Mau balik ke pusat kota London takut ketinggalan salat Jumat. Mau langsung cari masjid terdekat masih terlalu awal.
Akhirnya saya mampir ke stadion tenis Wimbledon. Yang terkenal itu. Kan sudah dekat. Saya pikir lapangan tenis itu di Wimbledon.
Ternyata di Southfields.
Memang tidak jauh dari Wimbledon. Hanya perlu naik kereta bawah tanah dua kali stop. Seperti dari Manggarai ke Tanah Abang. Hanya berhenti di Dukuh Atas.
Dari Wimbledon ke Southfields hanya berhenti di stasiun Wimbledon Park.
Keluar dari stasiun Southfields ternyata masih harus jalan kaki. Agak jauh. Bisa 20 menit. Saya putuskan naik bus kota. Toh saya sudah membeli kartu terusan. Yang kartunya bisa dipakai naik kendaraan umum apa saja.
Lapangan tenis Wimbledon ternyata satu kawasan besar olahraga. Di kiri jalan lapangan golf. Lalu lapangan kriket. Baru di kanan jalan lapangan tenis. Termasuk museum tenis Wimbledon.
Waktu salat Jumat pun tiba. Ternyata juga ada masjid dekat situ. Tidak jauh dari stasiun Southfields. Hanya perlu jalan kaki 10 menit. Melewati perumahan khas pinggiran kota London.
Asyik juga jalan kaki. Toh udara London sejuk sekali. Biar pun tengah hari. Di akhir musim panas seperti ini. Tidak ada musim panas yang menyiksa di London. Begitulah orang London biasa membanggakan kotanya.
Saya pun tiba di masjid itu.
Itulah masjid tertua di London. Yang dibangun tahun 1924. Awalnya saya ingin ke masjid Baitul Futuh. Yang di Wimbledon. Yang besar sekali. Bisa untuk 10.000 jemaah. Saya kenal masjid itu. Kenal dari jauh: ada stasiun TV-nya. Namanya MTA TV.
TV Muslim Internasional.
Saya ingat waktu transplantasi hati di Tianjin dulu. Yang harus berbulan opname di rumah sakit.
Sewaktu cari-cari acara TV ketemu MTA. Acaranya dakwah, salat jamaah lima waktu, tafsir Alquran dan ceramah agama. Sepanjang siang dan malam.
Saya berkata dalam hati: ini di rumah sakit negara komunis, kok ada channel tv Islam. Di sela-sela 80 channel bahasa Mandarin.
Maka saya cari-cari dari mana acara itu disiarkan. Ternyata dari London. Dari masjid Baitul Futuh itu.
Lalu saya pun tahu: oh ternyata itu masjidnya aliran Ahmadiyah di London.
Ya sudah. Kapan-kapan ingin ke sana. Kalau diberi kesembuhan kelak.
Tapi saya sudah terlanjur di Southfields. Tidak nutut lagi kalau harus balik ke Wimbledon - -ke Baitul Futuh.
Maka saya Jumatan saja di masjid tertua tadi.
Eh, ternyata milik aliran Ahmadiyah juga.
Ya sudah. Masuk saja.
Sudah jam 12.30. Sudah waktunya Jumatan.
Saat saya tiba di masjid itu pagarnya masih terkunci. Kurang lima menit lagi baru dibuka.
Tapi saya lihat ada petugas pintu. Saya perkenalkan bahwa saya dari jauh. Dari Indonesia. Pintu pun dibuka.
Belum ada orang yang datang. Saya pun bisa keliling kompleks masjid ini.
Masjidnya sendiri kecil. Arsitekturnya seperti masjid Asia Tengah. Tapi lahannya luas.
Di depan masjid ini terdapat bangunan rumah khas Inggris. Di belakang rumah besar itu ada halaman luas. Banyak kursi di situ. Pertanda sering dipakai acara besar.
Orang pun mulai berdatangan. Masjid itu penuh. Tidak muat. Sebagian masuk ke bangunan sebelah masjid. Yang ruangannya sebesar masjid. Penuh juga.
Ternyata banyak pula wanita yang datang. Mereka di ruangan besar yang lain lagi. Penuh pula.
Total sekitar 500 orang.
Lahan masjid ini lebih satu hektar. Tidak sebesar Baitul Futuh. Tapi saya kagum: kok di London bisa mendapat tanah sebegitu luas untuk masjid.
Saya pun masuk masjid. Bersih sekali. Karpetnya polos. Dindingnya polos. Hanya di mihrob ada tulisan Arab: kalimat syahadat. Seperti yang kita kenal. Tidak ada tambahan apa-apa.
Sambil menunggu Jumatan saya mengambil Alquran. Yang ada terjemahan Inggrisnya.
Saya ingin tahu apakah Alquran aliran Ahmadiyah ini sama. Kok kelompok ini sampai dianggap bukan Islam. Dikeluarkan dari Islam. Dianggap menyimpang dari Islam.
Saya hanya sempat membaca dua surah: Al Fatihah dan Al Baqarah. Sama. Tidak ada bedanya.
Lalu saya perhatikan terjemahannya. Di sini baru terasa beda. Kata 'Isa ibna Maryam' diterjemahkan menjadi 'Jesus, son of Mary'.
Tentu tidak salah.
Orang yang berbahasa Inggris umumnya orang Kristen. Mereka tidak tahu Isa atau Maryam. Tahunya Jesus atau Mary.
Ada beberapa terjemahan lagi yang menurut saya lebih mudah dipahami oleh orang yang berbahasa Inggris. Misalnya perintah sujud kepada Adam. Sujud diterjemahkan menjadi 'submit'. Khalifah diterjemahkan menjadi 'vicegerent'.
Lagi asyik-asyiknya membaca terjemahan Alquran itu pundak saya dijawil orang. Saya menoleh ke arahnya. Sesapuan saya lihat masjid sudah penuh. Saya terlalu asyik. Tidak memperhatikan kedatangan mereka.
Yang menjawil pundak saya tadi memberi isyarat. Agar saya melihat ke dinding depan. Ternyata sudah ada live tv yang diproyeksikan ke dinding sebelah tempat imam.
Isinya: ceramah dalam bahasa Urdu. Yang ceramah bukan orang sembarangan. Beliau adalah Mirza Masroor Ahmad. Khalifah Jemaah Ahmadiyah sedunia saat ini. Khalifah ke-5. Setelah pendiri Ahmadiyah, Mirza Ghulam Ahmad.
Saya tidak paham apa isi ceramahnya. Semua dalam bahasa Urdu.
Beberapa saat kemudian seseorang mengantarkan ke saya alat penerjemah. Seperti yang dipakai di konferensi internasional.
Earphone-nya saya masukkan ke telinga. Reciever-nya saya pegang. Saya amati alat itu: Made in China. Saya pun menjadi paham isi ceramah itu.
Tentang orang-orang hebat dalam perkembangan Islam. Siapa gubernur Mesir, Palestina, Baarah, Kufah dan banyak lagi. Di awal perkembangan Islam dulu. Saya menjadi ingat pelajaran di madrasah Aliyah dulu.
Juga tentang seorang jendral polisi Pakistan yang ikut aliran Ahmadiyah.
Ceramah itu sendiri terjadi di masjid Baitul Futuh. Yang disiarkan live lewat MTA --Muslim Televisi Ahmadiyah. Bisa diikuti di mana pun. Saya pernah melihatnya di Tianjin. Termasuk ditangkap di masjid ini.
Ceramah itu lama sekali --1 jam penuh. Gaya pidatonya datar. Sang Khalifah terlihat sudah tua. Dengan jambang dan jenggotnya yang memutih. Dengan sorban putih khas Pakistan/India di kepalanya.
Setelah ceramah selesai barulah azan berkumandang. Para jemaah lantas salat dua rakaat. Seluruh gerakan salatnya nyaris tidak beda dengan di Indonesia.
Rupanya masjid ini dulunya dibuat menghadap ke timur. Terlihat dari posisi ruang imamnya (mihrab).
