Cuma Beberapa Bulan, Angka Stunting Balita di Kota Bekasi Alami Penurunan

Cuma Beberapa Bulan, Angka Stunting Balita di Kota Bekasi Alami Penurunan

Sumber Air yang tercemar bisa sebabkan stunting--ners.unair.ac.id

BEKASI, DISWAY.ID - Angka stunting di Kota BEKASI mengalami penurunan di tahun 2022 ini, hal tersebut disampaikan langsung oleh pihak Dinas Kesehatan Kota BEKASI.

Menurut Tanti Rohilawati selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, pihaknya mencatat presentase angka stunting dalam kurun waktu beberapa bulan belakangan mengalami penurunan, yang di mana saat ini angkanya berada di kisaran 7,9%.

Angka tersebut terbilang turun dibandingkan sebelumnya pada tahun 2021 yang tercatat berada di angka kisaran 9,7% dalam target Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

"Saat ini untuk kondisi persentase angka stunting di Kota Bekasi sudah terbilang menurun dibandingkan pada tahun lalu, dengan kini melalui kisaran persentasenya telah berada dikisaran 7,9%" ucap Tanti Rohilawati kepada Media, Selasa (15/03/2022).

BACA JUGA:ASN di Kabupaten Tangerang Diduga Terlibat Jaringan Teroris Jamaah Islamiyah, Ini Tindakan Pemkab

Tanti Rohilawati menjelaskan, target pencanangan presentase angka stunting di Kota Bekasi melalui RPJMD berada di kisaran angka 9,8%, maka diharapkan ke depanya angka presentase tidak melewati angka tersebut.

Namun dikarenakan presentase angka sementara ini masih di kisaran angka 7,9%, maka ke depan kemungkinan masih tergolong fluktuatif, sehingga presentasenya masih dapat berubah sewaktu-waktu.

Lanjutnya, ia menjelaskan di kota Bekasi penyebab stunting tersebut disebabkan dari berbagai hal.

Diantaranya kurangnya vitamin, asupan gizi ataupun masa pertumubuhan yang terganggu.

BACA JUGA:Tampil di Kejuaraan Dunia Indoor 2022, Zohri: Mohon Doa dan Dukungannya

"Makanya harus diperhatikan guna mengatasi stunting yang sudah kita lakukan adalah pemberian tablet darah, promosi dan konseling, menyusui, promosi dan konseling pemberian makanan bayi dan anak (PMDA), Kemudian pemberian suplemen gizi, secara pemberian makan tambahan (PMT) atau makro, lalu tata laksana gizi buruk, kemudian suplementasi kalsium, suplemen vitamin A, suplemen zinc, pemeriksaan kehamilan, imunisasi, suplemen gizi mikro dan pemberian obat cacing tetap di lingkungan terpadu balita," ungkapnya.

Ditegaskan pula, hal penting yang harus dipenuhi dalam mengatasi stunting, selain suplemen atau vitamin, asupan makanan juga harus dijaga dengan baik serta imunisasi juga harus dilakukan.

Tanti Rohilawati menambahkan guna pencegahan terjadinya stunting, pihak keluarga juga perlu memperhatikan, khususnya bagi yang memilki anak balita mengenai betapa pentingnya pertumbuhan anak.

BACA JUGA:Miris! Pasangan WNI di Malaysia Harus Jual Bayi yang Baru Dilahirkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads