Angin Nuklir

Angin Nuklir

 

Maafkan, saya lagi di sini. Di Kabupaten Somerset. Yang jadi pusat nuklir Inggris --untuk pembangkit listriknya. 

Saya hanya bisa berdoa untuk keadaan di dalam negeri. Pendapat saya sama dengan komentar yang ada di DI’s Way. 

Tepatnya, saya lagi di Desa Cannington. Di pinggir laut --disebut Selat Bristol. 

Sebetulnya itu bukan selat. Melainkan teluk. Mirip Laut Tengah. Yang memisahkan Maroko dengan Spanyol.

Hanya saja tidak selebar dan sejauh itu.

Di sini lagi dibangun PLTN unit 3. Besar sekali: 3.200 MW (dua reaktor). 

Gedung mblenduk di sana itu adlaah PLTN unit 2.

Jangan kaget: lokasi nuklir ini tidak jauh dari Kota Bridgwater. Ibu kota Kecamatan Sedgemoor. Yang cukup besar. Penduduknya 250 ribu jiwa.

Bahkan tidak sampai 1 km dari Desa Cannington. Yang berpenduduk 2.500 jiwa.

Tentu saya juga mampir ke Bridgwater. Ke kantor pemilik proyek ini. Di pusat pertokoan kota itu. Sekalian melihat komunikasi sosialnya dengan masyarakat.

Sekarang ini lagi ada pendaftaran. Untuk masyarakat luas. Yang ingin melihat dari dekat PLTN di situ. Jadwal kunjungannya mulai Januari depan.

Di kantor ini diperagakan semua yang terkait dengan PLTN. Mulai beton dinding reaktor yang tebalnya 5 meter. Sampai pakaian yang dikenakan operator PLTN.

Masyarakat sekitar tidak ada yang merasa takut bertetangga dengan pembangkit listrik nuklir itu.

Mereka sudah sangat biasa. Sudah sejak tahun 1956. Saat itu sudah dibangun unit 1. Meski hanya 500 MW. Yang mulai beroperasi tahun 1967.

Sepuluh tahun kemudian dibangun pula unit 2. Lebih besar: 1.200 MW.

Jadi, penduduk sudah akrab. Sudah 60 tahun biasa bertetangga dengan PLTN.

DI's Way berbincang dengan warga soal proyek PLTN.

Kini sedang dibangun lagi unit 3. Yang jauh lebih besar: 3.200 MW.

Yang menarik, unit 3 ini dibiayai Tiongkok. Sebagian teknologi nuklirnya juga dari Tiongkok.

Inilah untuk kali pertama: teknologi nuklir Timur masuk ke Barat.

Semula, itu akan sepenuhnya menggunakan teknologi Prancis. Dari Areva.

Tapi soal pembiayaan jadi masalah. Setiap dapat jalan keluar selalu kena buntu. Proyek ini tertunda terus.

Tertundanya saja lebih 30 tahun. Begitu sulit menemukan jalan.

Sampailah tahun 2016. Inggris dinyatakan akan krisis listrik pada tahun 2025.

Pembangunan pembangkit baru tidak bisa ditunda. Duta Besar Tiongkok untuk Inggris, Liu Xiaoming, tahu itu. Lalu kirim surat. Ia menawarkan solusi pendanaan.

Proyek pun berjalan. Saya lihat banyak sekali tenaga kerja Tiongkok di proyek ini.

Baru sekali ini pula saya melihat: ada crane terbesar di dunia. Bikinan Jerman.

Crane itu tingginya lebih dari 100 meter! Saat saya masih di Desa Cannington pun sudah bisa melihat crane itu! 

Tahun lalu proyek unit 3 ini benar-benar dimulai. Baru akan selesai tahun 2023 --perlu lima tahun. Itu pun sudah cepat --kalau lancar. Terutama lancar uangnya.

Bandingkan dengan pembangunan unit 1 dan 2 dulu. Masing-masing perlu waktu 10 tahun. Belum ada crane yang begitu besar waktu itu.

Biaya unit 3 ini jangan dihitung nolnya. Kalau dalam rupiah --340.000.000.000.000. Untuk kapasitas 3.200 MW. 

Kalau dana itu untuk membangun PLTU Batubara bisa mendapat listrik 10.000 MW. 

Tapi Inggris tidak punya baru bara lagi. Kalau punya tidak akan dipakai --polusi.

Biaya mahal pun ditempuh. Itulah sebabnya mencari sumber dananya juga perlu bertahun-tahun. Itu pun selalu gagal.

Perhitungannya pun terus berubah --mengikuti perubahan harga bahan dan nilai tukar mata uang.

Apalagi di perjalanannya terjadi peristiwa nuklir Fukushima, Jepang. Yang terkena tsunami itu. Unit 3 di Somerset ini harus dihitung ulang. Tingkat keamanannya harus ditambah.

Padahal, di sini tidak akan ada tsunami. Lokasi ini bukan di pinggir laut lepas.

Fukushima menghadap Samudera Pasifik. Pantai Cannington menghadap ke daratan Cardiff.

Lebar laut yang memisahkan Cannington dan Cardiff sendiri hanya 25 km. Kurang lebih.

Begitu lama proyek ini tertunda. Sampai unit 1-nya sudah daluwarsa: sudah berumur 62 tahun --kalau dihitung sejak pembangunannya. Atau 51 tahun --sejak dioperasikan. 