Lalu belakangan dianggap kurang tepat menghadap Kabah. Maka, sekarang, garis karpetnya dibuat mencong. Susunan barisan salat pun menjadi seperti mencong. Persis seperti banyak masjid di Indonesia. Yang harus menyesuaikan arah kiblatnya.
Khotbahnya sendiri sangat pendek. Lebih pendek dari khotbah di masjid-masjid aliran Jamaah Tabligh. Yang hanya 7 menit.
Di masjid aliran Ahmadiyah ini khotbahnya hanya 4 menit. Khotbah pertama 3 menit. Khotbah kedua satu menit. Bahasanya campuran: awalnya Arab. Yang dilagukan. Seperti di desa saya dulu. Lalu Inggris. Lalu Urdu. Lalu Arab lagi.
Selesai salat Jumat kami langsung salat jenazah. Seperti di masjid Al Haram di Mekah.
Setelah wiridan sebentar mereka makan bersama. Di sebuah rumah dengan halaman luas. Lokasinya di seberang jalan. Yang ternyata milik Ahmadiyah juga. Menunya: nasi mandi, kare dan roti naan.
Waktu ngobrol saya sering ditanya: apakah saya anggota Ahmadiyah.
"Bukan," jawab saya. "Tapi saya banyak membaca apa itu Ahmadiyah," kata saya.
Kehadiran saya di situ memang mencolok: saya satu-satunya yang tidak pakai kopiah. Juga satu-satunya yang tidak memakai kaus kaki.
Saya mencopot kaus kaki saat berwudu tadi. Lalu tidak memasangnya kembali.
Baik juga semua pakai kaus kaki. Agar karpetnya tetap bersih. Tidak terkena keringat telapak kaki.
Saya pun bertanya tentang kondisi Ahmadiyah di Pakistan. Yang saya tahu begitu menderitanya. Masjid Ahmadiyah sering diserbu: puluhan orang Ahmadiyah meninggal dunia.
Nyawa orang Ahmadiyah dianggap halal untuk dibunuh.
UU Pakistan juga melarang Ahmadiyah hidup di sana. Tempat ibadahnya ribuan. Tidak boleh disebut masjid. Untuk bisa menjalankan ibadah mereka harus menyatakan diri mereka bukan Islam.
Begitulah. Kelompok ini menjalankan agamanya dengan tertutup. Di Pakistan. Begitu sulit mereka bergerak.
Aliran ini didirikan di Desa Qadian. Di pelosok negara bagian Almitsar. Saat Pakistan pisah dengan India orang Islam pindah ke Pakistan. Demikian juga jamaah Ahmadiyah. Mereka pindah ke sebuah pegunungan kering dan gersang. Di Rabwah. Sekitar 200 km sebelah barat laut Lahore.
Pegunungan itu berkembang menjadi kota. Menjadi pusat Ahmadiyah dunia.
Pindah ke negara Islam justru dimusuhi. Masjid mereka diserbu. Dibakar. Banyak yang dibunuh.
Mereka pun memindahkan pusat Ahmadiyah ke London. Khalifahnya pun kini tinggal di London.
Kalau tidak terusir dari India, lalu terusir lagi dari Pakistan, mungkin Ahmadiyah tidak berkembang seperti ini di London. Juga di dunia.(Dahlan Iskan)
Makin jelas agama itu politik. Orang semakin beragama bukan menjadi baik tapi beringas pd kemanusiaan.
Untuk apa beragama teyapi tak menjadi baik?.
Tentu malu sm orang yg beragama tetapi baik
Ya jelas menyimpang lah. Di Qur'an kan Nabi terakhir adalah Nabi Muhammad. Itu Ahmadiyah mengklaim punya nabi sendiri. Berarti menyalahi apa yg ada di Qur'an.
Skripsi Saya ttg penafsiran kematian isa menurut tafsir al azhar hamka dan the holy Qur'an miirza bashirudiin. Ada yg berbeda dlm memaknai "disamarkan".
