Anies Betepe

Anies Betepe

BTP harus bertemu Anies.
 
Ups, salah. 
 
Anies harus bertemu BTP.
 
Ups, salah juga.
 
Gak tahulah. Pokoknya dua orang itu harus bertemu. Untuk meredakan ketegangan. Terutama di antara pendukung mereka yang belum juga bisa move on.
 
Pilkada sudah dua tahun berlalu. Kebencian masih begitu dalam.
 
Apa pun yang dilakukan Anies salah. 
 
Apa pun yang dilakukan Ahok salah.
 
Siapa yang harus berinisiatif? Siapa pun. 
 
Salah satu harus mengalah. Harus berjiwa negarawan.
 
Saya yakin dua orang itu sendiri tidak lagi punya masalah. Tapi para pendukung fanatiknya itu lho!
 
Ampun.
 
Sampai-sampai Korea jadi korban. 
 
Korea?
 
Ya. Perusahaan Korea. Yang pakai nama mirip Perancis itu: Tous Les Jours.
 
Perusahaan asing pun ternyata bisa jadi korban kebencian antar-ras di Indonesia. Padahal begitu berat kita mengusahakan iklim agar modal asing mau datang.
 
Bagaimana bisa perusahaan itu dihoakskan milik Sandrina Malakiano. 
 
Hanya karena Sandrina itu istri Eep Saefullah Fatah.
 
Dan Kang Eep adalah konsultan pemenangan Anies Baswedan.
 
Dan Anies mengalahkan Ahok di Pilkada DKI Jakarta lalu.
 
Dan BTP itu Tionghoa yang Kristen. 
 
Dan Anies itu keturunan Arab yang Islam. 
 
Tidak habis-habisnya.
 
Bagaimana bisa toko roti Tous Les Jours dibilang milik Sandrina. Hanya karena di konter salah satu toko roti itu pernah ada poster aneh. Yakni: tidak menerima pesanan pembuatan roti bertuliskan Selamat Natal atau Selamat Imlek. Atau sejenis itu.
 
Lalu ada kecaman di medsos bahwa toko roti itu rasis --saya setuju dengan kecaman itu.
 
Yang saya tidak setuju --bahkan jijik-- adalah anggapan bahwa yang rasis-rasis begitu pastilah Eep.
 
Dan Eep itu suami Sandrina. Pasti dikira gara-gara Eep pula Sandrina masuk Islam. Berjilbab. 
 
Padahal dikira dulunya Sandrina itu sudah Kristen baik-baik karena ayahnya Kristen.
 
Menjijikkan.
 
Anggapan yang diotak-atik sendiri. Fakta-fakta begitu diabaikan.
 
Ayah Sandrina memang Kristen. Orang Italia. Kristen Gregorian.
 
Tapi ibunya Jawa. Islam kejawen. Campuran Solo-Madura.
 
Dan Sandrina itu Hindu! Dia bukan Kristen. Tidak pernah jadi Kristen. Juga bukan Islam.
 
Sandrina tidak ikut agama ayahnya maupun ibunya. 
 
Sandrina pilih Hindu karena sejak bayi hidup di Bali. TK di Bali. SD di Bali. SMP-SMA di Bali. Masuk fakultas teknik sipil di Universitas Udayana Bali.
 
Bekerja pun di Bali --sebagai penyiar TVRI Denpasar.
 
Setelah lama pindah ke Jakarta --ke TVRI Pusat lalu ke Metro TV-- Sandrina masuk Islam.
 
Itu jauh sebelum kawin dengan Eep Saefullah Fatah. Yang kemudian memberi mereka dua orang anak.
 
Anak mereka pun dibawa-bawa di gempuran medsos. Dikaitkan sebagai keturunan rasis.
 
Demi masa depan anak merekalah Eep kini tidak bisa menerima difitnah seperti itu.
 
Sejak itu Eep --pernah lama kuliah di Ohio State University di Amerika Serikat-- rajin menelusuri siapa raja hoax di balik semua itu.
 
Sudah lama sebenarnya Eep difitnah. Ya sejak Anies-Sandi melawan Ahok-Jarot dulu itu.
 
