Parade Kalkun
--
Saya telat tahu: Parade Thanksgiving di New York tahun ini sudah bisa live streaming dengan cara baru. Menyesal. Kemarin tidak melihat live-nya.
Parade itu, tahun ini, berumur 101 tahun. Masih tetap menjadi Parade Thanksgiving yang paling hebat. Pun di era digital ini, parade New York bisa menyesuaikan diri dengan zaman. Yang menonton secara live pun mencapai 10 juta orang.
Kini untuk menonton Parade New York memang tidak harus pergi ke New York. Bahkan tidak perlu membeli tiket VVIP. Digital live-nya bisa dipesan seolah Anda sedang duduk di tribun VVIP. Bisa juga pesan di sudut pandang mana pun. Istilahnya: multiview streaming. Untuk itu drone-drone berkamera dikerahkan di berbagai sudut pandang.
Balon-balon yang ikut parade pun sudah disesuaikan dengan zaman digital. Balon-balon itu sudah disertai efek augmented reality. Penonton live streaming bisa melihat balon-balon itu lebih hidup –dibanding nonton langsung di New York.
Efek augmented reality itu disertakan karena balon-balon yang ikut parade didominasi model tokoh-tokoh animasi. Balon-balon itu begitu besarnya sehingga akan sulit kalau misalnya akan ikut parade di Indonesia –parade apa ya yang terkenal di Indonesia?
Ukuran balon itu banyak yang setinggi gedung enam lantai. Dan itu menjadi ciri khas Parade New York. Parade Chicago lebih didominasi marching band. Juara-juara dari berbagai wilayah Amerika kumpul bersaing di Chicago. Sedang parade Philadelphia didominasi tema-tema keluarga dan Natal.
Thanksgiving tahun ini ditandai dengan rekor terbanyak orang mudik di Amerika. Juga ditandai dengan mahalnya daging kalkun –sajian wajib acara makan-makan Thanksgiving.
Saya sudah lupa rasa kalkun di perayaan Thanksgiving. Baru sekali saya ikut perayaan Thanksgiving di Amerika. Sudah lama nan lalu.
Pada hari Thanksgiving, tahun ini jatuh pada 27 November lalu, keluarga kumpul. Yang laki-laki nonton siaran langsung sepak bola Amerika. Para wanitanya ngobrol bergosip di ruangan keluarga.
Saya juga baru sekali nonton parade New York. Memang sangat mengesankan. Begitulah negara kaya melakukan parade. Serba besar dan berkualitas.
Presiden Donald Trump sendiri memanfaatkan Thanksgiving untuk posting misinya di medsos. Bukan untuk mengucapkan selamat hari raya, tapi untuk yang satu ini: pernyataan sikapnya yang anti imigrasi. Imigran, katanya, telah memakan jatah makannya orang Amerika.
Trump memanfaatkan acara makan-makan itu untuk menyadarkan orang Amerika bahwa sebagian makannya telah direbut oleh imigran.
Apalagi dua hari sebelum Thanksgiving tahun ini terjadi tragedi: seorang imigran asal Afghanistan menembak dua tentara Amerika: Sarah Beckstrom (gadis 20 tahun) dan Andrew Wolfe (24 tahun). Sarah meninggal di rumah sakit. Andrew dalam keadaan kritis. Dua orang tentara itu sedang bertugas di ibu kota. Keduanya bagian dari tentara federal yang ditugaskan Trump ikut memberantas kriminalitas di Washington DC.
Trump memang punya program khusus bidang imigrasi. Yang sudah telanjur mendapat kewarganegaraan akan ditinjau ulang. Yang sedang mengajukan diperketat. Yang belum masuk Amerika dicegah.
Penembak dua tentara itu bernama Rahmanullah Lakanwal. Umurnya 29 tahun. Anaknya lima.
