Kuku Mulut

Kuku Mulut

MAHAL. Seorang pedagang hewan kurban terus memantau kesehatan sapi miliknya, seiring dengan mencuatnya penyakit mulut dan kuku menjelang Idul Adha tahun ini.--

Muncul lagi?

Penyakit mulut dan kuku kembali jadi pembicaraan belakangan ini. Peternak pun gelisah. Sudah begitu lama jenis penyakit itu hilang dari persada.

Seingat saya Indonesia sudah lama bebas penyakit itu. Sejak 1986. Sudah lebih 30 tahun. Yakni setelah dilakukan vaksinasi besar-besaran di zaman Presiden Soeharto.

Vaksinasi itu dilakukan selama 6 tahun penuh. Vaksinnya impor: dari Australia. Berdasar temuan Inggris. Berhasil.

Australia pun mengakui Indonesia bebas penyakit mulut dan kuku. Selandia Baru menyusul mengakui. Dua tahun kemudian dunia mengakui.

Itulah riwayatmu dulu. Mengapa sampai sekarang Indonesia tergantung pada daging sapi Australia. "Negara yang sudah bebas dari penyakit mulut dan kuku hanya bisa impor daging dari negara yang juga bebas dari penyakit itu".

Alasannya: agar penyakit itu tidak masuk lagi ke negara bebas itu. Terutama lewat daging impor yang dari negara ber-PMK.

Padahal negara yang bebas PMK dan dekat dengan Indonesia hanya dua itu: Australia dan Selandia Baru. Dari dulu. Sampai sekarang. Isolasi penyakit itu, di Australia, luar biasa ketat.

Bagi yang pernah ke Australia tentu merasakannya. Terutama penumpang dari Indonesia. Yang suka ke sana membawa sambal. Atau petai. Atau makanan pujaan lainnya. Tas Anda pasti dibongkar habis. Disita semua.

Itu bagian dari pengamanan ternak Australia atas penularan PMK. Selandia Baru lebih ketat lagi. "Tingkatnya sudah seperti paranoid," ujar sumber Disway yang pernah ke sana. Tapi ia memuji semua itu. Ketergantungan Selandia Baru akan peternakan memang sangat tinggi. Gagal menjaga penularan PMK sama dengan terjadi aorta dissection di ekonominya.

Sedang di kita: Anda sudah tahu. Apa saja bisa lolos ke Indonesia –beserta sekalian dengan orang-orangnya. Maka penularan kembali PMK ke Indonesia, mestinya, seperti satu keniscayaan.

Keniscayaan itu seperti kanker. Penderitanya sering bersikap denial. Di awalnya. Tidak mau mengakui apa adanya. Ada unsur gengsi untuk membukanya. Ada unsur malu.

Pun PMK.

Saya menghubungi dokter hewan yang Anda sudah tahu: drh Indro Cahyono. Ia punya cerita menarik. Khas Indro. Yang pernah jadi juara lawak sewaktu di SMAN 3 Semarang.

Ada unsur pemberontakan di dalamnya. Dan pengungkapan ketidakadilan.

Sebagai orang yang suka humor ia sangat disukai teman-temannya. Tapi sebagai tim peneliti ia dianggap ''terlalu lurus'' –begitu banyak peneliti yang tidak disukai karena kelurusannya. Ia bukan satu-satunya.

Maka Indro diberi proyek yang paling tidak menarik: meneliti PMK. Di tahun 2007. "Bayangkan, Indonesia sudah dinyatakan bebas PMK. Saya justru disuruh meneliti bidang itu. Apanya yang harus diteliti?" ujarnya.

Apa lagi biaya yang diberikan juga sangat minim. Sampai-sampai tidak cukup untuk ke Entekong. Indro begitu ingin ke perbatasan Kalbar-Serawak itu. Logikanya, kalau terjadi penularan, pertama-tama pasti terjadi di perbatasan. Apalagi perbatasan di Entekong itu perbatasan darat. Dan lagi Malaysia belum termasuk yang sudah bebas PMK.

