Duta Besar Rusia Untuk Italia Tuntut Surat Kabar La Stampa, Gegara Artikel Ancam Keselamatan Presiden Putin

Duta Besar Rusia Untuk Italia Tuntut Surat Kabar La Stampa, Gegara Artikel Ancam Keselamatan Presiden Putin

Negara Barat dan Amerika terus bantu Ukraina, Maria Zakharova ungkap untuk jangan menguji kesabaran kami.-twitter@KremlinRussia_E-

JAKARTA, DISWAY.ID – Gegara tak terima dengan pemberitaan salah satu media Italia, Sergey Razov yang merupakan Duta Besar Rusia untuk Italia akan melakukan tuntutan terhadap La Stampa.

Dalam salah satu terbitan dari La Stampa, memuat sebuah artikel yang menurut Razov berpotensi mengajak orang untuk membunuh Presiden Vladimir Putin.

Atas hal tersebut Duta Besar Rusia untuk Italia tuntut surat kabar La Stampa.

"Kita tak perlu membicarkan apakah hal tersebut bertentangan dengan aturan jurnalisme dan moralitas," kata Razov.

BACA JUGA:Gak Diajak, Giring Camping Sendiri di IKN, Hendri Satrio: Jangan Menciplak Gaya Presiden Jokowi

Pada tanggal 22 Maret La Stampa menerbitkan sebuah analisis berjudul "Jika membunuh tirani adalah satu-satunya pilihan". 

Dalam artikel tersebut mengatakan jika semua opsi lain gagal dalam menghentikan invasi Rusia ke Ukraina, satu-satunya solusi mungkin adalah seseorang membunuh Presiden.

Dirilis dari reuters.com, Razov mengatakan gugatannya menuduh surat kabar itu meminta dan memaafkan kejahatan.

BACA JUGA:Breaking News: Kendari Diguncang Gempa, BMKG Sebut ada 3 Getaran Susulan

Terkait tuntutan daru Duta Besar Rusia tersebut, editor La Stampa Massimo Giannini menepis tuduhan itu.

"Kami tidak mau mengambil pelajaran dari rezim yang tidak liberal, membantai kemanusiaan dan kebenaran," katanya dalam video yang diposting di webside surat kabar itu.

Giannini mengatakan analisis La Stampa membuat sebuah kesimpulan dengan mengatakan bahwa membunuh seorang tiran hampir tidak pernah menyelesaikan masalah dan dapat memperburuk keadaan.

BACA JUGA:Rombongan Menteri Kehutanan Tabrakan Beruntun, Beberapa Mobil Alami Rusak Parah

Putin menyebut invasi Rusia ke Ukraina sebagai "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata Ukraina dan melindunginya dari "Nazi". 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reuters.com