Rahmanullah adalah bagian dari 60.000 orang Afghanistan yang masuk Amerika di zaman Presiden Joe Biden. Yakni setelah Amerika menarik diri dari perang Afghanistan yang sudah berlangsung 12 tahun.
Saat masih di Afghanistan Rahmanullah bekerja untuk tentara Amerika. Ia bagian dari operasi intelijen Amerika CIA.
Maka ketika Amerika mundur dari perang Afghanistan, orang seperti Rahmanullah ikut lari ke Amerika. Kalau tetap tinggal di Afghanistan hidupnya terancam. Ia akan dianggap sebagai pengkhianat bangsa.
Di Amerika ia tinggal di negara bagian Washington. Yakni di satu kota dekat perbatasan Kanada.
Dari rumahnya di pantai barat negara bagian Washington itu Rahmanullah bermobil membelah benua Amerika menuju pantai timur Amerika: Washington DC.
Di ibu kota itulah ia mengarahkan senjata ke jajaran tentara secara membabi buta. Setelah dua tentara tersungkur beberapa tentara meringkusnya. Sampai hari ini belum diketahui motifnya. Amerika langsung menggolongkannya sebagai teroris.
Tentu sangat menarik menunggu pengungkapan motif penembakan itu. Terutama karena ia pernah bekerja sebagai CIA. Tentu problem besar bagi Trump: 60.000 orang Afghanistan itu tidaklah sedikit. Semua minta suaka. Trump memperketat syarat suaka.
Trump ingin memanfaatkan isu pengungsi dari Afghanistan ini untuk menjatuhkan nama Biden. Tahun depan adalah tahun Pemilu di sana.
Baru kali ini perayaan Thanksgiving dipakai untuk memanaskan suhu politik. Sekalian bisa untuk mengalihkan perhatian dari keluhan masyarakat mengenai naiknya harga-harga barang –termasuk harga daging kalkun.(Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan pada Tulisan: Bawazier Soedomo
siti asiyah
Saya 3 bersaudara, lelaki semua.Adik bungsu saya adalah anak ibu yang paling bandel dan nakal.Selalu bermasalah disekolah sejak SD hingga SMA.Ia pula yang tidak mau kuliah.Namun segala nakal dan bandelnya luruh dihadapan ibu.Apapun kalo sudah ada kata ibu, ia paling tunduk.Saya pun pernah ditegurnya untuk hal yang saya anggap sepele, menunda membelikan nasi pecel permintaan ibu karena sudah hampir dini hari.Katanya : Koq berani sampean mbantah permintaan ibu.Maka ia ambil alih mencarikan nasi pecel sampai mendapatkannya.Dan banyak lagi cerita ketundukannya pada ibu kami. Hari ini keberkahan berupa kelebihan harta, adik kami yang memilikinya.Dan sama seperti ibu saya, adik kami sangat suka berderma.Seperti masa ketika kami rekreasi dan belum punya mobil, adik kami paling suka foto dengan mobil mobil bagus diparkirannya, saat itu ibu berkata : Adikmu pantas jadi orang kaya.
DeniK
Masih penasaran apakah ketika bangun pabrik di Arab sering di datangi ormas atau lsm yang minta japrem alias Jatah Preman ?
Bahtiar HS
Pak @DjokoLodang, Mungkin Abah sama dengan saya. Pengin nyunah manjangin jenggot, tapi ada sunnah yg lain yg lbh prioritas. yakni nyenengin istri krn beliau tidak demen dan risih dengan jenggot suaminya kalau panjang. Jangankan panjang, baru untup2 tumbuh aja dah dibilang kayak parut kalau kena kulit dia. Makanya kami tidak berkumis dan berjenggot. Demi nyenengin istri. Jika ada dua sunnah "berbenturan" maka pilihlah sunnah yg berimplikasi pd org lain. Berjenggot buat diri sendiri aja. Smtr gak jenggotan membuat istri seneng, tambah lengket. Ya pilih nyenengin istrilah. Sama dg istri mau puasa sunnah. Izin dulu ama suami. Biar dia tahu dan mikir kalau mau "nyunnah" siang hari bolong. Tp kalo emang gak kuat dorongan nyunnahnya (anak2 sekolah, rumah sepi hanya berdua, hujan pisan), istri hrs paham. Batalin puasanya. Turutin sunnah maunya suami. Prioritas! Dpt dobel pahala. Pahala puasa dpt. Pahala nyenengin suami dpt. Dan puasanya dikorting lagi bisa mokel siang hari. Enak tenan! Nikmat mana lg yg engkau dustakan?