Akhirnya Indro memilih ke Riau. Maunya juga ke dekat-dekat wilayah Selat Malaka. Biar pun perbatasannya berupa laut, siapa tahu ada penularan.

Biaya yang diberikan juga tidak cukup. Pun ke Riau-perbatasan.

Indro memutuskan untuk di Kota Pekanbaru saja. Ia datangi tempat pemotongan sapi di situ. Logikanya: sapi dari banyak daerah toh dipotong di situ. Ambil contoh darahnya pun mudah.

Hasilnya?

"Lebih 20 persen sampel yang saya ambil memiliki antibodi," ujar Indro mengingat-ingat peristiwa lama.

Kesimpulan Indro: itu berarti sapi tersebut pernah tertular PMK. Sembuh. Punya antibodi. Berarti PMK sudah masuk ke Indonesia. Hanya saja tidak termonitor.

Indro yakin sapi yang ia teliti itu bukan sapi yang pernah mendapat vaksinasi. Anti bodi itu bukan dari hasil vaksinasi. Kan program vaksinasi sudah sangat lama tidak dilakukan lagi.

Laporan Indro itu menggemparkan. Diam-diam. Di dalam selimut kalangan peneliti. Pun kalau keluar selimut hanya sampai di sekitar ranjang pejabat terkait.

Indro disuruh diam. Jangan sebarkan-sebarkan hasil penelitiannya itu. Indonesia akan malu kepada dunia. Ia pun kian tidak diberi proyek penelitian.

Dan Indro akan ''dibantai''.

Lewat penelitian tandingan.

Dilakukanlah penelitian lanjutan di Jawa Tengah. Oleh pihak lain. Di area lain. Yang penting, hasilnya bisa untuk menyenangkan yang harus disenangkan. Termasuk pedagang besar daging dari Australia. "Tidak ditemukan PMK di Indonesia, berarti impor daging hanya dari Australia mendapat alasan terkuat".

Maka perdagangan daging di Indonesia pun kukuh: tetap harus dari daging negara bebas PMK seperti Australia.

Diam-diam Indro berangkat ke Jawa Tengah. Swadaya. Sekalian mudik. Ia melakukan penelitian di Jateng. Jiwa penelitinya tidak tersandera oleh anggaran proyek.

Hasilnya?

“Sekitar 20 persen juga yang memiliki antibodi PMK," ujarnya.

Maka status Indro bukan lagi tidak disukai. Ia sudah tergolong dianggap pembangkang. Ia ditekan untuk merahasiakan hasil penelitiannya itu. Ia diperlakukan seperti virus –dijauhi.

Indro pun berpikir untuk mengundurkan diri dari lembaga itu. Apalagi ketika di belakang hari ada peristiwa lain. Sejenis. Di bidang lain. Yang lebih penting. Ia benar-benar mundur.

Ia jadi peneliti independen. Dengan hidup seadanya.

Apalagi pengurusan bea siswa yang sudah lama diajukan dikabulkan. Indro berangkat ke Australia. Memperdalam ilmu virus di sana. Megang di seorang guru besar ternama.

Pulang dari Australia Indro tetap jadi peneliti independen. Jadi orang biasa. Dengan mobil 1500 cc-nya.

Indro tidak berhenti menggeluti virus. Itu cinta dalam. Hidupnya. Ia tetap tenggelam di laboratorium.  Termasuk ketika Covid masuk ke Indonesia. Ia melakukan penelitian sendiri. Sampai melahirkan "Protokol Rakyat" –cara menghindari Covid yang lebih sederhana dan murah dibanding Prokes pemerintah (Disway 19 Juli 2021).