Komunitas Muslim Ahmadiyah, sebuah gerakan global dengan
lebih dari setengah juta anggota Ghana, menjalankan jaringan luas sekolah-sekolah
berbahasa Inggris dan fasilitas medis di Ghana hari ini. Didirikan di Asia
Selatan pada tahun 1889, Ahmadiyah tiba di Ghana ketika sebuah komunitas kecil
di pantai mengundang seorang misionaris Ahmadiyah untuk mengunjungi pada tahun
1921. Mengapa undangan ini muncul dan bagaimana Ahmadiyah menjadi komunitas
keagamaan yang bersemangat? John H. Hanson menempatkan sejarah awal Ahmadiyah
ke dalam transformasi agama dan budaya British Gold Coast.
buku tentang Ahmadiyah berjudul The Ahmadiyya in the Gold Coast: Muslim Cosmopolitans in the British Empire terbitan 16 Oktober 2017 buku tersebut tersedia di link ini https://www.periplus.com/p/9780253029331/the-ahmadiyya-in-the-gold-coast-muslim-cosmopolitans-in-the-british-empire?path=1&select_cat=&filter_name=978-0253029331
na'am, ahmadiyah bukan islam,
abah akan mendapatkan perbedaan mendasar antara mereka dengan kita islam ahlussunnah wal jama'ah, diantaranya adalah masalah ushul aqidah mereka yang menyimpan, hal yang mendasar, pokok keimanan mereka bangun menuruti nafsu sang khalifah.
namun, berdekatan dengan mereka ibarat seseorang dengan pandai besi, akan terkena cipratan dan bau-nya
hati2 abah
Ikuti ceramah Cak Nun juga sangat membuka wawasan tentang bagaimana kebenaran dan kebaikan itu. Saya tahu Abah lebih mengedepankan kebaikan terhadap sesama, bukan nonjol nonjolkan kebenaran menurut dirinya didepan orang lain.
Ternyata karena Abah DI sudah lama berniat datang ke masjid Ahmadiyah di London, mau juma'tan ke tempat yang jauh masjidnya di Baitul Futuh atau ke masjid terdekat yang dijumpainya hanya masjid Ahmadiyah. Alhamdulillah.
Koreksi Qadian berjarak kurang lebih 100 Km dr Amritsar kota sucinya kaum Sikh terdapat kuil emas. sebagai info betul Pak Dahlan kalau tidak hijrah ke London tentu tersebar luas begini. Sebagai info kini cabang JA sdh tersebar di 200 negara.
Koreksi untuk Perbaikan 1. Jemaah dan jamaah dua-duanya bisa dipakai. Bergantung konteksnya. Varian lainnya adalah "jemaat".
Koreksi perbaikan 6. Seharusnya huruf "K" di awal ditulis kapital (Kakbah) karena nama diri.
Jazakallah Abah...Semoga Allah SWT senantiasa kesehatan, kekuatan, serta keimanan yang sempurna bagi Abah. Semoga Abah senantiasa pula terus istiqamah memberikan pesan kebaikan serta kebenaran dalam semangat kecintaan pada semua dan tiada kebencian untuk siapapun...Love for All, Hatred for None...
Selamat pak Dahlan lskan, tuan yelah menyempatkan salat jumat di golongan Ahmadiyah yg ada di London, semoga membawa suatu keberkahan bagi tuan. Aamiin.
8. "Dengan jambang dan jenggotnya..."
-> cambang (rambut/bulu yang tumbuh di pipi)
9.Takbiratul ikramnya sama.
-> takbiratulihram
10. "...menghadap Kabah."
-> Kakbah/Ka'bah
11. Seperti di masjid Al Haram di Mekah.
-> Masjid Al Haram/Masjidilharam
-> Makkah
12. "...bagian Almitsar."
Almitsar -> apa bukan Amritsar?
Semoga banyak orang Indonesia yang belajar dari Abah, kemanapun pergi ga asal "been three" tapi seperti observasi, riset sambil jalan2..semua diperhatikan, dicoba dipahami dengan pikiran terbuka. jadi nanti kalo jadi pejabat ga perlu lagi study banding hehhehehheh
Sekarang Abah nulis ttg Ahmadyah, tentang hal yg bagus bagus (kalau yg jelek jelek nanti d bilang abah propokator benci Ahmadyah). Lalu komennya semua baguuuuuuuusssss karena ini semacam pencerahan but yg awan Ahmadyah.