Muh Nursalim
Tidak untuk.menjadi pegawai. Itu tujuan pendidikan pondok gontor. Punya ijazah memang untuk ngelamar pegawai. Negeri maupun swasta. Yg tak berijazah " terpaksa" jd pengusaha. Nanti yg berijazah jd pegawainya yg tak punya ijazah. Nah, gontor ndak mau ujian persamaan. Ia ngeluarkan ijazah sendiri dg kurukulum yg dibuat sendiri. Mulanya ijazahnya ndak laku. Di mana mana. Lama2 karena secara kualitas memang kompeten di bidang ilmunya akhirnya laku juga. Bahkan negara mengakomodasi pesantren sejenis di mana2 dg mengeluarkan undang2 pesantren.
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
KETIKA SARUNG BERTEMU MIE, LAHIRLAH WAZARAN.. Tulisan pak Dahlan di CHDU hari ini lagi-lagi bikin saya manggut-manggut sambil senyum Bisnis besar memang sering lahir dari langkah kecil—bahkan dari 100 kardus mie. Kisah Kholid Bawazier mengajarkan bahwa intuisi dagang kadang lebih tajam dari gelar akademik. Disuruh tak kuliah, malah kuliahnya langsung di “Universitas Pasar”. Lucunya, dari sarung, jamur, tuna, sampai mie instan, semua naik kelas ke level global. Dari Jalan Sasak, Ampel, tembus delapan negara. Ini baru definisi go international yang tanpa seminar Motivator Level Platinum. Yang paling saya hormati, konsistensi etik. Sudah tahu semua rahasia dapur mie, tapi tetap setia bermitra dengan Indomie dan keluarga Kapal Api. Tidak tergoda bikin merek sendiri. Di dunia bisnis yang penuh sikut, ini akhlak langka. Dan satu hal lagi, soal warisan yang dibagi adil ke saudara perempuan. Ini bukan cuma strategi bisnis, ini strategi menjaga keluarga tetap utuh. Pesannya jelas, rezeki itu bukan soal cepat, tapi soal tepat—dan taat.
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
LOGISTIK JAUH, NAPAS PANJANG.. Yang paling bikin saya kagum dari kisah paj Kholid Bawazier justru bukan mie dan kopinya, tapi daya tahan napas bisnisnya. Bayangkan, ikan dari Bitung dibawa ke Cirebon, lalu diekspor lagi lewat Bitung. Secara akal sehat itu terdengar seperti muter-muter cari bensin. Tapi di dunia usaha, kadang yang “tidak masuk akal” justru penyelamat. Saat kebijakan menteri berubah dan pabrik tutup, Kholid tidak mengeluh di media sosial. Ia bangun pabrik lagi. Ketika aturan ganti, ia rela menghentikan investasi baru meski sudah keluar banyak uang. Ini bukan soal untung rugi jangka pendek, ini soal bertahan hidup jangka panjang. Saya juga melihat satu pola menarik, diaspora pengusaha Indonesia di luar negeri sering justru lebih berani mengambil risiko industrial daripada yang di dalam negeri. Dari Arab Saudi, bisnisnya menyeberang ke Timur Tengah, Afrika, sampai Eropa. Ini bukan ekspor barang saja, ini ekspor mental baja. Tulisan pak Dahlan Iskan di CHDI hari ini seperti mengingatkan: pengusaha sejati itu tidak hanya menghitung laba, tapi juga siap kalah tanpa tumbang. Dan itu tidak diajarkan di bangku kuliah mana pun.