Kini, pemerintah sudah mengakui: PMK memang sudah masuk Indonesia. Sudah menjadi berita media. Gubernur Jatim Indar Parawansa sampai keliling ke peternak. Ia minta pusat segera turun tangan. Ahli segara bertindak.

Saya menghubungi Warijan. Ia yang dulu menyuruh istrinya berhenti sebagai buruh pabrik. Untuk jadi pedagang kecil. Di desanya. Di luar kota Mojokerto.

Warijan bisa beli rumah. Beli mobil. Beli tanah. Dan kini juga sudah memiliki dua ekor sapi. Dua-duanya baru saja beranak.

Ia sangat gelisah atas munculnya berita PMK. Ia sering menengok bayi sapinya.

Saya kenal baik Warijan. Sejak lama. Sejak ada konvensi apa dulu itu. Ia salah satu yang selalu mem-posting Disway di Facebook-nya. Ia bangga. Disway di Fb-nya dibaca puluhan ribu orang –kadang ratusan ribu.

"Dok, apa yang harus dilakukan peternak seperti Warijan?" tanya saya pada Indro.

"Jangan panik," katanya. "Virus PMK itu tidak mematikan sapi," tambahnya.

"Lho kan banyak sapi yang mati karena PMK?" tanya saya.

"Itu bukan karena PMK. Itu karena tidak bisa makan," tambahnya.

Virus Mulut Kuku memang menyerang mulut dan kuku sapi. Ia tidak bisa menular ke manusia. Akibatnya mulut sapi luka. Kuku sapi juga luka. Kalau sampai parah sapi tidak bisa makan. Itulah yang menyebabkan kematian.

Demikian juga ketika menyerang kuku. Luka di kuku membuat sapi tidak bisa berdiri. Sakit. Ndeprok. Akibatnya tidak bisa makan. Mati.

Karena itu, kata Indro, peternak harus dididik untuk mengatasi PMK. Dengan cara yang benar. Ia minta Disway mengajarkan protokol sapinya ini. Lewat tulisan ini.

Peternak harus diselamatkan. Jumlah peternak melebihi jumlah petani sawit.

Begitu melihat sapi kena PMK, kata Indro, peternak harus tahu bahwa sapinya tidak bisa makan. Kasihan. Carilah cara agar ada makanan yang tetap bisa masuk ke perut  sapi. Termasuk vitamin C, vitamin E dan vitamin D. Jemur sebentar di matahari.

Kalau benar-benar tidak bisa makan bikinkan bubur rumput. Masukkan lewat selang. Segala macam cara harus dicari. Agar makanan bisa masuk.

Pedagang sapi tahu cara memasukkan cairan ke perut sapi. Indro mengisahkan kebiasaan sebagian pedagang sapi menaikkan bobot sapi yang akan dijual: digelonggong. Sapi dipaksa minum air lima liter dengan cara menggelonggongkannya.

Cara itu bisa dipakai untuk memasukkan cairan bergizi ke perut sapi.

Setelah bisa melewati 10 hari, sapi akan selamat. Jaga juga kandang. Agar lebih bersih. Semprotkan disinfektan. Mandikan sapi pakai sabun.

Ini dia. Proyek baru. Menolong peternak. Sekaligus bisa jadi kamuflase apa saja. (Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Hadiah Lebaran

Lukman bin Saleh
Kalau Singapur menolak UAS, itu tdk mengherankan. Sudah menjadi rahasia umum. Singapur itu seperti phobia dg etnis "Melayu." Melayu dlm artian luas, trmasuk Jawa juga. Sudah banyak testimoni perlakuan diskriminatif Singapur trhdp bangsa Melayu. Termasuk pengalaman2 komentator Disway. Tp ini yg sy heran. UAS d cap ekstrimis oleh orang2 sejenis Abu Janda dan jamaahnya. Apa alasannya? Apa karena perbedaan pandangan politik? UAS kritis trhdp pemerintah? Krn kalau dr segi sikap. Justru UAS sy liat sebagai tokoh yg sangat moderat. D terima Muhammadiyah, d sambut warga NU, d hormati rekan2 Salafi, sepertinya semua kalangan bisa menerima UAS. Lalu mengapa ada kelompok yg menuduh UAS ekstrimis? Adakah yg bisa memberikan alasan d sini? Terutama tman2 yg tdk bersimpati dg UAS? Atau memang benar hanya gara2 perbedaan pandangan politik spt yg d katakan tokoh Papua: Petrodes Mega Kaliduan...