Coba kapan kapan Abah menulis tentang kebaikan Hizbut Tahriir atau FPI.... apakah yg awam akan dua d atas itu juga akan berkomentar baguuuuussss juga seperti tulisan hari ini ???? Karena antara Ahmadyah dan Hizbut Tahrir sama sama tak diterima d Indonesia tapi berkembang dinegara Eropa
Di DI'sWay edisi awal-awal, pak DI sepertinya pernah juga menyinggung sedikit tentang HTI. Tentang keponakannya yang ikut HTI sewaktu kuliah..
Ya beda dong Ahmadiyah dan HTI, ya satu lebih toleran yg lain suka menebar kebencian kpd yg di luar kelompoknya.
Maaf masih ada yg tidak konsisten penggunaan kata telanjur.
Dalam kalimat abah masih menggunakan "terlanjur". Ini menurut gus Yusuf Ridho. Maaf.
"Tapi saya sudah terlanjur di Southfields."
Namun,, pada hari ini,, Bapak Dahlan Iskan, sekarang tokoh yg luar biasa,, dengan gamblang menceritakan begitu banyak pengalaman Bapak Berinterkasi langsung hingga beribadah Di Masjid Ahmadiyah.MasyaAllah,, terharu, begitu menyentuh hati. Tak henti2nya mulut ini bersuyukur,, Allah Taala menurunkan karunia-Nya,, masih ada orang2 yg berhati mulia dan begitu jujur menceritakan Ahmadiyah yg sebenarnya.Terima kasih Bapak Dahlan Iskan. Jazakumullah Ahsanal Jaza. Semoga Allah SWT selalu mengaruniakan keberkahan untuk Bapak.
Tulisan yg begitu menyentuh hati. Saya yg lemah ini pengikut Ahmadiyah, namun,, ketika saya menyatakan diri Ahmadiyah=Islam,, Kami Bersyahadat,, sembahayang,, puasa, berzakat, melaksanakan Ibadah Haji hingga mengaji Kitab Suci Al Quran,, tentu tidak sedikit orang diluar sana yg akan percaya. Karena predikat buruk yg banyak berseliweran tentang Ahmadiyah seakan sudah menjadi hal yg lumrah.
Kata Ma'ruf Amin(MUI) di komisi Vlll DPR RI,17.2.2011,Ahmadiah itu harus dinyatakan menyimpang,sesat dan bukan Islam,karena menganggap Mirza Gulam Ahmad nabi,berdasar fatwa MUI tahun 1980 dan 2005.Keputusan Liga Muslim Dunia tahun 1974 menyatakan Ahmadiah sesat.Keputusan OKI tahun 1985 menyatakan Ahmadiah itu sesat dan murtad (keluar dari Islam),walaupun ada dua aliran Ahmadiah, Qadian dan Lahore,tp MUI tdk membedakan kedua aliran itu.Pertanyaannya, apakah fatwa MUI,OKI dan Liga Muslim Dunia itu masih berlaku sampai sekarang?,kalau masih berarti bkn Islam.
Pertanyaan balik: apakah seseorang itu dikatakan muslim atau tidak muslim padahal orang tersebut menyatakan diri sbg muslim, shalat dan sahadat sama ditentukan oleh suatu organisasi dunia?
Punya wewenang apa buat cap orang bukan muslim kalau bersyahadat dan beriman pada nabi dan tuhan yang sama?
Walau 1000 orang ingin menjatuhkanmu, tapi jika Allah ingin mengangkatmu, maka kau akan berdiri.
Walau 1000 orang ingin kamu berdiri tapi Allah ingin menjatuhkanmu, maka kau pasti akan jatuh. Ajaran yg tidak benar pasti akan busuk dan jatuh suatu hari nanti. Tapi jika berkembang semakin besar, apa kau masih tidak ingin membuka mata&telingamu lebar2, kawan? Jangan hanya dengar dari 1 pihak. Perkataan manusia bisa salah. Tapi perkataan Allah &Rasulnya itulah yg benar..
