Hati Maryam

Hati Maryam

Hati saya untuk Maryam.
 
Otak saya untuk Imran Khan.
 
Maryam itu cantiknya luar biasa. Lihatlah matanya. Seperti mutiara. Lihatlah pipinya: ada lesung pipitnya. Perhatikan hidungnya: gabungan barat dan timur.
 
Lihatlah seluruh badannya. Begitu menakjubkan. Betisnya pun pasti seperti batang padi yang lagi hamil --kalau bisa diperlihatkan. 
 
Pokoknya, tidak ada wajah yang lebih sempurna dari Maryam. Selama saya di Pakistan lalu.
 
 
 
Tapi otak saya untuk Imran. Ia lagi bekerja keras untuk membawa Pakistan lebih damai. 
 
Saya selalu berdoa: agar hati dan otak saya menyatu untuk Pakistan. Agar negeri itu bisa bangkit.
 
Kelihatannya sulit.
 
Maryam sudah mulai menyerang Imran. Dalam posisinya sebagai ketua oposisi. Juga sebagai anak pertama Nawaz Sharif. Yang pernah tiga kali menjadi perdana menteri Pakistan. Yang rajin membangun jalan tol. Yang mengawali membangun pembangkit listrik besar-besaran. Yang menjalin hubungan mesra dengan Tiongkok.
 
Dan kini ia di penjara. Untuk lima tahun. 
 
Tuduhannya korupsi: punya harta di London yang tidak dimasukkan dalam laporan kekayaan. 
 
Maryam sudah mulai mengerahkan massa. Minggu lalu. Menyerang Imran Khan. Sekaligus di beberapa kota. Di saat Imran lagi melakukan lawatan ke Amerika sejak Sabtu lalu. Untuk bertemu Presiden Donald Trump. Juga rapat besar dengan masyarakat Pakistan di Amerika. Dan menemui IMF.
 
Yang menggemaskan, Maryam tetap tampil sangat cantik. Dan modis. Dengan kerudung khas ya. Yang masih memperlihatkan bagian depan rambutnya. Pun saat lagi memimpin demo. Di musim monsoon yang sangat panas dan lembab ini.
 
Bahkan saat datang ke KPK-nya Pakistan minggu lalu. Maryam tampil sangat keren. Dalam busana demonya yang hitam-hitam. Karya desainer khusus. Yang ada gambar abstrak wajah seseorang. Di bagian yang menjuntai di kakinya. Yang ternyata wajah ayahnya.
 
Desainer itu sendiri cantiknya nyaris menyamai Maryam. Juga anggota DPR dari partai yang sama. Nama desainer itu: Hina Pervaiz Butt. Masih satu marga dengan ibunda Maryam --yang meninggal tahun lalu di London. 
 
Maryam memang terus berjuang membebaskan ayahnya. Yang ia nilai tidak pantas dipenjarakan. Selain ada motif politik.
 
Umur Maryam kini 43 tahun. Matang-matangnya. Punya gelar S1 dan S2. Lalu dapat  doktor. Mungkin honoris causa. Anaknya tiga orang. 
 
Dia terpaksa menjadi wakil ketua umum partai oposisi, Pakistan Muslim League Nawaz.
 
Sebenarnya Maryam didaulat menjadi ketua umum. Tapi hukum melarangnya. Dia masih harus berjuang untuk membersihkan diri. Juga dari tuduhan korupsi. Yang bermula dari Panama Papers. Yang menyebut dirinya punya harta di London. Juga punya beberapa perusahaan off shore. Yang Maryam membantahkan. Rumah di London itu milik saudaranya. Hanya memakai namanya. 
 
Maryam sempat masuk tahanan. Lalu dibebaskan. Dan kini dia masih sering dipanggil KPK.
 
Setahun sudah Imran menjadi perdana menteri. Sebelum minggu lalu masih relatif tenang. Tidak banyak gejolak politik. Tapi Imran memang mewarisi keadaan yang buruk. Yang tidak mudah dibangkitkannya. Apalagi rakyat tidak sabar menanti.
 
Apalagi keadaan ekonomi tidak juga membaik. Harga-harga terus naik. Termasuk listrik. Nilai rupee anjlok --terus-menerus. Ada saja penyebabnya.
 
Imran dinilai menjilat ludah sendiri: ternyata tetap pro Tiongkok. Juga: membawa kembali IMF ke Pakistan.
 
Secara rasional itu tidak salah. Ia harus melakukan itu. Agar Pakistan terhindar dari bencana ekonomi. Tapi secara politik itu bisa jadi peluru untuk menembakinya.
 
Saya juga simpati pada Imran karena misi damainya. Ia tidak suka konflik dengan India. Yang diwarisinya secara mendarah-mendaging. Sejak Pakistan pisah dari India di tahun 1947.
 
Misalnya saat pesawat tempur India ditembak jatuh di wilayah Pakistan. Imran segera memulangkan pilot angkatan udara India itu. Tanpa menghukum ya. Yang membuat ketegangan di perbatasan mereda.
 
