JAKARTA, DISWAY.ID – Sebanyak 3 negara bisa menjadi cerminan pemberlakuan kebijakan redenominasi Rupiah sebelum nantinya positif diterapkan.
Tiga negara ini gagal dalam menerapkan kebijakan redenominasi justru memicu kenaikan Inflasi.
Lembaga Riset Celios mengungkap sejumlah negara yang gagal menerapkan redenominasi.
BACA JUGA:Pemerintah Kembali Hidupkan Wacana Redenominasi Rupiah, Ekonom Peringatkan Risiko Inflasi
3 Negara Gagal Terapkan Redenominasi
Brasil tahun 1986, 1989, dan 1993 gagal untuk atasi inflasi karena kurang sosialisasi dan persiapan sistem keuangan, inflasi naik 48% secara bulanan pada Juni 1994.
Ghana tahun 2007, inflasi naik 5% tahun berikutnya setelah redenominasi dilakukan.
Zimbabwe berulang kali lakukan redenominasi namun gagal.
Rencana Menkeu Purbaya
Sebelumnya Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melontarkan wacana redenominasi.
Dikutip dari akun Instagram Celios, jika tidak hati-hati, maka dampak redenominasi kalau cuma 2 tahun dalam menyiapkan regulasinya bisa terancam dalam jurang inflasi.
“Baru-baru ini ada usulan mendorong aturan redenominasi. Isu ini timbul tenggelam, tapi kali ini pemerintah nampaknya serius soal redenominasi,” tulis Celios.
Menurut Celios, redenominasi itu beda dengan sanering atau potong nilai uang.
Redenominasi bertujuan mengurangi angka nominal dalam mata uang. Contohnya tiga angka nol di rupiah diganti dari Rp1.000 jadi Rp1. Nilainya sama.
BACA JUGA:Pak Purbaya, Please Hati-Hati soal Redenominasi! Belajarlah dari 3 Negara yang Gagal Ini
Bilangnya sih "RUU tentang Perubahan Harga Rupiah (Redenominasi) merupakan RUU luncuran yang rencananya akan diselesaikan pada 2027"