Lama dan Mahalnya Pengobatan Kanker, Sejumlah Pasien Tetap Kembali Berobat di Tanah Air Pakai BPJS

Minggu 28-09-2025,08:30 WIB
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Editor : Marieska Harya Virdhani

JAKARTA, DISWAY.ID – Pengobatan kanker dikenal lama, rumit, dan mahal.

Tak heran jika sebagian pasien dari Indonesia memilih untuk berobat ke luar negeri, seperti Singapura, Malaysia, hingga Amerika Serikat.

Namun faktanya, tak sedikit dari mereka yang pada akhirnya kembali ke tanah air dan melanjutkan pengobatan dengan BPJS Kesehatan.

BACA JUGA:Para Ahli di ROICAM 2025 Sebut Kasus Kanker RI Bakal Tembus 70%, Segera Deteksi Dini!

Fenomena ini diungkap langsung oleh dr. Ronald Alexander Hukom, MHSc, SpPD, K-HOM, Ketua PERHOMPEDIN Cabang Jakarta, saat sesi diskusi di ROICAM 2025.

“Benar sekali, pengobatan kanker membutuhkan waktu yang panjang dan multidisiplin,” ungkap dr. Ronald.

“Sebagian pasien yang mampu tentu berobat ke Singapura, Malaysia, hingga AS. Tak hanya pasien dari Sumatra ke Singapura, atau Kalimantan ke Malaysia, tapi banyak juga pasien dari Jakarta dan Pulau Jawa yang berobat ke luar negeri.”

Menurutnya, ada anggapan di kalangan masyarakat bahwa fasilitas di luar negeri lebih lengkap dan pengobatannya lebih baik.

Bahkan, pernah ada tokoh nasional yang menjalani terapi kanker di Amerika Serikat, memperkuat persepsi tersebut.

Namun, pengobatan kanker bukan seperti operasi satu kali lalu sembuh. Prosesnya bisa berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Di sinilah tantangan muncul.

BACA JUGA:Ivan Gunawan Dukung Pejuang Kanker Payudara, Luncurkan Koleksi Busana Ready to Wear

“Karena pengobatannya lama, pasien bisa kelelahan, keluarga kerepotan, atau bahkan dananya sudah habis. Maka tak sedikit yang akhirnya kembali ke tanah air dan pakai BPJS,” tambahnya.

Ada juga kasus di mana pasien meminta dokter luar negeri mereka untuk melanjutkan terapi di Indonesia.

Apalagi, layanan BPJS Kesehatan cukup membantu dari sisi pembiayaan, meskipun belum semua jenis terapi atau obat baru ditanggung.

Kategori :