Kawasan seperti Tanjung Barat (Batam), Rempah, Nggalang, dan Morotai telah ditetapkan sebagai prioritas, dengan pengembangan sektor unggulan seperti industri perikanan.
Dalam upaya memperkuat dampak pembangunan transmigrasi, Kementerian Transmigrasi juga melepas 306 peserta untuk mengikuti seleksi Komponen Cadangan (Komcad) Tahun 2025.
Menteri Iftitah menjelaskan meski keduanya memiliki tujuan berbeda, keduanya diarahkan untuk saling melengkapi.
"Komcad ditujukan untuk tujuan bela negara, untuk mewujudkan komunitas yang tangguh. Sementara Tim Ekspedisi Patriot itu tugasnya riset dan pemetaan potensi ekonomi," imbuhnya.
"Harapannya, ketika para transmigran yang tergabung dalam Komcad kembali ke kawasan transmigrasi, mereka akan mengeksekusi rencana ekonomi yang sudah disusun oleh tim ekspedisi patriot," lanjutnya.
Lebih jauh, Iftitah menjelaskan ke depan akan ada integrasi antara program pendidikan dan transmigrasi.
Pemerintah akan membuka beasiswa S2 untuk sekitar seribu orang, yang akan belajar langsung di kawasan transmigrasi. Sebagian besar juga akan dilibatkan dalam Komcad.
"Mungkin nanti sekitar 60 persennya, sekitar 2 batalyon. Kami tempatkan. Ini adalah langkah awal. Tahun depan, Insya Allah, kami bentuk satu brigade, tergantung ketersediaan anggaran," tutur Iftitah.
Sebagai langkah lanjutan, pemerintah juga menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Transmigrasi dan Kementerian Perindustrian.
Kerja sama ini akan mempercepat hilirisasi dan industrialisasi di kawasan transmigrasi, mengingat sektor pertanian kini bukan lagi menjadi sektor unggulan utama.
"Transmigrasi tidak lagi sekadar memindahkan penduduk. Namun membangun manusia. Tak lagi hanya membangun kawasan permukiman. Tetapi membangun kawasan ekonomi. Tidak lagi tradisional dan konvensional. Berbasis data riset dan sains," urainya.
Gandeng Perguruan Tinggi di Indonesia
Dari sinilah terbentuk ekspedisi patriot 2025 unggul untuk menggarap potensi daerah dan menyususun desain investasi yang berdasarkan data.
Misi utama mereka memetakan potensi ekonomi. Kemudian, menyusun rencana investasi. Selanjutnya memperkuat kapasitas sosial dan kelembagaan masyarakat lokal.
Salah satu universitas yang dilibatkan dalam ekspedisi patriot ini adalah IPB University.
Direktur Pengembangan Masyarakat Agromaritim IPB, Handian Purwasangsa menjelaskan ekspedisi patriot bertujuan mengkaji potensi lokasi, mengidentifikasi komoditas unggulan.
Selain itu, merancang intervensi pemberdayaan ekonomi dengan berdasarkan data dan sumberdaya manusia di kawasan transmigrasi.