BACA JUGA:Tips Sehat dan Cerdas Finansial ala IFG Sambut Hari Asuransi Nasional 2025
Kolaborasi Budaya dan Pemberdayaan UMKM Lokal
Tak hanya fokus pada sepak bola, IFC Bali 2025 juga menghadirkan side event bertema budaya dan ekonomi kreatif, bekerja sama dengan Desa Wisata Carangsari.
Para peserta diajak mengenal kekayaan lokal Bali, mulai dari agrowisata hingga pertunjukan seni tradisional seperti tari kecak dan tabuh balaganjur.
“Kami ingin IFC menjadi wadah yang mempertemukan olahraga, budaya, dan UMKM lokal. Ini bukan sekadar turnamen, tapi juga platform promosi budaya dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Agung.
Kemenpora Apresiasi IFC Bali Sebagai Model Industri Olahraga Produktif
Deputi Pemberdayaan Olahraga Kemenpora RI, Raden Isnanta, menilai IFC Bali 2025 sebagai contoh sukses bagaimana olahraga dapat berkembang menjadi industri yang produktif dan berdaya saing global.
BACA JUGA:Tips Sehat dan Cerdas Finansial ala IFG Sambut Hari Asuransi Nasional 2025
“Pesan Pak Erick Thohir jelas, kolaborasi dengan pihak swasta harus diperkuat. Jika IFC terus berkembang dan mendatangkan lebih banyak peserta luar negeri, dampaknya akan sangat besar bagi ekonomi nasional,” ucap Isnanta.
Ia menambahkan, jika lebih banyak event serupa digelar di berbagai daerah, maka potensi perputaran uang di industri olahraga — khususnya sepak bola usia muda — bisa mencapai triliunan rupiah per tahun.
“Event seperti ini mendatangkan devisa. Mereka belanja di Indonesia, dan uangnya berputar di dalam negeri,” pungkasnya.