Tapi Eep biasa saja.
 
Apalagi pekerjaannya memang menjadi konsultan. Dengan bendera Polmark. Yang kebetulan dipakai Anies-Sandi. Tentu harus memenangkannya.
 
Kalau pun ia dipakai Ahok ia juga akan memenangkan Ahok.
 
Apakah saat itu tidak ada tawaran dari kubu Ahok?
 
"Tidak ada," katanya.
 
Kenapa tidak menawarkan diri ke Ahok?
 
"Polmark tidak pernah menawar-nawarkan diri kepada calon kepala daerah," katanya.
 
Kali ini Eep akan menempuh jalur hukum meski kemudian akan memaafkannya.
 
Waktu Pilkada DKI itu memang ditemukan spanduk-spanduk anti-Ahok yang keras. Membawa-bawa Islam pula. Di dekat-dekat masjid. 
Eep-lah yang dituduh mendesain tema kampanye seperti itu. Pokoknya gara-gara otak Eep-lah Ahok kalah.
 
"Saya sendiri tidak suka spanduk seperti itu. Saya justru minta diturunkan," ujar Eep.
 
Ia kini lagi mengumpulkan saksi. Siapa saja yang pernah ia minta menurunkan spanduk saat itu.
 
Saya memang mengontak Eep minggu lalu. Saat hoaks ini ramai-ramainya. Saat toko Tous Les Jours di depan rumah saya sepi-sepinya akibat seruan boikot. Yang di Pacific Place, SCBD, Jakarta itu.
 
Saya ingin konfirmasi apakah Tous Les Jours --dalam bahasa Perancis berarti 'tiap hari' --benar milik istrinya. 
 
Yang saya tahu Sandrina memang punya cafe. Tapi hanya satu. Itu pun jauh di BSD, Barat Jakarta sana. Namanya pun bukan keperancis-perancisan tapi kespanyol-spanyolan: nama panggilan ibunya. Sang ibu --seorang diplomat-- memang menguasai tujuh bahasa asing.
 
Mungkin karena sang ibu bisa berbahasa Perancis maka Tous Les Jours dianggap pastilah milik Sandrina. 
 
Padahal orang Korea yang ternyata suka pinjam kata-kata Perancis itu. Demi marketing. Satu lagi yang juga milik Korea dengan nama keparis-parisan: Paris Baguette. Juga toko roti. Juga laris. Di seluruh Asia.
 
Tapi bagaimana bisa perusahaan Korea punya poster anti-Natal dan anti-Imlek seperti itu?
 
Bukankah mereka juga Kristen dan bermata sipit?
 
Rupanya ini urusan marketing pula. Rupanya toko roti itu lagi mengurus sertifikat halal. Entah dapat ilmu dari mana manajemennya menyimpulkan sendiri: Natal itu tidak halal. Begitu juga Imlek.
 
Maka selama masa uji oleh tim halal dari majelis ulama dibuatlah poster itu. Mungkin dengan maksud agar Tous Les Jours cepat dianggap halal sehalal-halalnya.
 
Padahal tidak ada persyaratan seperti itu.
 
Pihak Tous Les Jours sendiri memilih tutup mulut. Wartawan Jabar Ekspres saya minta ke pabrik roti itu.  
 
Pabrik rotinya memang di Bandung. Di atas tanah 2 hektar. 
 
Mereka tidak mau bicara. Ini dianggap kecelakaan. 
 
Kecelakaan?
 
Konon awalnya itu hanya briefing internal. Agar semua staf melayani tim sertifikat halal sebaik-baiknya.
 
Lalu ada seorang karyawan yang berpikiran 'maju'. Menciptakan 'kreativitas' sendiri. Jadilah poster itu.
 
Itulah sebabnya hanya di satu konter saja yang ditemukan poster seperti itu. Di tiga konter lainnya tidak ada. Demikian juga konter yang di Bandung dan Bali.
 
Waktu di bandara Bali saya perlukan masuk ke toko Tous Les Jours. Untuk pertama kali. Saya beli satu jenis rotinya. Tidak jadi saya makan. MAnies sekali.
 