Imran juga ingin kerjasama yang lebih erat dengan India. Banyak persoalan bisa diselesaikan bersama. Tapi belum tentu mulus. Sentimen di kedua negara sudah sangat dalam.
 
Imran masih punya agenda damai satu lagi. Saya sangat  menunggu realisasinya: dibukanya akses ke 'makam' Guru Nanak. 'Makam' Imam Besar penganut agama Sikh itu ada di Pakistan. Di dekat perbatasan India. 
 
Mulai November depan orang Sikh di India bisa ziarah ke Guru Nanak tanpa visa. Kini lagi dibangun koridor khusus. Yang menerobos perbatasan. Sepanjang 3 km. Dari wilayah India ke 'makam' itu.
 
Selama ini orang Sikh hanya bisa ke 'makam' Guru Nanak dari jauh. Lewat teropong jarak jauh. Yang dipasang di balik perbatasan India.
 
Di seluruh dunia penganut Sikh sekitar 27 juta orang. Semua ingin berziarah ke Guru Nanak. Saya pernah bertemu rombongan orang Sikh di Lahore. Mereka jauh-jauh dari Kanada. Akan ziarah ke Guru Nanak.
 
Izinkan kapan-kapan saya menulis tentang Guru Nanak.
 
Atau tidak usah. Toh Anda sudah sangat paham siapa Guru Nanak. Tiga agama pernah mengklaimnya sebagai tokoh mereka: Islam, Hindu dan akhirnya Sikh.
Sampai-sampai, saat meninggal, beliau jadi rebutan: harus dikubur atau dikremasi.
 
Sulitnya, beliau sendiri sudah tidak bisa memutuskan.(Dahlan Iskan) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 86

  • Abu
    Abu
  • Satria Dharma
    Satria Dharma
  • rahmadi heru
    rahmadi heru
    • rahmadi heru
      rahmadi heru
  • mei mayoo
    mei mayoo
  • Tj
    Tj
  • Dediariko
    Dediariko
  • feeder
    feeder
  • Abdul
    Abdul
  • Ramadhan
    Ramadhan
  • yusuf ridho
    yusuf ridho
  • lbd
    lbd
  • lbs
    lbs
  • Anita amier
    Anita amier
  • Nurkolis
    Nurkolis
  • HaWe
    HaWe
  • EN Fuad
    EN Fuad
  • dendi romi
    dendi romi
  • Wandi
    Wandi
  • Lek git
    Lek git
  • Bro ihsan
    Bro ihsan
  • Lims
    Lims
  • Djatmiko
    Djatmiko
  • Sonhadji S
    Sonhadji S
  • asal komen
    asal komen
    • lbs
      lbs
  • Denik
    Denik
  • sri dewi
    sri dewi
  • Edhi
    Edhi
  • anto hoed
    anto hoed
  • Bam'shary
    Bam'shary
  • Mury
    Mury
  • raden mas kucing
    raden mas kucing
    • pakhoaqiao
      pakhoaqiao
  • Pam
    Pam
  • Hoho
    Hoho
  • budisant
    budisant
  • ibnu shonn
    ibnu shonn
  • maspri.id
    maspri.id
  • sumartan
    sumartan
  • Hendy
    Hendy
  • Nolescorner
    Nolescorner
  • Denik
    Denik
  • hakim
    hakim
  • Mas paijo
    Mas paijo
    • sri dewi
      sri dewi
    • Agus
      Agus
  • fajar
    fajar
  • mulyadi
    mulyadi
  • Putra
    Putra
  • Lancrot Khan
    Lancrot Khan
    • lanclott suka ngecrot
      lanclott suka ngecrot
  • santri.id
    santri.id
  • Dewi Riati Oelie
    Dewi Riati Oelie
  • suharno
    suharno
    • Agus Sujarwo
      Agus Sujarwo
  • Ito
    Ito
  • Prana
    Prana
  • Xixi
    Xixi
  • iChal.Net
    iChal.Net
  • Mujib
    Mujib
  • Toar
    Toar
  • TimSukses@DI2024.RI1
    • Jumanji
      Jumanji
    • nonpertamax
      nonpertamax
    • sri dewi
      sri dewi
  • istiqom Masykurie
    istiqom Masykurie
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
  • rindu hope
    rindu hope
  • Denik
    Denik
    • Bojomu
      Bojomu
    • sri dewi
      sri dewi
  • Hariyanto
    Hariyanto
    • Coco
      Coco
    • Denik
      Denik
    • Parto
      Parto
  • ⸽⸽k⸽⸽e⸽⸽s⸽⸽t⸽⸽i⸽⸽
    ⸽⸽k⸽⸽e⸽⸽s⸽⸽t⸽⸽i⸽⸽
    • Umat Pertamax
      Umat Pertamax
    • Parto
      Parto
    • sri dewi
      sri dewi