Kalau mau petunjuk bukan cari dari manusia, tapi tanyakan langsung ke Allah lewat Tahajudmu, sholatmu &mintakan petunjuk sebenar2nya jalan yg lurus. Jangan sampai kita salah menjalani kehidupan ini dengan keyakinan yang salah kawan. Itu sangat merugi.
Masya Allah... Segala kebenaran dan hidayah itu datangnya dari Allah SWT. Dengan karunia Allah Pak Dahlan bisa menyaksikan, duduk bersama dan shalat berjamaah dengan para Muslim Ahmadi di London. Semoga Allah ta'ala senantiasa memberikan kesehatan kepada Bapak untuk bisa terus menyampaikan berita yang sesuai dengan fakta, bukan hanya "katanya".
Artikel yang sangat bermanfaat bagi para pencari kebenaran yang sesungguhnya. Semoga Allah Swt senantiasa menjaga kita dalam iman dan ketaqwaan. Aamiin....
Allah Maha Rachman Allah Maha Rachim, kalau tdk salah informasi, tinta adalah "makhluk pertama" yg diciptakanNya, dr tinta orang bisa tambah ilmu & pemahaman. Pak DIS memang Profesor tinta.
Saya dulu SMA di Jogja yg alirannya Ahmadiyah... Ada pelajaran khusus tentang Ahmadiyah... Jadi memang ada kaitan erat antara Ahmadiyah dan Inggris... Faktanya Ahmadiyah sangat berkembang di Inggris... Kalo tak ada dukungan pemerintah Inggris ngak mungkin dapet fasilitas yg bagus... Tanah yg luas, jaringan televisi dll....
Setahu saya yang di jogja itu sekolah umum milik ahmadiyah lahore, sedangkan yang bapak dahlan iskan kunjungi masjid milik ahmadiyah qadian. Aliran ahmadiyah lahore dan qadiani berbeda.
Menjaga kemurnian aqidah dengan cara kekerasan tidak membuat agama ini makin murni. Yang ada malah makin camuh.
Senenar Saya ingin bertanya kepada Abah :
Apakah ajaran achmadiyah memang sudah menyimpang jauh, sehingga tidak boleh menggunakan label islam?
Jika ABAH sudah sholat Jumat bersama achmadiyah, maka saya paham, bahwa achmadiyah menurut ABAH, yang ilmu agamanya di atas saya. Achmadiyah bagi ABAH adalah juga Islam.
Barokallah, semoga Allah SWT, memberi berkah kepada Abah dan kita semua.
Pernah dengar, saat Inggris menjajah India, Inggris-lah yang membesarkan Ahmadiyah. Untuk meredam perlawanan. Agar tidak ada seruan jihad melawan Inggris. Menurut fatwa ulama mayoritas, ahmadiyah bukan Islam.
Sepertinya Inggris banyak memberi suaka pada orang-orang yang menyakiti hati kaum muslimin, misal Salman Rushdie..
Sudah jam 12.30. Sudah waktunya Jumatan.
Penulisan kata jam sebagai penunjuk waktu, sebaiknya diganti memakai kata pukul. Jam merujuk benda (watch) dan pukul merujuk waktu (time). Nuwun.
Memang betul revisi diksinya namun alasannya kurang tepat. Waktu sendiri adalah kata benda yg bersifat abstrak. Jadi kiranya alasan yg lebih tepat ialah menggunakan kata 'pukul' untuk menunjukkan waktu karena kata 'jam' untuk menentukan durasi. Trims
Mantap artikel ini Bpk Dahlan Iskan
Saya doakan Bpk selalu dlm keadaan sehat walafiat
Saya tiap hari membaca tulisan Bpk di Disway
Tulisannya selalu renyah dan padat berisi
Pihak admin boleh dong saya minta no WA Bpk Dahlan Iskan???
Salam Hangat:
zainal putra
email: [email protected]
dosen universitas teuku umar, meulaboh - aceh
Negara erofa memang lebih bagus tentang kemanusiaan nya daripada negara Islam sendiri. Ini kenyataan nya coba melek di indonesia ini bangsa nya sendiri aja di usir dari rumah" nya. Jauh dengan ajaran Islam itu sendiri. Wajar dong pindah ke tempat aman.
