Julinten Edan

Julinten Edan

Edan. Julinten tidak terlalu takut berada di sekitar Wuhan. Wali Kota Wuhan sendiri pilih mengundurkan diri. Kini sorotan pindah ke Wali Kota Xianning, tetangga Wuhan. Kota Xianning dianggap kurang sukses membentengi diri dari penularan virus Wuhan.

Di Xianning inilah tinggal banyak mahasiswa Indonesia. Salah satunya Julinten Iman Sallo. Asal Tana Toraja, Sulsel.

"Dibanding minggu lalu, apakah ketakutan Anda sekarang meningkat?" tanya saya tadi malam.

"Sama saja, Pak," jawab Julinten.

"Kok Anda tidak kian takut?“

"Kami tahu apa yang harus kami lakukan," jawabnyi.

"Apa yang Anda lakukan?"

"Tidak keluar asrama. Hidup sehat," katanyi.

"Hidup sehat seperti apa yang Anda jalankan sekarang?"

"Bangun tidur minum air putih, lalu makan buah yang banyak mengandung anti oksidan, olahraga, istirahat," katanyi.

"Berapa gelas air putih yang Anda minum saat bangun tidur?"

"Kami tidak pakai gelas. Kami punya botol berisi 600ml. Saya minum habis. Siang dan sore minum dua botol lagi."

"Buah apa yang Anda makan tadi pagi?"

"Pisang satu biji dan apel satu butir," jawabnyi.

Julinten sudah 2,5 tahun di Kota Xianning. Kini dia semester 5 di fakultas kedokteran di sana.

"Apakah sudah mendengar mahasiswa Indonesia akan dijemput pulang oleh pemerintah?" tanya saya.

"Sudah mendengar. Ada surat resmi dari pemerintah Indonesia ke pihak universitas," jawab Julinten.

"Apakah Anda ikut pulang atau tidak?"

"Ya ikut pulang lah, Pak," jawabnyi.

"Kan Anda tidak terlalu takut..."

"Keinginan kami untuk pulang atau tidak 50:50. Tapi kami harus menghargai upaya pemerintah. Kan pesawat sudah diterbangkan dari Jakarta. Masak pulangnya kosong. Kita harus menghargai upaya pemerintah," jawabnyi.

"Kalau kelak virus Wuhan sudah reda apakah Anda akan balik lagi ke Xianning atau tidak?"

"Ya harus balik ke sini, Pak. Kan kami harus menuntut ilmu," jawabnyi.

"Tingkat ketakutan Anda sekarang ini di skala berapa? Skala 1 sama sekali tidak takut. Skala 10 sangat takut."

"Di skala 5 Pak," jawabnyi.

"Apakah tingkat ketakutan teman-teman Anda juga di skala 5?"

"Tidak sama. Ada yang takut sekali. Misalnya adik angkatan yang baru tiba di sini tahun lalu. Lebih takut dari kami-kami. Mereka masih harus menyesuaikan diri hidup secara lebih disiplin. Apalagi mereka yang anak orang mampu yang biasa hidup enak," jawabnyi.

"Kenapa Anda lebih tidak takut?“

"Kebetulan tiga bulan lalu pelajaran kami tentang virus, bakteri, dan sejenis itu. Kami tahu virus itu seperti apa dan bagaimana kami harus bersikap."

Julinten lantas menjelaskan semua itu. Penjelasannyi bagus sekali. Gaya bicaranyi menarik. Intonasi suaranyi bagus. Saya bayangkan kalau kelak jadi dokter Julinten termasuk yang pandai memberi penjelasan pada pasien di pedalaman Toraja.

Dia juga sudah tahu bahwa virus tersebut tidak akan hidup di suhu udara 35 derajat celsius. Julinten juga mampu merinci bagaimana serangan virus Wuhan itu ke alat pernapasan atas dan alat pernapasan bawah.

Yang disebut alat penafasan atas adalah hidung dan mulut.

"Yang alat penafasan bawah itu vagina dan dubur?" sela saya sok tahu.

