PLTA Pumped Storage Pertama dan Terbesar di Indonesia Hadir di Cisokan, Dukung Pasokan Listrik Jawa Bali

PLTA Pumped Storage Pertama dan Terbesar di Indonesia Hadir di Cisokan, Dukung Pasokan Listrik Jawa Bali

PLTA Pumped Storage pertama dan terbesar di Indonesia hadir di Cisokan, dukung pasokan listrik Jawa Bali. -radarcirebon.com-

JAKARTA, DISWAY.ID – Seiring dalam upaya terus mendorong pengembangan green energy, PLN terus mengambangkan proyek-proyek berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).

Salah satunya adalah pembangunan mega proyek PLTA Upper Cisokan Pumped Storage (UCPS).

PLTA Pumped Storage pertama dan terbesar di Indonesia hadir di Cisokan, dukung pasokan listrik Jawa Bali.

“Pembanggunan ini sesuai dengan Green RUPTL 2021 – 2030 dimana PLN berkomitmen untuk mengembangkan pembangkit – pembangkit berbasis EBT dengan kapasitas total 20,9 GW untuk mendukung pencapaian target bauran energi 23 persen di tahun 2025 dan target Net Zero Emission di tahun 2060,” papar Djarot Hutabri EBS selaku General Manager PLN UIP JBT.

BACA JUGA:Akibat Tangannya Digigit Puma, Mike Tyson Ganti Peliharaan Jadi Anjing Doodle

Djarot menambahkan pembanggunan Pembangkit Listrik Tenaga Air Pumped Storage pertama di Indonesia ini berkapasitas 1040 MW dengan memanfaatkan aliran air dari sungai Cisokan, anak sungai Citarum.

PLTA UCPS merupakan proyek pembangkit Listrik Tenaga Air dengan teknologi Pumped Storage pertama di Indonesia yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.

Dilansir dari radarcirebon.com, nantinya status PLTA terbesar yang memakan biaya hingga USD 610 juta ini akan dipegang oleh PLTA Cirata dengan kapasitas 1.008 MW.

BACA JUGA:Pemerintah akan Sediakan Pos Vaksin Booster di Jalur Mudik

Salah satu tujuan dari pembangunan PLTA UCPS adalah meningkatkan kapasitas daya pembangkit listrik pada saat beban puncak. 

Direncanakan PLTA ini akan memiliki dua bendungan dengan ketinggian berbeda, dimana pada kondisi beban puncak atau saat kebutuhan listrik tinggi, air akan dialirkan dari bendungan atas menuju ke bendungan bawah untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik.

BACA JUGA:Menteri ESDM Pimpin Parade Motor Listrik di Sidang Transisi Energi G20 Yogyakarta

Sedangkan pada saat kebutuhan listrik rendah dapat memanfaatkan kelebihan daya yang ada, dimana air akan dipompa kembali dari bendungan bawah ke bendungan atas.

Sedangkan pembanggunan yang dilakukan meliputi pembangunan Bendungan atas dan bawah, Power House, Terowongan (Tunnel), Switchyard, Jaringan Transmisi, serta Access Road sepanjang 27 kilo meter (km) yang telah selesai dikerjakan pada sejak awal tahun 2020 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait