Trump dan Xi Jinping beberapa kali bersitegang terkait tarif impor antar kedua negara. Keduanya saling ancam meningkatkan tarif.
Dalam tulisan di media sosial itu Trump pun terang-terangan agar semua negara NATO punya komitmen untuk "memenangkan" perang tarif jauh di bawah 100 persen.
Namun faktanya Trump mengaku terkejut bahwa beberapa kelompok NATO masih bertransaksi dengan Rusia untuk pengiriman minyak.
Turki, anggota NATO, telah menjadi pembeli minyak Rusia terbesar ketiga setelah Tiongkok dan India.
Kemudian Hungaria dan Slovakia yang juga merupakan anggota aliansi 32 negara NATO, merupakan pelanggan setia Kremlin, menurut Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih.
Trump berdalih peperangan akan berakhir jika seluruh sekutu NATO mengikuti apa yang dia katakan.
BACA JUGA:Israel Akui 20.000 Tentara Direhabilitasi akibat Perang di Gaza
"Jika NATO melakukan apa yang saya katakan, PERANG akan segera berakhir," tulis Trump. "Jika tidak, Anda hanya membuang-buang waktu saya."
Di tengah upayanya memenuhi janji untuk segara mengakhiri perang, Trump berulang kali mengancam akan meningkatkan tekanan terhadap Rusia.
Bulan lalu ia telah mengenakan tarif impor terhadap India sebesar 50 persen atas pembelian minyak Rusia yang terus berlanjut.
Unggahan Trump ini pertama kali dipublikasi, beberapa hari setelah pasukan Polandia dan NATO menembak jatuh pesawat nirawak milik Rusia yang diketahui melanggar wilayah udara ketika melakukan serangan besar-besaran terhadap Ukraina.