Covid-19 Korea Utara Meledak 187.800 Orang Dirawat di Ruang Isolasi, Diperkirakan Akan Meninggal 3.500 Orang

Covid-19 Korea Utara Meledak 187.800 Orang Dirawat di Ruang Isolasi, Diperkirakan Akan Meninggal 3.500 Orang

Secara mengejudkan setengah juta penduduk Korea Utara terindikasi Covid-19 dan 21 meninggal dunia.-freepik-

JAKARTA, DISWAY.ID – Setelah dikonfirmasi satu orang meninggal dunia, Covid-19 Korea utara meledak 187.800 orang dirawat di ruang isolasi.

Data tersebut mematahkan pengakuan Korea Utara yang sebelumnya menyatakan belum pernah terpapar Covid-19 dan ini akan menjadi salah satu pemicu terhadap krisis yang mungkin terjadi.

Juru bicara kepresidenan Korea Selatan mengatakan bahwa presiden barunya Yoon Suk-yeol berencana untuk memberikan vaksin Covid-19 serta dukungan medis lainnya kepada warga Korea Utara.

Dilansir dari reuters.com, selain itu pemerintahan Korea Selatan juga akan membahas perinciannya dengan pihak Pyongyang.

BACA JUGA:Tak Peduli Covid, Korea Utara Kembali Uji Coba Rudal di Pyongyang

Para ahli mengatakan bahwa kemampuan pengujian tentang Covid-19 di Korea Utara sangat terbatas, jumlah yang dirilis sejauh ini mungkin mewakili sebagian kecil dari infeksi.

Hal ini akan menyebabkan kematian pada ribuan penduduknya karena Korea Utara sebelumnya tak pernah melakukan kampenye tentang Covid-19.

Kantor berita resmi KCNA melaporkan, sekitar 187.800 orang dirawat di ruang isolasi setelah demam yang tidak diketahui asalnya telah sejak akhir April lalu.

Selain itu sekitar 350.000 orang telah menunjukkan tanda-tanda demam yang sama, termasuk 18.000 yang baru melaporkan gejala yang sama juga pada Kamis.

BACA JUGA:Waduh! Korea Utara Tak Segan-segan Hanguskan Korea Selatan dengan Tembakan Nuklir, Ini Penyebabnya

Tak hanya itu, sekitar 162.200 warga Korea Utara telah dirawat, tetapi tidak ada rincian berapa banyak yang dinyatakan positif Covid-19.

Dilaporkan juga sebanyak 6 orang telah meninggal dunia dengan gejala demam seperti terserang Covid-19 dan satu dari yang meninggal dikonfirmasi telah tertular varian virus Omicron.

Kee Park dari Harvard Medical School, yang telah bekerja pada proyek perawatan kesehatan di Korea Utara, mengatakan negara itu telah menguji sekitar 1.400 orang setiap minggunya.

"Yang lebih mengkhawatirkan adalah banyaknya orang yang bergejala," tambahnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Close Ads