Jo Neca
Kenapa Gajah Duduk pailit..Karena jarang berdiri..Ambeien jadinya.Ingat kalau duduk ..Apalagi sofa empuk.Janganlah lupa berdiri..
Lagarenze 1301
Duluuu, Ramadan tiba identik dengan sarung. Menjelang Idul Fitri, perusahaan tempat saya bekerja tak hanya membagikan THR, tapi juga sarung. Mereknya: Gajah Duduk (huruf j-nya tanpa d). Tiap tahun. Sarung itu selalu saya serahkan ke ibu. Tapi, saat hendak Salat Id, sarung yang kami bersaudara pakai justru sarung merek lain. Hasil kulakan ibu di pasar. Sarung yang harganya jauh lebih murah. Beberapa hari setelah ibu dipanggil Yang Maha Kuasa, saya membuka lemari pribadinya. Saya menemukan tumpukan sarung Gajah Duduk. Rapi. Masih utuh dengan plastiknya. Tidak pernah dibuka. Saya memahami ibu menyimpan sarung itu sebagai barang yang sangat berharga. Hasil jerih payah anaknya, yang karena tuntutan pekerjaan, kadang baru pulang ke rumah setelah lewat tengah malam. Time flies. Bertahun-tahun lalu, pertanda Ramadan tiba tetap sarung: kalau iklannya di TV sudah ramai. Sekarang, sudah jarang orang yang nonton TV. Namun, pertanda Ramadan tiba tetap sarung. Meski tidak banyak lagi yang memakainya. Untuk Salat Tarawih. Dan, Salat Id.
Jokosp Sp
Wah tanggung sekali bahasa Banjarnya. Seikit ulun artiakanlah. Asalnya ulun kada' pinandu lawan Klolid Bawazier. Ulun pina ragu rakat basalaman di Jeddah dua minggu nang lalu. Sidin pina baubah lawan 10 tahun nang lalu. Janggutnya bapanjang. Umur sidin sudah 68 tahun. "Ulun rancak ke Surabaya" ujar sidin nang kelahiran Jalan Sasak, Ampel, Surabaya. Wahini Kholid tarancak ada di Jeddah. Bisnisnya (usahanya) di Arab Saudi makin baganal. Wahini usahanya lawan Kapal Api maulah pabrik Kopi Kapal Api Wazaran. Kalau janggut masih sama dalam bahasa Banjar "janggut". Beda kalau kumis bisa "sasingut", atau dalam bahasa Banjar Kuala disebut "sasengot". Ini pasti karena Galuh Banjar seringnya diajak ngomong jowo, jadi akhirnya sepotong-potong bahasa Banjarnya terselip......:) :) :)
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
20 NEGARA UTAMA PENGKONSUMSI INDOMIE.. 1. Arab Saudi 2. Mesir 3. Nigeria 4. Ethiopia 5. Sudan 6. Maroko 7. Yaman 8. Lebanon 9. Suriah 10. Turkiye 11. Serbia 12. Australia 13. Amerika Serikat 14. Singapura 15. Malaysia 16. Filipina 17. Hong Kong 18. Jepang 19. Belanda 20. Afrika Selatan ### Indomie sudah mendunia Dunia sudah di Indomie kan..
