Universitas Mulawarman mengembangkan bahan pencerah kulit alami dari tanaman khas Kalimantan Timur.
Universitas Sumatera Utara meneliti bahan skin brightening dari tanaman endemik Sumatera.
IPB mengembangkan pemanfaatan hutan berkelanjutan untuk kosmetik alami.
BACA JUGA:Bobol Kosan, Pencuri di Tanah Abang Ketangkap Polisi Gara-Gara Jejak Digital
Testimoni dan Dukungan Akademisi
Direktur PT Nosè Herbal Indo, Aling, menegaskan:
“Indonesia kaya akan tanaman herbal. Kami berkomitmen memanfaatkannya untuk menghadirkan formula skincare yang sesuai dengan kebutuhan kulit masyarakat.”
Sementara itu, perwakilan BRIN, Dr. Marissa Angelina, M. Farm, menyebut kolaborasi ini memberi nilai tambah nyata bagi konsumen dalam negeri.
Dukungan serupa datang dari kalangan akademisi. Guru Besar UGM, dr. Arief Budiyanto, Ph.D., menilai kolaborasi ini mendorong lahirnya inovasi berkelas internasional melalui teknologi seperti nanoencapsulation dan green extraction.
Adapun dari Universitas Mulawarman, Prof. Dr. Enos Tangke Arung, S.Hut., menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan langkah positif dalam mengoptimalkan kekayaan hutan Indonesia.
Dorong Pertumbuhan Industri Kecantikan Lokal
Melalui strategi berbasis riset, kolaborasi, dan pemanfaatan potensi alam Indonesia, PT Nosè Herbal Indo meneguhkan posisinya sebagai pionir kosmetik lokal berbahan alami. Perusahaan berharap inisiatif ini mampu melahirkan lebih banyak beautypreneur Indonesia serta mendorong industri kecantikan tanah air bersaing di pasar global.