Dari Tradisi ke Standar Industri Obat Herbal Global : WHO-IRCH Apresiasi Ekosistem Jahe Merah Bintang Toedjoe

Sabtu 01-11-2025,10:29 WIB
Reporter : Reza Permana
Editor : Reza Permana

Agenda penyusunan ini sudah dilakukan sejak 2024 dan di tahun 2025 ini, Indonesia menjadi tuan rumah Pertemuan Tahunan WHO–International Regulatory Cooperation for Herbal Medicines (IRCH) ke-16.

Indonesia dapat memamerkan kemajuan riset dan industri yang telah memiliki ekosistem herbal terintegrasi berstandar tinggi, terutama jahe merah sebagai ikon Indonesia yang dengan giat dikembangkan oleh PT Bintang Toedjoe. Dr. Inggrid pun menunjukkan signifikansi kunjungan ini.

“Kedatangan WHO-IRCH ke Indonesia diisi oleh workshop dan kunjungan ke industri-industri terpilih yang sudah memanfaatkan jahe merah yang jadi herba asli Indonesia sebagai benchmark dan percontohan untuk masukan dalam pembuatan farmakope herbal internasional.”

BACA JUGA:Penyebab Tuntutan Pemakzulan Sudewo Tumbang: Fraksi DPRD Pati Terbelah, 73 Persennya Tolak Angket

BACA JUGA:Promo JSM Alfamart Terbaru Hari Ini 1 November 2025, Borong Sabun Ekonomi Cuma Rp6 Ribuan!

Kunjungan WHO-IRCH ke PT Bintang Toedjoe ini adalah bentuk apresiasi dalam komitmen industri mengembangkan obat herbal modern.

Melalui produk herbal andalannya seperti Bejo Jahe Merah dan Komix Herbal, PT Bintang Toedjoe berkomitmen untuk memproduksi produk yang sesuai dengan standar nasional maupun internasional.

Seluruh fasilitas produksi telah tersertifikasi CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) oleh BPOM, serta ISO 9001, ISO 14001, dan ISO 45001.

Ketika dijumpai oleh rekan media dalam sela-sela kunjungan ini, Fanny Kurniati, Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe berkomentar, pihaknya sangat bangga Indonesia memiliki jahe merah sebagai warisan budaya yang banyak manfaat dan khasiat.

"Jahe merah yang kami gunakan untuk Bejo Jahe Merah sudah teruji paling aman untuk tingkatkan kekebalan tubuh. Ditambah, khasiat anti-inflamasinya juga kami manfaatkan di Komix Herbal".

"Dimulai dari kebun-kebun binaan kami sampai pabrik dan lab riset berteknologi tinggi, semangat From Nature to Science selalu melandasi tiap proses produksi hingga ke tangan konsumen," terangnya.

BACA JUGA:Penyebab Tuntutan Pemakzulan Sudewo Tumbang: Fraksi DPRD Pati Terbelah, 73 Persennya Tolak Angket

BACA JUGA:Promo JSM Alfamart Terbaru Hari Ini 1 November 2025, Borong Sabun Ekonomi Cuma Rp6 Ribuan!

Kunjungan monumental yang merupakan penutup dari rangkaian acara pertemuan tahunan WHO–IRCH ini diharapkan memperkuat peran Indonesia sebagai salah satu pusat riset dan produksi obat herbal berstandar internasional.

Keanekaragaman hayati yang melimpah, pengetahuan lokal yang mendarah daging, dan kemajuan sains di Indonesia menandakan Indonesia sudah siap untuk jadi pusat pengembangan obat herbal dunia.

“Kunjungan oleh WHO-IRCH ini menjadi kehormatan besar dan mendorong kami untuk terus membawa pengetahuan lokal yang didasari sains bisa mencapai masyarakat global, dimulai dengan jahe merah,” tutup Fanny Kurniati.  

Kategori :