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
SEMUA BANGSA SETARA DU DEPAN INDOMIE.. Ini berkat Kholid Bawazier, yang pelan-pelan membangun pabrik demi pabrik. Pabrik mie. Bukan demi gaya, melainkan demi logistik. Peta bisnisnya rapi.. 1). Saudi untuk Timur Tengah, 2). Afrika untuk Afrika, 3). Serbia untuk Eropa. Efisien, sunyi dari sensasi, tapi mematikan bagi pesaing. Dari sisi lain, kekuatan merek Indomie tetap dijaga lewat kemitraan yang elegan—tak serakah, tak jalan sendiri. Yang menarik, mi instan ini tidak memaksakan rasa Indonesia ke dunia. Sebaliknya, ia menyesuaikan lidah lokal: Afrika, Arab, Balkan—semua “diindomiekan” tanpa merasa dijajah rasa. Inilah globalisasi versi dapur, bukan melalui pidato Tapi lewat mangkuk, sendok, dan kuah panas. Dunia boleh berbeda-beda, tapi ketika air mendidih dan mi dimasukkan: "Semua bangsa setara di hadapan Indomie".
Jo Neca
Mana berani membuat jerat untuk diri dewe?Mengharapkan sesuatu yang tak mungkin.Kecuali muncul diktator baik..Meminjam istilah bapak mantan.
Runner
Iseng aja ngezoom foto foto pak DI. Semua tertera 11/11/25. Sudah lama juga ya. Artinya, stock tulisan CHDI posisi aman. Kepikiran juga, stock aman untuk dilepas satu satu pas saat tertentu. Sehingga tidak perlu beritakan situasi yang lagi heboh. Strategi jitu menghindari akibat… hehe maaf ya Pak.
Juve Zhang
Saya sudah lama usulkan Pajak Bumi Khusus Tambang dan Sawit....kita ini bodoh semua IQ 2 Digit....yg pintar taipan batubara dan sawit makin kaya raya....anda lihat Sampoerna agro menjual bisnis Sawit yg beli selalu ada bahkan Asing POSCO Korea....ini artinya mereka punya bisnis plan yg bagus....pajak Bumi Khusus Tambang dan Sawit jelas akan membuat negara banyak pemasukan Duit ....hitung saja luasan kebun sawit dan tambang punya swasta semua jutaan Hektar....ini justru lahan empuk buat di pungut pajak Bumi Khusus Tambang dan Sawit....oh IQ 2 Digit kita sulit dikembangkan makanya negara miskin terus digerogoti koruptor....negara miskin rakyat jelantah miskin...yg kaya raya taipan tambang batubara dan sawit.... kemanakah Mamdani Indonesia....ayo anda jangan sembunyi muncul tahun /2029. Maju capres....anda Nobody bukan siapa siapa....anda no money gak punya fulus ....tak masalah rakyat mendukung anda dengan sumbangan sukarela dan suara....ayo Mamdani Indonesia tampil lah maju pilpres 2029....kami dukung....
riansyah harun
Kalimat "tidak ada dan tidak etis" sungguh menggetarkan sanubari saya sebagai usaha kecil yang ber ada jauh dibawah UMKM. Bagaimana Pak Bawazier itu walau sudah piawai dan memiliki jaringan bisnis kakap di Luar Negeri, sudah menguasai pasar, sudah tau cara operasional terutama Mie Instan, namun beliau tetap kokoh untuk tidak "rakus". Beliau masih tetap bekerja sama dengan tandem bisnisnya yang lama. Beliau bersama rekan bisnisnya yang "berbeda keyakinan" itu, tetap saling menjaga, saling mendukung. Padahal kalau dipikir, sisa mengatakan "kerjakan", beliau bisa langsung mendirikan sendiri pabriknya, memperbesar lini bisnis dan kerajaannya sendiri. Namun rasanya, disini kita patut belajar banyak dari pengusaha model seperti beliau ini. Menjadi pengusaha sejati yang tetap menjaga moral dan integritas. Tidak serta merta seperti anekdot kesombongan anak2 di masa kecil, "gue punya segalanya lu mau apa"...!!!
ra tepak pol
Menurut Islam, menggunakan air untuk bersuci (istinja) adalah yang paling utama dan paling bersih (afdhal). Meskipun demikian, menggunakan tisu juga diperbolehkan dan dianggap sah jika kotoran (najis) berhasil dihilangkan.
ra tepak pol
@Pak JK... ringkasan AI : Cebok menggunakan air lebih bersih karena dinilai mampu menghilangkan kotoran dan bakteri secara total, sementara tisu hanya menyeka dan dapat meninggalkan sisa kotoran. Air juga lebih lembut untuk kulit sensitif, tetapi penting untuk dikeringkan dengan benar setelahnya untuk mencegah kelembapan yang bisa mengundang penyakit. Kok berkebalikan ini ?
