Adu Fakta dan Data Menkeu Purbaya vs KDM soal Dana Mengendap: Kas Daerah atau Deposito?

Senin 27-10-2025,14:17 WIB
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Editor : Marieska Harya Virdhani

 

JAKARTA, DISWAY.ID – Duel saling sindir antara Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi semakin meruncing soal dana mengendap di kas daerah.

Persoalan diksi antara deposito atau kas daerah menjadi polemik. 

Keduanya berbeda pandangan soal dana milik Pemprov Jawa Barat yang disebut mengendap di bank hingga mencapai triliunan Rupiah.

BACA JUGA:Heboh Ucapan KDM Soal Air Bor, Ini Fakta Sebenarnya Tentang Sumber Air Aqua

Polemik ini bermula saat Purbaya menyoroti rendahnya serapan anggaran daerah dalam rapat pengendalian inflasi nasional, Senin pekan lalu

Purbaya menyebut ratusan triliun uang daerah masih nganggur di bank akibat lambannya eksekusi belanja.

“Rendahnya serapan tersebut berakibat menambah simpanan uang Pemda yang nganggur di bank sampai Rp234 triliun. Jadi jelas, ini bukan soal uangnya tidak ada, tapi soal kecepatan eksekusi,” ujar Purbaya.

Nama Jawa Barat disebut memiliki dana sekitar Rp4,1 triliun yang mengendap di perbankan.

BACA JUGA:Dipicu Purbaya! KDM Mendadak Kumpulkan Pejabat, Datangi Kemendagri hingga BI untuk Cek Dana Rp4,1 Triliun

Data Dedi Mulyadi

Namun, Dedi Mulyadi dengan tegas membantah tudingan itu.

Ia menyebut data yang disampaikan Kemenkeu tak mencerminkan kondisi riil di lapangan.

“Kalau melihat data per 17 Oktober, dana kas Pemprov Jawa Barat hanya Rp2,6 triliun, bukan Rp4,1 triliun,” ujar Dedi saat diwawancarai media. 

Menurutnya, data Bank Indonesia yang dijadikan acuan Kemenkeu adalah laporan per 30 September, bukan data harian yang digunakan Kemendagri dan Pemprov.

BACA JUGA:Anggota DPR Sentil Donasi Rp1.000 per Hari ala KDM, Purbaya: Terserah Warganya

Kategori :