Kampus Hijau Dimulai dari Budaya Hidup

Jumat 26-12-2025,08:00 WIB
Oleh: Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph

Antropolog Tim Ingold dalam Being Alive (2011) menulis bahwa manusia membentuk dunia melalui cara ia bergerak di dalamnya.

Gerak tubuh bukan sekadar perpindahan, tetapi cara manusia berelasi dengan ruang, waktu, dan sesama.

Akhirnya, kampus hijau bukan proyek sesaat yang selesai ketika fasilitas diresmikan.

BACA JUGA:Langkah Bijaksana Syuriah dan Rais Aam PBNU

BACA JUGA:Diplomasi Tangan di Atas: Menguatkan Peran Global Indonesia

Ia adalah proses panjang membangun kesadaran, kebiasaan, dan keteladanan.

Jika kita mampu memulai dari diri sendiri dari langkah-langkah kecil yang konsisten, maka UIN Jakarta tidak hanya menjadi kampus ramah lingkungan, tetapi kampus yang berkelanjutan, sehat, dan beradab.

Dan barangkali, yang perlu kita renungkan bersama bukanlah seberapa canggih fasilitas yang kita miliki, melainkan ke arah mana kaki kita melangkah, dan nilai apa yang kita bawa dalam setiap langkah itu.

* Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D.*

(Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

 

Kategori :