Johannes Kitono
Tutup Kepala. Foto memang bagus. Keduanya tersenyum dengan tutup kepala. Tapi ada yang salah. Kuping Bawasier dan beberapa pekerja tidak tertutup. Menyalahi SOP hygienes dan QC kecolongan. Semua pekerja di Cold Storage udang harus pakai tutup kepala sampai telinga. Dan yang berjenggot tentu harus kerja di kantor saja. Kalau tidak pakai masker khusus tutup jenggot.Tidak boleh di prosesing atau bagian produksi. Ada cerita ketika Udang India mau di ekspor. Salah satu pelajaran untuk pekerja yang rereta wanita. Adalah harus ganti kebiasaan lama. Setiap kali habis BAB. Tidak boleh cebok pakai air tapi harus pakai tisu. Ini kelihataan sederhana. Tapi perlu waktu untuk berubah supaya ekspor udang tidak terkontaminasi bakteri dan lolos FDA. Semoga Semuanya Hidup Berbahagia.
Ahmed Nurjubaedi
Ini kisah teman kos saya. Sejak ortunya cerai, setiap hari ia cuma makan indomie, telur, dan sesekali ditambah nasi yang dimasak sendiri. Setiap hari. Pagi siang malam. Panas kenthang-kenthang atau hujan petir. Pas banyak tugas atau lagi nganggur.... Pokok nya, tidak ada hari tanpa miras instan.... Dan genap 5 bulan kemudian, mukanya jadi jerawatan. Bisul tumbuh sporadis di bokong atau bagian tubuh yang lain. Diberi salep di sebelah sini, sembuh, eh muncul di lokasi lain. Bisul jadi serupa pasukan gerilya. Dan tubuh kawan saya medan tempur nya. Dengan terpaksa, ia pergi ke dokter. Kami teman-teman 1 kos nyumbang biayanya. Dan sabda dokter sungguh sederhana: stop makan mie instan bareng telur setiap hari 3 bulan ke depan. Biar tubuh mendetok si mie dan telur dari tubuh. Kalau sudah lewat 3 bulan, boleh makan mie instan dan telur lagi. Sekali seminggu. Dan sejak itu, tidak ada hari tanpa nasi sambel bawang dan tempe goreng.
djokoLodang
-o-- Cerita Sarung Ini kisah nyata. Sudah lama, sekitar awal 1990an. *) Seorang direktur BUMN di Bandung ketemu kenalannya --pengusaha swasta-- yang baru datang dari Makassar. Diberi cindera-mata yang terbungkus rapi pakai kertas kado. Tanpa bertanya isinya apa, cindera-mata itu dibawanya pulang. Sampai di rumah, dengan hati berbunga-bunga diserahkannya kepada istrinya. "Ini, bune, untuk kamu,". Setelah dibuka, ternyata isinya sehelai sarung halus, yang terlipat rapi seukuran segepok uang kertas. --0-
Wilwa
@Juve. Saya jadi teringat sejarah Yahudi sebelum bait suci di Yerusalem diratakan dengan tanah oleh Romawi beberapa dekade setelah munculnya Yahshua/Yesus. Ceritanya ada persaingan keras antara Yahudi sekte Saduki yang didukung elit penguasa Yahudi dan sekte Yahudi Farisi lawannya. Saduki lebih dipengaruhi budaya Yunani/Hellenistic sedangkan Farisi lebih banyak dipengaruhi budaya Persia/Iran yang musuh bebuyutan Yunani (Romawi). Kedua sekte itu silih berganti menjadi pemegang kunci bait suci tergantung penguasanya pro Yunani (Romawi) atau yang kontra. Jadi Anda lihat bahwa 2000 tahun yang lalu pun penguasa Kong kali Kong dengan pemuka agama. Anda bisa simak sendiri wikipedia English mengenai seklumit sejarah Kong kali Kong yang saya maksud ini: Sadducees, Pharisees, Hellenistic Judaism, Josephus Flavius.
