaian pemadaman kabel bawah laut di Laut Merah telah menurunkan konektivitas internet di beberapa negara, termasuk India dan Pakistan.
Dalam pernyataannya, NetBlocks menyebutkan jika terdapat kegagalan yang memengaruhi sistem kabel SMW4 dan IMEWE di dekat Jeddah, Arab Saudi.
Adapun kabel Asia Tenggara–Timur Tengah–Eropa Barat 4 dioperasikan oleh Tata Communications, bagian dari konglomerat India.
Kabel India-Timur Tengah-Eropa Barat dioperasikan oleh konsorsium lain yang diawasi oleh Alcatel-Lucent, di mana kedua perusahaan tersebut tidak segera menanggapi permintaan komentar.