Assalamualaikum wr.wb. Alhamdulillaah dapat informasi baru (lagi) dari Abah. Saya sudah hampir 1 tahun ini tinggal di London, lanjut sekolah S2, Bah. Belum pernah sholat di masjid Ahmadiyah, tapi pernah (tidak sengaja) sholat di masjid Syiah. Sekadar mengkoreksi sedikit Bah, summer tahun ini termasuk yang paling panas dalam sejarah London, Bah. Pernah sampai 39°. Jadi, sangat menyengat dan lumayan menyiksa, Bah. He he he he. Sehat selalu ya, Abah.
Ada buktinya ga mas? Lagian dunia intelijen yg mana?
Dunia hasut mungkin yg dimaksud ...bukan intelejen ...
Mantan CIA mbahmu haha
Salah satu agen mata2nya adalah James Bond. Bond lebih tepatnya Bondh itu salah satu marga di India. Seangkatan sama Mason. Jadi 2 organisasi kuno itu bersahabat seperti kepompong. Merubah ulat menjadi kupu2.
Masih binging tentang aliran ahmadiyah,Kenapa Di Kota London bisa berkembang pesat
Itulah makna sesungguhnya dari "matahari terbit dari barat", cahaya islam akan berkembang pesat di negara2 barat. Tidak sulit menemukan mesjid Ahmadiyah di negara2 barat
nggak usah bingung mas, ini faktor sosio kultural, karena dibawa oleh orang2 india. masih lebih besar dan rame jamaah tabligh, sama2 dari india
Mirip Hizbut Tahrir, terusir dari negara2 Arab, dialrang hadir di negara2 Asia lain seperti Malaysia dan Indonesia tapi eksis di barat. Hari ini mirip Ahmadiyah, Hizbut Tahrir berkantor pusat di London. Unik emang kebetulan hanya negara demokrasi liberal yang menerima mereka karena HAM, atau ada politik tertentu dari London. Entahlah....
Banyak pesan yang disampaikan abah. Dari tiket terusan, negara komunis yang ada siaran Islam, dan kontroversi Ahmadiyah itu sendiri. Terimakasih bah, menambah wawasan.
Ahmadiyah setau sy memang seharusnya tidak menaamakan dirinya bagian dari Islam karena banyak ajarannya yg berbeda dgn Islam yg di bawa Nabi Muhammad.
Kita juga menyayangkan sikap sebagian masyarakat yg bersikap sewenang2 terhadap warga Ahmadiyah, seharusnya kita lebih mengedepankan dialog.
Kenapa Ahmadiyah justru banyak berkembang di Inggris? mungkin ada sejarahx sehingga Match..
Siapa tau ada tulisan Abah ttg ini..
Banyak tahu mengapa tdk dijelaskan mengapa Ahmadiyah dilarang/dinyatakan bukan islam. Org yg gk paham akan berpendapat bahwa Ahmadiyah sama sbgmana islam lain tp dimana2 dilarang diusir didholimi bahkan oleh org islam sendiri. Less cover both side!
Syahadatnya sama bae bos,akan lebih afdol kalau anda datang ke pusat jamaat Ahmadiyah,jemaat AhmadIyah telah berkembang di 212 negara di dunia... Allah hu Akbar... Motto jemaat: "Love for all hatred for none"...selamat meneliti untuk berlomba2 dalam kebaikan,...
Yg mempunyai hak veto untuk mengatakan seseorang itu sesat siapa ? Allah atau manusia ? klw manusia,memang dia ounya SK dari Allah untuk mengatakan seorang muslim karena tdk sejalan dikatakan sesat ...piyeeee
Baca tulisan baik" kalo masih berakal. Jelas" syahadat sama
jangan lupa abah foto2 tentang masjid ahmadiyahnya di upload Di IG abah matur suwun
Bukankah Ahmadiyah itu yg percaya ada Nabi lagi setelah Nabi Muhammad SAW, yakni mirza ghulam ahmad..
