13 Tahun di Sel Bali, Terpidana Mati Narkoba Lindsay Sandiford Akhirnya Pulang ke Inggris Terduduk di Kursi Roda

Jumat 07-11-2025,10:06 WIB
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Editor : Marieska Harya Virdhani

JAKARTA, DISWAY.ID - Setelah 13 tahun menjalani hukuman mati di Bali, Lindsay Sandiford akhirnya bisa menghirup udara kebebasan.

Nenek asal Inggris berusia lanjut itu dipulangkan ke negaranya dalam kondisi lemah, duduk di kursi roda, usai lebih dari satu dekade hidup di balik jeruji penjara Kerobokan, Bali. 

Nenek penyelundup narkoba asal Inggris, Lindsay Sandiford, muncul untuk pertama kalinya setelah 13 tahun di sel terpidana mati dilansir dari Daily Star. 

Nenek renta Lindsay Sandiford dijadwalkan mendarat kembali di tanah Inggris setelah menghadapi ancaman hukuman mati dengan regu tembak di Indonesia, ia dibebaskan berdasarkan kesepakatan yang dicapai dengan pemerintah Indonesia.

BACA JUGA:RUU Perampasan Aset Mandek di DPR, Puan Maharani Ungkap Alasan Sebenarnya

Lindsay Sandiford dipulangkan dengan tiket seharga £600 pada Kamis sore (6 November) berdasarkan perjanjian antara pemerintah Inggris dan Indonesia.

Ia terlihat duduk di kursi roda sambil menutupi wajahnya sebelum naik ke pesawat, didampingi oleh pejabat Inggris.

Mantan sekretaris hukum itu dijadwalkan mendarat di Bandara Heathrow London setelah penerbangan selama 20 jam.

Sandiford dijatuhi hukuman mati pada tahun 2013 setelah pihak berwenang menemukan kokain senilai $2,14 juta (£1,7 juta) yang disembunyikan di bagian dasar koper ganda miliknya ketika tiba dari Thailand setahun sebelumnya.

BACA JUGA:Penampakan Lindsay Sandiford, Terpidana Narkoba Lolos dari Hukuman Mati di Indonesia, Resmi Dipulangkan ke Inggris

Namun, revisi undang-undang memungkinkan Sandiford, yang menunjukkan perilaku sangat baik selama lebih dari satu dekade di penjara, menjadi kandidat utama untuk dibebaskan.

Sumber di Indonesia mengatakan Perdana Menteri Keir Starmer dan Menteri Dalam Negeri Yvette Cooper secara pribadi mengajukan permohonan kepada otoritas Indonesia untuk pemulangan Sandiford karena kondisi kesehatannya yang memburuk.

Dipahami bahwa pejabat dari Foreign Office telah bekerja selama lebih dari 18 bulan untuk mencapai kesepakatan ini, dengan sering mengunjungi Sandiford di penjara.

Pendeta Christine Buckingham yang mengunjungi Sandiford di Lapas Kerobokan pekan lalu mengatakan kepada Mirror. 

BACA JUGA:Kampung Bahari Digerebek, BNN-Brimob dapat Perlawanan Bandar Narkoba: 18 Orang Ditangkap!

Kategori :