Dampaknya luar biasa. Klub Johor Darul Ta’zim (JDT) terancam kehilangan bintang utamanya, sementara Garces, yang tengah naik daun di La Liga bersama Deportivo Alavés, juga terkena imbas.
FAM berdalih bahwa kasus ini hanyalah “kesalahan administratif” dan menyatakan proses naturalisasi sudah sesuai konstitusi. Namun, FIFA menilai kelalaian ini fatal.
Kini, Malaysia bukan hanya kehilangan tujuh pemain, tapi juga delapan gol kontribusi penting dalam ajang internasional. Posisi di ranking FIFA bisa merosot drastis, dan peluang di Kualifikasi Piala Asia 2027 terancam.
Lebih jauh, Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) dikabarkan tengah menyiapkan gugatan agar pertandingan melawan Malaysia diulang (replay match) karena dinilai “tidak sah”.
Meski banding ke CAS menjadi satu-satunya harapan, FAM menghadapi dilema besar. Proses hukum di CAS dikenal mahal, rumit, dan berisiko tinggi. Jika CAS menolak banding, semua sanksi otomatis permanen dan tidak bisa digugat lagi.
FIFA menolak banding FAM terkait kasus naturalisasi 7 pemain Malaysia-Tangkapan layar-
Kini publik Malaysia menanti, apakah FAM berani melawan atau memilih tunduk pada vonis FIFA?
Sepuluh hari ke depan akan menjadi hari-hari paling menentukan dalam sejarah sepak bola Malaysia.