"Meskipun negara-negara Eropa seperti Jerman memiliki indikator ekonomi dan kesejahteraan materi yang sangat baik, survei ini memperlihatkan bahwa kebahagiaan tidak melulu soal PDB. Jauhnya selisih skor dengan negara-negara tersebut mengindikasikan bahwa koneksi sosial yang kuat, nilai-nilai kekeluargaan, dan, yang terpenting, harapan positif terhadap hari esok, jauh lebih berpengaruh," tegas Imran.
Pihak kementerian menyatakan bahwa temuan ini akan menjadi landasan penting bagi pengembangan kebijakan kesehatan mental nasional.
Kemenkes berkomitmen untuk terus memelihara dan memperkuat faktor-faktor yang mendorong optimisme dan kesejahteraan psikologis, memastikan angka kebahagiaan yang tinggi ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan di masa mendatang.