Ja'far Syahidan
Ahahaha. Ini menarik. Kalau patokannya saklek pada pesan wasiat secara letterlijk, ketiganya durhaka, karena tetap dagang mie rebus. Tapi jika patokannya adalah pesan tersirat di balik wasiat, yaitu agar jangan mewariskan kemiskinan kepada keluarga, maka ketiganya berhasil memenuhi wasiat sang ayah :)
Murid SD Internasional
Sebelum ajal tiba, seorang ayah yang seumur hidupnya berdagang mie rebus di gerobak kecil-kecilan di pinggir jalan, berwasiat begini kepada ketiga puteranya. "Kalian bertiga tidak boleh seperti Ayah, yang cuma berjualan mie rebus di gerobak kecil-kecilan, dan seumur hidup Ayah cuma bisa mewariskan kemelaratan kepada kalian dan kepada ibu kalian. Pegang kuat-kuat wasiat Ayah dan janganlah sekali-kali kalian durhaka melawan wasiat Ayah". Ketiga puteranya, sembari menggenggam jemari sang Ayah, mengangguk serempak. Sang Ayah pun menghembuskan napas terakhir dengan senyum bibir mengembang. Meninggalkan dunia dengan tenang. 10 tahun berlalu. Si putera mbarep (sulung), dagang mie rebus gerobakan, tapi jumlahnya sudah persis armada perang: 300 gerobak! 300 karyawan! Menyebar ke seantero kota! Sehari bisa raup omzet nyaris Rp300 juta! Untung bersih per harinya di kisaran Rp125 juta! Si putera kedua, dagang mie rebus juga, tapi dalam bentuk resto premium dan berwaralaba! Menggurita sampai ke pelosok Nusantara! Profit bersih Rp3 miliar hingga Rp5 miliar bisa didapat tiap bulannya! Si putera ragil (bungsu), dagang mie rebus juga! Tapi bikin pabriknya sekalian pula! Tembus ekspor ke 3 benua! Melayani 54 negara! Laba bersih tiap kuartal triliunan rupiah banyaknya! Pertanyaannya... Apakah ketiga putera ini, semuanya durhaka, terhadap pesan wasiat bapaknya?
Liam Then
Beberapa saat lalu, habiskan waktu sekitar 20an menit, nonton video dikanal YouTube @johnyharris. Isinya tentang perbedaan gaya hidup orang Amerika yang punya kekayaan 100jt,1 miliar,kemudian 100 miliar USD. Bedanya sungguh kontras, tapi ada kecenderungan sama. Mereka rupanya pakai sistem "buy, borrow, die". Kekayaan mereka dalam bentuk saham asset bernilai tinggi, kemudian jika mereka perlu uang, misal 10jt dollar, saham mereka dijadikan agunan ke bank, katanya suku bunga bisa sangat murahnya karena asset/saham mereka yang bernilai tinggi, menjamin mereka bisa dapat suku bunga sangat murah. Uang yang mereka dapat dari hasil meminjam itu, karena dalam bentuk pinjaman, jadi bebas pajak (di sana). Karena asset/saham mereka tetap tumbuh per-tahun melebihi kewajiban bunga pinjaman, mereka tak pusing bayar cicilan dan pinjamannya. Bayangkan duit cash mereka yang mereka dapat dari menggadaikan asset portofolio saham mereka dengan suku bunga murah, dapat full tanpa dikenai pajak, kemudian dibelikan bond terbitan pemerintah RI yang bunganya relatif tinggi. Bukankah mereka langsung untung? Selisinya untuk bond 3 tahun saja sudah 1,5%. Bond 10 tahun bahkan beda s/d 2,5%. Kalau skenario ini nyata, bukannya ini praktis pemerintah RI biayai gaya hidup mereka? Jadi, pemerintah RI harusnya kerja keras, supaya tak jadi keledai hela, sehingga ekonominya menggelora, otomatis yield bondnya bisa makin murah. Makin negara kaya, makin murah biaya meminjamnya.
