JAKARTA, DISWAY.ID — Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengumumkan bahwa perekonomian Indonesia berhasil mempertahankan tren pertumbuhan stabil di kisaran 5 persen selama dua tahun terakhir, yakni sepanjang 2023 hingga 2025. Kondisi ini menunjukkan ketahanan ekonomi nasional setelah sempat terkontraksi pada 2020.
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa ketangguhan itu tercermin dari kinerja perdagangan yang tetap kuat.
Indonesia membukukan surplus neraca dagang sebesar USD 33,48 miliar pada Januari–September 2025, meningkat signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 22,18 miliar.
BACA JUGA:RUU Polri Bahas Usia Pensiun, DPR Sebut Aturan Mirip dengan TNI dan Kejaksaan
“Ini menunjukkan bahwa Indonesia cukup resilien meskipun dunia masih diliputi ketidakpastian,” ujar Purbaya dalam konferensi pers APBN KiTa di Gedung Djuanda I, Kemenkeu, Kamis (20/11/2025).
Purbaya menambahkan, stabilitas pasar keuangan domestik juga membantu menjaga optimisme pelaku pasar serta meningkatkan minat investor asing.
Arus dana asing kembali masuk ke pasar saham sejak Oktober hingga November.
“Secara bulanan, saham mencatatkan net inflow, sementara outflow Sekuritas Rupiah Bank Indonesia sejalan dengan kebijakan moneter yang semakin longgar untuk mendukung aktivitas ekonomi,” jelasnya.
Di tengah ketidakpastian global, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap ekonomi juga menunjukkan perbaikan. Aktivitas belanja terus menguat hingga 26 Oktober 2025, terutama pada kategori durable goods.
BACA JUGA:Nova Arianto Naik Pangkat, PSSI Tunjuk Menjadi Pelatih Timnas Indonesia U-20
“Aktivitas manufaktur Indonesia meningkat ekspansif, sejalan dengan permintaan global dan daya beli domestik yang kuat. Keyakinan konsumen juga meningkat, dengan optimisme naik tajam untuk kondisi ekonomi saat ini dan mendatang,” papar Purbaya.