Unit 1 itu sudah harus dibongkar tahun ini. Dan memang kini sedang dibongkar.

Bahkan unit 2 sebentar lagi juga sudah kadaluwarsa. Tahun 2023 sudah harus dibongkar. 

Tapi ,selentingan yang saya dengar di situ agak beda. Kemungkinan besar usia unit 2 itu akan diperpanjang 10 tahun. Secara teknis hal itu masih sangat memungkinkan.

Itu untuk jaga-jaga. Kalau saja proyek unit 3 ini tertimpa masalah.

Tapi, kalau lancar, satu unit 3 ini saja cukup. Sudah dua kali lipat lebih besar dari dua unit lama dijadikan satu.

Ini kali kelima saya melihat PLTN. Atau kali kedua untuk melihat proyek yang sedang dibangun. Yang pertama di Korea Selatan. 

Ternyata tidak sampai 10 tahun setelah Fukushima (2011) pembangkit nuklir mulai mendapat angin lagi.(dahlan iskan)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 152

  • raden mas kucing
    raden mas kucing
  • Salman
    Salman
  • Salman
    Salman
  • Ayana Jihye Moon
    Ayana Jihye Moon
  • Ahmad Karni
    Ahmad Karni
  • Mohammad Budman Dharmakaryadhika
    Mohammad Budman Dharmakaryadhika
  • Dss
    Dss
  • Kmail
    Kmail
    • Surya Latif
      Surya Latif
  • irsan
    irsan
  • Kwik
    Kwik
  • Agus Sujarwo
    Agus Sujarwo
    • Saint
      Saint
    • Hariyanto
      Hariyanto
  • Kaef
    Kaef
  • iChal.Net
    iChal.Net
  • Seven_On
    Seven_On
  • Aan
    Aan
    • Aan
      Aan
    • Yusuf Ridho
      Yusuf Ridho
  • Bagus
    Bagus
  • Pipit
    Pipit
  • petjoet
    petjoet
  • Latif faiz
    Latif faiz
    • lbs
      lbs
  • Nurkolis
    Nurkolis
  • Denik
    Denik
  • Aziiz
    Aziiz
  • lbs
    lbs
    • asal komen
      asal komen
  • Maya Dewi Dyah Maharani
    Maya Dewi Dyah Maharani
  • Manto Simare-mare
    Manto Simare-mare
    • asal komen
      asal komen
  • Ayuwa
    Ayuwa
    • asal komen
      asal komen
    • asal komen
      asal komen
    • asal komen
      asal komen
  • Maximus
    Maximus
  • maspri.id
    maspri.id
  • toro
    toro
  • sri dewi
    sri dewi
  • Tatag M Prastianto
    Tatag M Prastianto
    • Ede
      Ede
  • Farhad Ansyori
    Farhad Ansyori
    • Farhad Ansyori
      Farhad Ansyori
  • Agung Waluyo
    Agung Waluyo
  • msbi
    msbi
  • luQi
    luQi
  • Lukman
    Lukman
  • MD
    MD
  • goblok tapi sok pintar
    goblok tapi sok pintar
    • Nur
      Nur
    • sri dewi
      sri dewi
    • Sam  ungi
      Sam ungi
    • Hariyanto
      Hariyanto
  • Cah Semarang
    Cah Semarang
    • sri dewi
      sri dewi
    • Budis
      Budis
  • herul
    herul
    • herul
      herul
    • heiruddin
      heiruddin
  • Djoke
    Djoke
  • eka
    eka
  • Baik
    Baik
  • Tamaji
    Tamaji
    • Mr. Xiongmao
      Mr. Xiongmao
  • Rois Wicaksono
    Rois Wicaksono
    • heiruddin
      heiruddin
    • At nur
      At nur
  • Aril
    Aril
  • Wahyu
    Wahyu
    • Sam ungi
      Sam ungi
  • Mito
    Mito
    • susanto
      susanto
    • asal komen
      asal komen
    • whatever
      whatever
  • L
    L
  • Win
    Win
  • Mr. Xiongmao
    Mr. Xiongmao
    • Mr. Xiongmao
      Mr. Xiongmao
    • Mas ito
      Mas ito
  • suhandi lubis
    suhandi lubis
  • Rahman Arif
    Rahman Arif
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
  • Didik rahmat
    Didik rahmat
    • Pay jo
      Pay jo
  • Rfq
    Rfq
    • Mr. Xiongmao
      Mr. Xiongmao
  • Volkgeist
    Volkgeist
  • Hanan
    Hanan
  • wiwit tuban
    wiwit tuban
  • Imam Ghozali
    Imam Ghozali
  • Ucup
    Ucup
  • nur as
    nur as
  • Alfin
    Alfin
    • Ahmad H
      Ahmad H
  • wiwit tuban
    wiwit tuban
  • Purba
    Purba
  • congormu.njeplak
    congormu.njeplak
  • firdaus
    firdaus
  • Pion
    Pion
  • Pengen Pertamax Donk
    Pengen Pertamax Donk
    • Daniel
      Daniel
  • Hariyanto
    Hariyanto
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
  • Dipa
    Dipa
  • Ramu
    Ramu
  • congormu.njeplak
    congormu.njeplak
    • sri dewi
      sri dewi
  • Rfq
    Rfq
    • congormu.njeplak
      congormu.njeplak
    • Pacarnya Rfq
      Pacarnya Rfq
    • sri dewi
      sri dewi
    • Mikhailo
      Mikhailo