Pemerintah Genjot Bahan Bakar Berbasis Etanol, Ekonom: Peluang Ekonomi dan Energi Sekaligus!

Sabtu 11-10-2025,18:13 WIB
Reporter : Dimas Rafi
Editor : M. Ichsan

JAKARATA, DISWAY.ID-- Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengeluarkan kebijakan untuk mengembangkan bahan bakar ramah lingkungan berbasis etanol, atau yang dikenal dengan E10.

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi menilai inisiatif ini sebagai bentuk diversifikasi energi yang tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi sektor pertanian dan industri manufaktur.

BACA JUGA:Mental dan Taktik Timnas Indonesia Jadi Kunci! Bung Kusnaeni Soroti Laga Krusial Lawan Irak

BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Ajak Kepala Daerah Sinergi Atasi Konflik Pertanahan di Sumsel

"Yang saya tahu, pemerintah akan menghasilkan E10. Sebelumnya ada green fuel dari campuran pertamax, yang dimulai dari E5. Nah, sekarang akan ditingkatkan menjadi E10, artinya kandungan etanol dalam bensin ditambah," jelas Fahmy saat dihubungi disway.id  pada sabtu, 11 Oktober 2025.

Menurutnya, langkah ini sejalan dengan upaya transisi energi dan pengurangan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil murni.

"Dengan konteks menghasilkan bensin yang ramah lingkungan, saya kira ini bagus," tambahnya.

Disisi lain, Fahmy tidak menutup mata terhadap potensi efek samping dari penggunaan etanol dalam bensin.

BACA JUGA:Jadwal Bioskop Trans TV Hari Ini 11 Oktober 2025 Lengkap Sinopsis, Akhir Pekan Nonton Film Seru!

BACA JUGA:Lewat Ide Kreatif, PNM Ajak Anak Muda Wujudkan UMKM Tangguh dan Modern

Menurutnya, kandungan etanol dapat meningkatkan angka oktan (RON), menjadikan bahan bakar lebih ramah lingkungan.

Namun, ia mengingatkan soal dampak teknis, khususnya pada kendaraan lama.

"Etanol bisa meningkatkan RON, membuat bensin lebih bersih. Tapi energinya lebih rendah, sehingga saat distarter, tenaganya kurang kuat," sebut dia.

"Untuk mobil tua, apalagi keluaran tahun 90-an ke bawah, ada risiko karat pada mesin dan kendor," tambah Fahmy.

Namun untuk mobil-mobil keluaran baru, ia menyebut banyak pabrikan, seperti Toyota, sudah memberikan rekomendasi penggunaan bahan bakar dengan campuran etanol.

Kategori :