Mahasiswa Unggul, Negara Unggul

Jumat 14-11-2025,10:21 WIB
Oleh: Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph

BACA JUGA:Koperasi Merah Putih: antara Mengejar Efisiensi Bersama dan Merawat Modal Sosial

BACA JUGA:KESADARAN GEOPOLITIK

Beberapa langkah strategis yang sedang dan akan terus diperkuat: Pertama, penguatan mentoring akademik dan riset; kedua, pemerataan akses fasilitas bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu; ketiga, kolaborasi internasional kampus–industri–pesantren; dan keempat, integrasi kurikulum berbasis nilai dan spiritualitas.

Sebagaimana dikemukakan Ziauddin Sardar dalam Reading the Qur’an (2011), masyarakat masa depan hanya bisa bertahan bila ia memadukan tiga hal: ilmu, nilai moral, dan kemampuan merespons perubahan.

Inilah tugas kampus hari ini.

Saya percaya, keberhasilan 633 mahasiswa ini mengandung pesan penting bagi bangsa: bahwa generasi muda Indonesia masih punya energi untuk bermimpi dan bekerja keras.

Mereka bukan produk kebetulan; mereka lahir dari doa, dari jerih-payah orang tua, dari dedikasi dosen, dan dari ekosistem kampus yang terus membaik.

Dari kampus Ciputat, kita belajar bahwa harapan itu nyata.

BACA JUGA:Bolehkah Non-Muhrim Bersalaman? Sebuah Tinjauan Hukum Diperbolehkan dengan Catatan

BACA JUGA:Perbedaan Sistem Pesantren dan Feodalisme-Fasisme

Bahwa prestasi bisa dilatih. Bahwa adab bisa ditumbuhkan. Bahwa keunggulan bisa diwariskan.

Dan bahwa masa depan Indonesia akan sangat ditentukan oleh bagaimana kita memperlakukan mahasiswa hari ini: sebagai penerima penghargaan, atau sebagai penerus peradaban.

Saya memilih yang kedua. 

*Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D. (Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)*

 

Kategori :