PSI Bilang Buang-buang Waktu Ternyata Anies Baswedan Diskusi Ilmiah Dengan Mahasiswa King’s College, London

PSI Bilang Buang-buang Waktu Ternyata Anies Baswedan Diskusi Ilmiah Dengan Mahasiswa King’s College, London

Anies Baswedan diskusi ilmiah dengan mahasiswa King’s College, London dengan tema Jakarta Post-Pandemic: Smart Technology and Urban Life. --instagaram@aniesbaswedan

JAKARTA, DISWAY.ID – Perjalanan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke Eropa, nemuai komentar negatif dari bebapa pihak diantaranya Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroadmidjojo serta Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono.

Ketua fraksi Ketua Fraksi PSI dan PDIP DPRD DKI Jakarta bilang buang-buang waktu ternyata Anies Baswedan diskusi ilmiah dengan mahasiswa King’s College, London.

Anggara mengungkapkan bahwa disisa waktu jabatanya sebaiknya Anies fokus untuk meyerealisasikan janji-janji yang belum direalisasikan dan jangan buang-buang waktu.

BACA JUGA:Anies Baswedan Diskusi dengan Peneliti di London Soal Tenologi Pintar, Ini Harapannya

Sedangkan Gembong mengatakan bahwa Anies ke Eropa hanya untuk jalan-jalan.

Akan tetapi dari postingan di instagran@aniesbaswedan, sang Gubernur tengah melakukan diskusi dengan mahasiswa Indonesia yang berada di London.

Dalam acara yang diselenggrakan oleh Doctoral Epistemic of Indonesian in United Kingdom (Doctrine UK) di King’s College, London, dengan tema ‘Jakarta Post-Pandemic: Smart Technology and Urban Life’.

Dalam postinganya, Anies menuliskan senang bisa berdiskusi dengan para mahasiswa doktoral, sebab riset yang teman-teman lakukan berdasarkan bukti empirik.

BACA JUGA:Mulyadi Pembunuh Janda di Bandung Gantung Diri di Pohon Petai, Polisi Menduga Soal Ini!

Kebijakan pembangunan Kota Jakarta yang tepat sasaran seperti keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 dan peningkatan pengguna sarana transportasi publik yang signifikan melalui sistem terintegrasi Jaklingko, juga diambil melalui penggunaan data dan informasi yang dihasilkan oleh penelitian ilmiah.

Pelaksanaan program di Provinsi DKI Jakarta membutuhkan inovasi teknologi terbaru. 

Hal ini untuk mengatasi beragam tantangan dalam menata kota paskapandemi Covid-19

Dibutuhkan harmonisasi data dan pemanfaatan teknologi terbaru untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat.

BACA JUGA:8 Kontainer Minyak Goreng Siap Ekspor Gagal Diselundupkan ke Timor Leste

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: