Sering Dibully, Korban Dugaan Pencabulan Oknum Polisi Berhenti Sekolah
Seorang oknum Polisi berinisial SM, diduga telah melakukan perbuatan perselingkuhan dan pencabulan terhadap ibu dan anak-rakyatbengkulu-
BENGKULU, DISWAY.ID-Korban pencabulan oknum anggota Polres Seluma, Aipda SM yang masih berusia 14 tahun diketahui berhenti sekolah.
Korban berhenti sekolah karena tidak tahan dibully teman-temannya sebagai Perebut laki Orang (Pelakor).
Korban pun diam-diam berhenti sekolah tanpa sepengetahuan orang tua. Aksi berhenti sekolah ini sudah dijalani korban tanpa sepengetahuan sang ayah selama satu tahun belakangan.
Ayah kandungnya HR (44), warga Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu mengungkapkan, anaknya sudah tidak lagi sekolah selama satu tanpa sepengetahuannya.
"Kalau sekolah sekarang kelas 2 SMP dan artinya dia berhenti waktu kelas 1 SMP kemarin,” ungkapnya.
"Sedangkan setiap bulan anak dan istri saya minta uang sekolah, uang les dan uang transportasi anak ke sekolah,” terangnya, Kamis 12 Mei 2022.
BACA JUGA:Keberangkatan Jemaah Haji 2022, Kemenag Bengkulu Tunggu Info Kelompok Terbang
Padahal kata HR, dia sudah membayar Rp 8.700.000 dan Rp 5,5 juta untuk biaya masuk sekolah.
"Setelah ditelusuri anak saya pindah sekolah dikarenakan malu dengan teman – temannya. Dikarenakan istri saya ada main sama bapak teman sekolah anak saya dan sering diganggu dengan sebutan punya ibu Pelakor,” bebernya
HR mengaku, saat ini dirinya tidak tahu keberadaan anaknya karena terakhir pada saat ia melaporkan pada bulan April dan ingin melakukan visum anaknya dibawa lari ibunya.
BACA JUGA:Miris, Oknum Polisi di Bengkulu Diduga Gauli Ibu dan Anak di Bawah Umur
"Anak ini pada saat tahu saya mau lakukan visum, besok sudah hilang sampai saat ini,” sampainya.
Diketahui sebelumnya, HR yang berprofesi sebagai sopir truk dan sering bepergian ke Jawa melaporkan dugaan pencabulan anak dan istrinya oleh oknum polisi, Aipda SM pada April lalu. (juu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: rakyatbengkulu.com