JAKARTA, DISWAY.ID - Daerah Jakarta menghadapi ancaman yang cukup serius yakni krisis air bersih.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, PAM Jaya bergerak cepat mengejar target layanan air perpipaan 100 persen bagi warga Jakarta.
BACA JUGA:Soal Kelangkaan BBM di Shell, BP hingga AKR, Bahlil: Kuota Impor Tahun Ini Lebih Besar!
BACA JUGA:Harga Tiket Konser aespa di Jakarta 4 April 2026, Mulai dari Rp1,5 Juta
Hal ini dikatakan Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin dalam forum Balkoters Talk bertajuk 'Implementasi Smart Water Management untuk 100 Persen Layanan Air Jakarta', di Pressroom Balaikota pada Jumat, 19 September 2025.
Arief melanjutkan, sejak pengambil alihan pengelolaan dari swasta pada Februari 2023, PAM Jaya sudah menambah 124 ribu sambungan rumah tangga.
"Target yang dipatok Gubernur sampai 2029 mencakup pembangunan 7.000 kilometer pipa. Dampaknya menimbulkan kemacetan karena memang tidak bisa lagi tidak menggunakan badan jalan," kata Arief.
BACA JUGA:Pilot Project Pilah Sampah di Kab Bandung: Anak Muda Jadi Motor Penggerak Perubahan Lingkungan
BACA JUGA:7 Bulan Pimpin Jakarta, Pramono–Rano Tetap Fokus KJP, KJMU, Job Fair dan Banyak Lagi!
Arief menjelaskan, tantangan utama penyediaan air baku juga masih membayangi.
Bendungan Karian yang dijanjikan Kementerian PUPR belum bisa berkontribusi. Padahal, saat ini 85 persen pasokan air baku Jakarta masih dari luar wilayah, termasuk Jatiluhur.
"Tapi pesan Pak Gubernur jelas jangan bergantung pada satu sumber. Kami cari alternatif, bahkan ke Banten," ujarnya.
Selain itu tantangan yang dihadapi PAM JAYA adalah usia jaringan pipa yang menua dan itu menjadi pekerjaan berat.
BACA JUGA:Pemerintah Cari Solusi Antisipasi PHK Pegawai SPBU Swasta Imbas Kelangkaan BBM