"Hehehe.... Bukan pak," jawabnyi lucu.

Saya memang awam soal virus. Saya juga terlalu terpengaruh bacaan. Saya memang baru membaca literatur tentang virus yang masuk ke orang lain lewat organ yang tidak dilapisi tisu sel. Ada lima bagian yang tidak dilapisi tisu: mulut, hidung, lubang telinga, dubur, dan vagina.

Dua kata yang terakhir itu masih melekat di otak saya. Maka saat disinggung soal atas dan bawah pikiran saya langsung bahwa yang bawah itu ya yang dua itu.

"Yang dimaksud alat penafasan bawah itu paru-paru, Pak," katanyi.

"Maafkan, saya salah."

Julinten pun menjelaskan bagaimana virus itu menyerang paru-paru. Juga bagaimana proses penularannya. Yang lewat percikan liur dari mulut atau sentuhan orang yang sudah terkena virus.

Maka isolasi adalah cara yang terbaik untuk tidak tertular.

"Anda kan tidak keluar asrama. Tolong ceritakan kegiatan sehari penuh Anda."

"Setelah minum air putih dan makan buah, nonton video, baca buku, main game. Makan siang. Lalu tidur. Lalu baca-baca. Mengunjungi teman-teman di kamar lain. Ngobrol. Olahraga ringan. Nonton video. Tidur."

"Nonton video di mana. Kan di asrama tidak boleh ada TV?"

"Nonton video di ponsel," katanyi.

"Berapa suhu udara di Xianning sekarang (jam 7 tadi malam)?"

Julinten minta waktu sebentar. Dia mengecek suhu udara di ponselnyi.

"Sekarang 8 derajat, Pak."

"Anda nyalakan pemanas?“

"Iya, pak. Tidak kuat dingin."

"Makanan cukup?“

"Cukup, Pak. Tiga hari lalu kami belanja banyak. Cukup untuk satu minggu ke depan," jawabnyi.

"Anda berani belanja keluar?"

"Sebenarnya sudah ada pemberitahuan jangan pernah keluar. Kalau perlu bahan makanan bisa pesan lewat guru. Akan diantarkan. Tapi tokonya dekat sekali pak. Hanya lima menit jalan kaki."

"Anda sendirian waktu belanja?"

"Kami berempat."

"Apakah terjadi antrean di toko?"

"Memang banyak yang belanja tapi tidak sampai antre dan tidak sampai berebutan ambil barang. Kebetulan toko ini buka dari jam 10 pagi sampai jam 5 sore. Ada toko lain yang hanya buka satu jam."

"Tidakkah sulit untuk keluar kampus?"

"Di gerbang keluar kami diperiksa ketat. Tapi kami membawa surat lengkap bahwa kami mahasiswa."

Julinten adalah mahasiswa yang berangkat ke Tiongkok lewat yayasan kami ITCC Surabaya. Setiap tahun yayasan kami memberangkatkan sekitar 350 mahasiswa ke sembilan perguruan tinggi di Tiongkok.

Julinten adalah anak seorang pegawai negeri. Anak keempat dari lima bersaudara. Ayahnyi pemilik sekolah. Ibunyi ibu rumah tangga.

Julinten lulusan SMA Lentera Harapan Toraja.

"Tentu orang tua Anda mengkhawatirkan keadaan Anda. Di skala berapa tingkat ketakutan orang tua Anda?"

"Di skala 7, Pak".

"Berapa kali Anda berhubungan telepon dengan orang tua di Toraja?"

"Tiga kali. Pagi, siang, sore."

"Anda yang telepon orang tua atau orang tua yang menelepon Anda?"

"Selalu orang tua yang telepon saya".

Huh!