Jumat lalu saya juga ke seberang rumah. Saya lihat sudah mulai banyak lagi pembelinya.
 
Tapi luka Anies-Ahok belum sembuh. Masih banyak yang belum bisa move on.
 
Pertemuan Anies-Ahok pasti sangat meredakan. Apalagi kalau bisa rangkulan. 
 
Pasti seru. Lebih seru dari adegan Denny Jagur OVJ merayu Najwa Shihab.(Dahlan Iskan)
 
 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 259

  • Abu
    Abu
  • Paryono Paryono
    Paryono Paryono
    • sri dewi
      sri dewi
  • mu
    mu
  • Ign.tan
    Ign.tan
  • Mahesa Jenar
    Mahesa Jenar
  • Agung
    Agung
  • Abdul Makarim
    Abdul Makarim
  • yonaniko
    yonaniko
  • Ratu Bilqis
    Ratu Bilqis
    • tikno
      tikno
    • Raja Sulaiman
      Raja Sulaiman
  • loroati
    loroati
  • maspri.id
    maspri.id
  • Bhenkz
    Bhenkz
  • Endy
    Endy
  • Mito
    Mito
  • Dedy
    Dedy
    • ini lah dunia maya bung...
      ini lah dunia maya bung...
  • Survival
    Survival
  • roziq
    roziq
  • Budis
    Budis
  • pasukan brani mati Gusdur & dahlanist
    pasukan brani mati Gusdur & dahlanist
    • ZES
      ZES
    • kasepp
      kasepp
    • Pepsodent
      Pepsodent
  • El!
    El!
  • Makki
    Makki
  • Budiyono
    Budiyono
    • Daniel
      Daniel
  • Damar
    Damar
  • Riki gana
    Riki gana
  • Btpmanies
    Btpmanies
  • Kaef
    Kaef
  • Jimo
    Jimo
    • JK
      JK
  • nur rochemat
    nur rochemat
  • Nurdiansyah
    Nurdiansyah
  • Grace Sidharta
    Grace Sidharta
  • Tessa Simanjuntak
    Tessa Simanjuntak
    • sri dewi
      sri dewi
    • pentil kejakot
      pentil kejakot
  • Timmy
    Timmy
  • Adi
    Adi
    • tikno
      tikno
    • penggemar disway
      penggemar disway
    • Makki
      Makki
  • tikno
    tikno
  • edhi
    edhi
    • tikno
      tikno
    • Denik
      Denik
  • Denik
    Denik
    • Betepe
      Betepe
    • Emaknya Denik
      Emaknya Denik
  • yang tak mau kawin dengan pribumi adalah Rasis
    yang tak mau kawin dengan pribumi adalah Rasis
    • Spartan
      Spartan
    • tikno
      tikno
  • Kamardiet
    Kamardiet
  • Pemelajar
    Pemelajar
    • tikno
      tikno
  • JK
    JK
    • tikno
      tikno
  • Antiahoax
    Antiahoax
    • Bukan Ibs
      Bukan Ibs
    • Spartan
      Spartan
    • tikno
      tikno
    • sri dewi
      sri dewi
  • Jaiko
    Jaiko
  • Latif faiz
    Latif faiz
  • Yusuf Ridho
    Yusuf Ridho
  • Denik
    Denik
  • Irvan Mb
    Irvan Mb
    • Irfan
      Irfan
  • petjoet
    petjoet
  • Unthuluwuk
    Unthuluwuk
    • petjoet
      petjoet
    • Arif
      Arif
    • Wong Osing
      Wong Osing
    • Rizal
      Rizal
  • Djoke
    Djoke
  • Djatmiko
    Djatmiko
    • sri dewi
      sri dewi
  • Dotartapparel
    Dotartapparel
  • Dotartapparel
    Dotartapparel
  • Ayuwa
    Ayuwa
    • Emaknya Ayuwa
      Emaknya Ayuwa
  • Tunjung
    Tunjung
    • Bukan Ibs
      Bukan Ibs
    • Ayuwa
      Ayuwa
  • benz
    benz
  • Pandu
    Pandu
    • tikno
      tikno
  • Arif Rahman
    Arif Rahman
    • Pembaca
      Pembaca
    • tikno
      tikno
  • Dhiepha
    Dhiepha
  • mulyadi
    mulyadi
  • rindu hope
    rindu hope
    • Bukan Ibs
      Bukan Ibs
  • Fotopedia
    Fotopedia
  • M. Syafii
    M. Syafii
    • Bukan Ibs
      Bukan Ibs
  • Jake
    Jake
    • Setu
      Setu
    • Sandra
      Sandra
    • nasru
      nasru
    • sri dewi
      sri dewi
    • petjoet
      petjoet
  • golagong
    golagong
    • Irfan
      Irfan
  • Mr. Xiongmao
    Mr. Xiongmao
    • Daniel
      Daniel
  • Amal
    Amal
  • ulil
    ulil
    • Richard
      Richard
    • Denik
      Denik
  • MD
    MD
    • Fred
      Fred
    • Sia lagong
      Sia lagong
  • Orang udik tamatan SD
    Orang udik tamatan SD
  • Hermansyah
    Hermansyah
    • Quinn
      Quinn
    • mulyadi
      mulyadi
  • Durno
    Durno
  • Amin paryoko
    Amin paryoko
  • Hidayat
    Hidayat
    • Mblendink
      Mblendink
    • Alfin
      Alfin
    • K'drun
      K'drun
  • wira
    wira
  • Djoko Iswadi
    Djoko Iswadi
  • Js
    Js
  • Bam'shary
    Bam'shary
  • Nurkolis
    Nurkolis
  • Faishal Abd
    Faishal Abd
  • sri dewi
    sri dewi
  • Ahmad karni
    Ahmad karni
  • Richard
    Richard
    • Daniel
      Daniel
  • Jess
    Jess
  • Jimmy
    Jimmy
  • Paul Ivan
    Paul Ivan
    • Djoke
      Djoke
  • John
    John
    • Pembaca Setia
      Pembaca Setia
  • Ibnu Kembar
    Ibnu Kembar
  • Hariyanto
    Hariyanto
    • Andree
      Andree
  • Ronin
    Ronin
    • Wong Osing
      Wong Osing
  • pluralisme utk negara ini
    pluralisme utk negara ini
    • sri dewi
      sri dewi
  • Temy
    Temy
    • Jess
      Jess
  • Masbar
    Masbar
  • Jamil
    Jamil
  • Dastin
    Dastin
  • Aril
    Aril
  • Denok
    Denok
    • Bukan Ibs
      Bukan Ibs
    • MD
      MD
    • Abdul
      Abdul
  • Deny Susanto
    Deny Susanto
  • Toar
    Toar
    • Kristen Konghucu
      Kristen Konghucu
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
    • Dipa
      Dipa
  • udelmucak
    udelmucak
    • sri dewi
      sri dewi
  • Sari
    Sari
    • Daniel
      Daniel
  • saiful bahri
    saiful bahri
  • Rahma
    Rahma
  • Muh Abu Taufiq
    Muh Abu Taufiq
    • Bukan Ibs
      Bukan Ibs
  • Lim
    Lim
  • Rully W
    Rully W
    • Rofiq
      Rofiq
    • sbl
      sbl
  • Lie Ing Hua Yushua
    Lie Ing Hua Yushua
  • lbs
    lbs
    • Warsono
      Warsono
    • pluralisme josss
      pluralisme josss
  • dody
    dody
  • Lek git
    Lek git
    • lbs
      lbs
    • Rofiq
      Rofiq
  • Haris Maulidinnor
    Haris Maulidinnor
    • Eko
      Eko
  • pakwind
    pakwind
    • pakwind
      pakwind
  • Herisuryo
    Herisuryo
  • lbs
    lbs
    • pakwind
      pakwind
    • STR
      STR
    • Bukan lbs
      Bukan lbs
  • Denik
    Denik
  • Trijono
    Trijono
  • Gabriel
    Gabriel
    • Junet
      Junet
    • Masjusan
      Masjusan
    • rindu hope
      rindu hope
  • Otole
    Otole
  • asl1
    asl1
    • Sutan Pamenan
      Sutan Pamenan