Di situlah letak kesesatannya sehingga dianggap telah keluar dari Islam.
Saya pernah membaca buku pelajaran agama yg diajarkan di sekolah yg dinaungi Ahmadiyah di Indonesia. Ajarannya memang beda, seperti mencampuradukkan ajaran Islam dan Kristen.
Jadi memang sesat dan menyesatkan..
Bisa lebih spesifik, mencampuradukkannya bagaimana Mas Zarkasyi? Kalau mencampuradukkannya yang haram dianggap halal, atau konsep ke-Tuhan-annya, tentu sesat. Cuma kalau konsep kemanusiaan, menurut saya sifatnya kan universal. Saya kepingin tahu.
Tambahan link tentang peluncuran MTA TV oleh Abah Dahlan Iskan
http://www2.jawapos.com/baca/artikel/7667/Publik-Butuh-TV-tanpa-Maksiat
https://mta.or.id/dahlan-iskan-resmikan-tv-satelit-mtatv/
https://m.solopos.com/news/read/20141001/496/540837/majelis-tafsir-alquran-tv-diluncurkan-gandeng-usee-tv-telkom-mta-tv-bisa-disaksikan-se-kawasan-asean
Mohon maaf koreksi sedikit bah MTA (Moslem Television Ahmadiyya) dan MTA TV adalah 2 stasiun TV yang berbeda. MTA (Moslem Television Ahmadiyya) adalah stasiun TV milik jamaah Ahmadiyah yang pusatnya di Inggris. https://en.m.wikipedia.org/wiki/Muslim_Television_Ahmadiyya_International
Sedangkan MTA TV adalah stasiun TV milik Yayasan MTA (Majlis Tafsir Al Quran) berpusat di Solo, yang peluncurannya dilakukan oleh Abah Dahlan Iskan sewaktu menjabat Menteri BUMN era Presiden SBY.
https://jateng.antaranews.com/berita/104821/dahlan-iskan-resmikan-tv-dakwah-di-solo
Maaf, ceramah tsb bukan bagian dari syarat rukun jumat. Sy menganggapnya ceraman pra-jumatan, karena dilakukan sebelum adzan.
Sedangkan khutbah dilakukan setelah adzan, termasuk rukun jumat, waktunya singkat, lebih pendek daripada shalatnya. Suwun
Satu tulisan dengan dua judul yang berbeda antara di Disway.id (Jesus di Quran) dan di CowasjP.com (Pusat Ahmadiyah) .....
Mungkin karena lebih dulu terbit tulisannya di CowasJP.com, tapi apa pun tetap OK dan keren dua website/blog iniMakin keren dan sukses untuk disway.id dan CowasJP.com dalam memberikan inspirasi
Saat Inggris sama Portugis, datang di babat nusantara. Selalu membawa bawa nama nama mariam. sampai sampai adipati mahapahit yg sudah masuk Islam di Lamongan kaget. "Mengapa mereka membawa bawa ibu nabi di kapalnya". Emosi. Ibu nabinya dibawa bawa. pelecehan.
Baru reda. setelah mendapat penjelasan prajurit. "Siapkan tombak dan panah. kita lawan itu senjata" Pram dalam novel tebalnya.
Ada penggunaan kata yg blm konsisten pak. Penggunaan kata “jemaah” (selain utk nama organisasi), di paragraf di atasnya msh ada yg menggunakan kata “jamaah”. Jamaah, oh jamaah.
Khan dah dijelaskan tempo hari sebelon Launching:
1) VIRAL itu materinya yang sedang viral di Medsos.
2) Dalam 1 hari bisa publish lebih dari 1 materi kalo topik yang viral di medsos banyak macam.
Biasanya admin menjelaskan telat terbit, apa karna habis ngo-bor jadi gimanaaa ???
Kira2 alat penerjemah buatan tiongkok itu ada pilihan bahasa Indonesia?
Mungkin Abah pilih bahasa inggris.
Ahmadiyah , nasibmu ternyata enak ama bule.
India - Pakistan, garis telapak tanganmu juga sedang di-copy ke negeri ini.
Komentar: 136
Silahkan login untuk berkomentar