Khas orang tua. Yang sangat mengkhawatirkan anak mereka.(Dahlan Iskan)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 134

  • Om Logo
    Om Logo
  • moh isnain
    moh isnain
  • Rusdy HM
    Rusdy HM
  • Linda
    Linda
  • Maridjan
    Maridjan
  • msbi
    msbi
  • maspri.id
    maspri.id
  • msbi
    msbi
  • msbi
    msbi
  • msbi
    msbi
    • Goblok
      Goblok
  • Imelda Bachtiar
    Imelda Bachtiar
    • adam
      adam
    • rony
      rony
  • Andi
    Andi
    • Legeg
      Legeg
    • Unname
      Unname
    • DN. andi
      DN. andi
    • asal komen
      asal komen
  • Budi
    Budi
  • Hehe Hehe Eh
    Hehe Hehe Eh
    • Ahmad Baidhowi
      Ahmad Baidhowi
  • lbs
    lbs
  • Ttm
    Ttm
    • pakwind
      pakwind
  • Ayuwa
    Ayuwa
  • BoJo
    BoJo
  • Biasa
    Biasa
  • pungkas nurrohman
    pungkas nurrohman
  • Syahdami
    Syahdami
    • Liam
      Liam
  • Denik
    Denik
  • rahmadi heru
    rahmadi heru
  • Marg
    Marg
  • Rofiq
    Rofiq
  • ummu hilal
    ummu hilal
    • Muhammad bin Saud
      Muhammad bin Saud
    • fira
      fira
    • Lek git
      Lek git
    • pakwind
      pakwind
    • Legeg
      Legeg
    • wahabi manehhh tersesat kesini
      wahabi manehhh tersesat kesini
  • Rudianto
    Rudianto
  • Anggota motuba
    Anggota motuba
  • Latif faiz
    Latif faiz
    • sri dewi
      sri dewi
  • Suharno
    Suharno
  • petjoet
    petjoet
  • Lia
    Lia
  • sri dewi
    sri dewi
  • Bam'shary
    Bam'shary
  • Ibnu Shonnan
    Ibnu Shonnan
  • Liu beng beng
    Liu beng beng
  • Jake
    Jake
    • Koncone Jake
      Koncone Jake
    • heiruddin
      heiruddin
    • Hegi
      Hegi
    • Jco
      Jco
  • Achmad Zainul
    Achmad Zainul
    • Fandy bbs
      Fandy bbs
    • petjoet
      petjoet
    • Imaam Subari
      Imaam Subari
  • Lim
    Lim
  • Hariyanto
    Hariyanto
    • petjoet
      petjoet
  • Abah Sedayu
    Abah Sedayu
    • Ragil
      Ragil
  • DN. andi
    DN. andi
  • sok tau
    sok tau
    • DN. andi
      DN. andi
  • anto hoed
    anto hoed
  • iChal.Net
    iChal.Net
  • Yusuf Ridho
    Yusuf Ridho
  • Fajar
    Fajar
  • Aril
    Aril
  • a7i
    a7i
  • Ahmad Karni
    Ahmad Karni
  • Denik
    Denik
    • Mr. Xiongmao
      Mr. Xiongmao
    • Lia
      Lia
    • sri dewi
      sri dewi
  • Mr. Xiongmao
    Mr. Xiongmao
    • Cina Curi Virus dari Kanada
      Cina Curi Virus dari Kanada
    • Nangningnong
      Nangningnong
    • Nangningnong
      Nangningnong
    • Ariswa
      Ariswa
    • DN. andi
      DN. andi
    • Cina Pencuri Virus dari Kanada
      Cina Pencuri Virus dari Kanada
    • Song of the Heart
      Song of the Heart
  • aris M
    aris M
  • Eko
    Eko
  • Arief
    Arief
  • Ferry
    Ferry
    • Mr. Xiongmao
      Mr. Xiongmao
  • djoko heru
    djoko heru
  • Otole
    Otole
    • Otole
      Otole
  • Paul Ivan
    Paul Ivan
    • dahlan
      dahlan
    • Masbar35
      Masbar35
    • Ediwin
      Ediwin
    • Ediwin
      Ediwin
    • Ediwin
      Ediwin
    • Ediwin
      Ediwin
    • sarkas lover
      sarkas lover
    • Sri
      Sri
    • sri dewi
      sri dewi