FIFA Series 2026: Debut Pelatih Baru dan Indonesia Jadi Tuan Rumah, Saatnya Timnas Naik Level!

JAKARTA, DISWAY.ID - Indonesia bersiap menyambut momentum baru dalam perjalanan sepak bolanya.

Setelah gagal menembus putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia kini mengalihkan fokus ke FIFA Series 2026, sebuah agenda resmi FIFA yang tidak hanya memberi kesempatan bertanding melawan negara dari berbagai konfederasi, tetapi juga berpotensi menambah poin peringkat dunia.

Analis sepak bola Tanah Air, M. Kusnaeni atau Bung Kus dan mantan pemain Timnas Indonesia, Indriyanto Setyo Nugroho mengulas peluang besar Indonesia sebagai tuan rumah, sekaligus tantangan jelang debut pelatih baru.

Analis sepak bola M. Kusnaeni  menegaskan bahwa FIFA Series tetap berada dalam kalender resmi FIFA, sehingga pertandingan yang dijalani Indonesia akan berdampak langsung pada ranking FIFA.

BACA JUGA:FAM Kian Terpuruk: Skandal Naturalisasi 7 Pemain Timnas Malaysia Berujung Krisis Keuangan dan Investigasi FIFA

“Keuntungannya, karena ini masuk kalender FIFA, perizinan pemain lebih mudah dan ada bonus poin peringkat,” ujar M. Kusnaeni yang akrab dipanggil Bung Kus di salah satu televisi swasta, Selasa 25 November 2025.

Selama ini, Indonesia kerap kesulitan mencari lawan dengan ranking lebih tinggi dari luar Asia.

FIFA Series membuka pintu bagi Garuda untuk menghadapi tim dari Afrika, Oseania, Eropa, hingga CONMEBOL.

“Biasanya sulit bertemu lawan dari konfederasi lain, tapi FIFA Series membuat ruang itu terbuka,” tambahnya.

BACA JUGA:AFC Denda FAM dan Klub Malaysia, Fans Minta FIFA Jatuhkan Hukuman Seumur Hidup Skandal Naturalisasi Palsu

Berbeda dari uji coba mandiri, daftar lawan dalam FIFA Series akan ditentukan langsung oleh FIFA.

Artinya, Indonesia berpeluang besar menghadapi negara-negara yang punya nilai komersial tinggi dan peringkat lebih baik.

“FIFA tidak mungkin memberi lawan peringkat 200-an. Mereka juga mempertimbangkan aspek komersial dan kualitas,” jelas Kusnaeni.

Tidak menutup kemungkinan Indonesia bertemu Bolivia, Nigeria, Meksiko, atau negara lain yang punya karakter permainan berbeda.

Sumber: