Wamenkes Benjamin Ungkap Penyebab Kematian Ibu dan Bayi di Papua: Dokter Cuti Hingga Kamar RS Penuh

Rabu 26-11-2025,05:11 WIB
Reporter : Hasyim Ashari
Editor : Fandi Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Republik Indonesia, Benjamin Paulus mengungkapkan hasil sementara temuan investigasi terkait kasus kematian ibu dana anak di Papua yang ditolak oleh rumah sakit

Menurut Wamenkes, salah satu faktor kritis yang teridentifikasi adalah ketiadaan atau kurangnya tenaga kesehatan spesialis, terutama karena pengambilan cuti.

BACA JUGA:Lanjutkan Program RSLH, PT Djarum Renovasi 25 Rumah di Purbalingga dan Banjarnegara

BACA JUGA:Link Live Streaming Kick Off Pemagangan Nasional Batch II Hari Ini, Jangan sampai Ketinggalan!

"Wilayah itu dokternya cuma satu dan sedang cuti. Paham ya? Itu kan di Papua dokternya sedang tidak ada tempat," ujar Wamenkes Benjamin saat konferensi pers, Selasa 25 November 2025.

Selain isu cuti dokter, Wamenkes Benjamin juga mengungkapkan faktor penyebab kematian ibu dan anak di Jayapura karena keterbatasan kamar kelas 3 yang penuh.

Sehingga, sang ibu yang seharusnya ditangani dengan cara operasi menjadi terhambat. Sehingga, nyawa sang ibu tidak tertolong dan anak yang dikandungnya tidak bisa terselamatkan.

BACA JUGA:Wanita Dirudapaksa Sopir Taksi Online di Tangerang, Pelaku Ancam Korban Pakai Senpi!

"Nah itu karena, ini yang kasus wanita hamil kan?  Itu sementara wanita hamil itu anak yang ketiga. Nah, berat badannya itu beratnya besar sebenarnya pada waktu pre itu sudah disarankan bahwa masih harus operasi. Tidak bisa lahir per pagi 6, karena berat badannya lebih besar daripada panggulnya," kata Benjamin.

"Nah, waktu dia pindah lagi ke rumah sakit yang lainnya, terjadi gawat janin. Nah, itu yang terjadi, itu karena, dari satu tempat ke tempat lain ada masalah dengan pelayanan. Di satu tempat, dimana rumah sakit itu punya pelayanan bahwa kelas 3 nya penuh dan itu sedang kita investigasi," pungkasnya.

Kategori :