Saat itu, Serda RS tengah makan malam di Shaka Resto, Wonosobo.
"Korban datang ke Resto Shaka di Desa Jolontoro untuk makan malam," katanya.
Dijelaskannya, ketika menjelang tengah malam, korban mendengar keributan di salah satu ruangan restoran.
"Korban melihat seorang pengunjung sedang ribut dengan petugas restoran," katanya.
Lerai Keributan
Andy menambahkan, melihat terjadi keributan, korban berinisiatif melerai pertikaian dan mengarahkan pengunjung restoran menuju tempat parkir.
Pengunjung yang diketahui berinisial I tersebut, kata dia, ternyata menuju mobil miliknya dan mengambil sebuah senjata tajam.
BACA JUGA:Pertama di Dunia! Albania Angkat 'Menteri AI' untuk Berantas Korupsi, Ini Detail Tugasnya
Andy menuturkan bahwa pelaku kemudian menyerang korban dari belakang dengan menggunakan senjata hingga melukai bagian wajah.
"Setelah menyerang korban, pelaku langsung kabur dengan menggunakan mobil," katanya.
Alhasil Serda SR terluka dan bersimbah darah hingga tersungkur. Korban sempat mendapat pertolongan dari petugas dan pengunjung restoran untuk selanjutnya dilarikan ke rumah sakit.
Ia mengatakan korban dinyatakan meninggal dunia usai dilarikan ke rumah sakit pada Sabtu dini hari.
Ia menambahkan polisi militer berkoordinasi dengan Polres Wonosobo untuk menyelidiki peristiwa tersebut.
Imbas kejadian itu, sejumlah warga yang menuntut pengusutan pelaku pembunuhan Serda RS menggeruduk Shaka Resto.
BACA JUGA:TNI Disambut, Polisi Disambit Saat Aksi Massa di Mako Brimob Kwitang
Restoran itu tampak dirusak massa hingga nyaris dibakar karena tak terima peristiwa itu terjadi pada Serda RS.
Polisi Buru Pelaku
Kapolres Wonosobo menyampaikan bahwa meskipun korban adalah anggota TNI, proses penegakan hukum tetap menjadi kewenangan Polri. Proses hukum akan ditegakan sesuai undang-undang yang berlaku.