Liam Then
Beberapa saat lalu ada perusuh bilang tentang seorang yang ditangkap karena menjual bibit padi yang dianggap ilegal. Ini ada video diunggah tentang krisis yang sedang dialami oleh kaum petani di Amerika, khususnya di Arkansas. Nama kanal @moreperfectunion. Judul : We Went to Arkansas The Farm Crises Will Shock You. Kemarin ada Pak DI cerita tentang makmurnya petani di Amerika. Yang terjadi agak laen sebenarnya, jumlah petani di Amerika makin tahun makin menyusut, karena banyak yang bangkrut,akibat tekanan nyaris monopoli perusahaan bibit, pupuk dan penampung hasil tani. Semoga ini bisa jadi peringatan bagi pemerintah RI, karena ada tanda perusahaan multinasional bermodal besar turun kecimpung di dunia pertanian RI. Contohnya dibidang distribusi beras, ada perusahaan gede asal tetangga sudah mulai cawe-cawe. Di Video yang saya sebutkan diatas, ada petani yang cerita, mereka dijepit atas bawa, modal bibit, pupuk mahal, karena perusahaan penjual nyaris tanpa pesaing, waktu jual hasil panen, harga diatur seenaknya oleh penampung. Subsidi pemerintah? bukan dinikmati oleh mereka ujarnya, melainkan perusahaan-perusahaan tersebut, karena duitnya untuk bayar utang bibit, pupuk, dll. Jangan sampai petani rakyat , terutama beras di Indonesia, alami hal serupa.
Juve Zhang
Waktu bocah saya dengar teman Koko buka mie bakso.... setiap sore dia sedekah kan mie sisa ke tetangga kiri kanan.....wkqkkq mie asli Gak tahanw lama....
Liáng - βιολί ζήτα
Samyang Buldak. Di sini, instant noodles yang populer adalah produksi dari Korea Selatan. Di Korea Selatan dan juga negara-negara Asia Timur lainnya, lebih familiar disebut ramen ketimbang instant noodles. Tahun yang lalu, beberapa produk ramen dari Korea Selatan dinilai bermasalah dan sempat ditarik dari peredaran, yakni beberapa jenis ramen Samyang Buldak (삼양불닭 sam-yangbuldalg). Dasar pelarangannya adalah Otoritas Denmark yang bertanggung-jawab atas makanan, mengatakan bahwa ramen Samyang Buldak "terlalu pedas" - berarti kadar "capsaicin"nya sangat tinggi - sangat berpotensi atas risiko kesehatan, terutama memicu hipertensi. Arti kata "buldak" pada ramen merk Samyang adalah "ayam panggang yang sangat pedas", jadi, Samyang Buldak itu maksudnya ramen dengan rasa ayam panggang yang sangat pedas. Bagi orang Korea Selatan yang suka pedas secara turun-temurun, tentu saja level pedasnya ramen Samyang Buldak dianggap masih normal-normal saja. Tetapi tidak bagi orang-orang di Eropa Utara. Oleh karena itu, ekspansi bisnis makanan ke mancanegara, selain membawa ciri khas produknya, mesti juga ada penyesuaian terhadap kebiasaan dan lidahnya konsumen setempat, apalagi ada regulasi-regulasi yang ketat terhadap kandungan zat-zat tertentu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:

Komentar: 87
Silahkan login untuk berkomentar