Hardiyanto Prasetiyo
Pernah perjalanan dari Singapore menuju Malaysia menggunakan bus. Start dari the golden mile complex turun di terminal bersepadu selatan. Banyak kekaguman muncul, pertama, golden mile complex sebagai pusat agen penjualan tiket sgt bersih dari calo tiket. Kedua, terminal bersepadu selatan jg sama bebas dari calo dan tempatnya pun jg bersih. Ketiga, ini yg saya sangat kagum sekali, ketika melintasi tol Malaysia, sepeda pancal dgn tipe road bike juga melintas di tol. Istilahnya kalau di Malaysia "Lebuh Raya" sepeda motor boleh masuk, sepeda pancal pun jg boleh, mgkn karena sama2 sepedanya, disamping itu speed road bike hampir menyamai sepeda motor. Mgkn itu pertimbangannya road bike bisa masuk ke tol. Selama perjalanan di tol pemandangan kanan kiri jalan terbentang kebun sawit, seakan menandakan bahwa Malaysia Raja Sawit..hehehehe.

Muin TV
Ada satu kata di Malaysia yang membuat saya sedikit tersenyum ketika membacanya. Yaitu kata ini "am", artinya "umum". Di Indonesia, kata "am" sedikit "sakral". Ia biasanya dipakai untuk menyebut ketua umum PBNU. Rois am PBNU. Di Malaysia, kata "am" biasa saja. Tak ada "sakral" sama sekali. Ia bisa digabungkan dengan kata apa saja, yang penting fungsinya untuk umum. Seperti kata "tandas am", yang artinya "WC umum".

Er Gham
Jalan tol terbaik? Jagorawi. Mandornya dari Korea Selatan. Jalan Banda Aceh ke Pidie mulus? Pake mandor Amerika. Jalan dari Atambua ke Kupang nyaman ? Mandornya dari Australia. Kadang kita perlu mandor dan pengawas dari luar. Mereka mungkin memang tidak suka makan aneh seperti aspal, batu, pasir. Cukup burger dan kentang goreng.

Er Gham
Jalan tol di Malaysia lebih mulus ? Di Indonesia juga. Sama. Hanya ada bedanya. Di sini 'kurang awet'. Mengapa? Apakah ada perbedaan struktur tanah? Perbedaan curah hujan? Atau ada bahan tertentu yang dikurangi sehingga tidak sesuai spesifikasinya ? Mungkin Anda lebih tahu. Yang saya heran, kadang ada orang di sini menyukai makanan tertentu (selain soto, rawon, rendang, dan pecel lele). Mereka menyukai makanan aneh seperti: aspal, pasir, semen, batu.

Tom Hardy
Setelah sekian lebaran berlalu dan setelah ber-school of suffering tiap waktu, hadiah lebaran saya kali ini istimewa bah, saya bisa menaklukan tanjakan bromo yg terkenal angker itu di Bromo KOM kmrn. Alhamdulillah bisa jadi King of Mountain meskipun ndak jadi King of Comment. Hahahahaha...

Abu Abu
Saya bayangkan, klo dipukul pundak oleh Meiling, pulang ke rumah pasti juga dipukul istri. Tapi mukulnya pake kayu ulin.

Mister Xi
Meiling "memukul" pundak Abah.
Tentu gestur ini hanya candaan,,, ekspresi manja,,,, dan terkadang ungkapan rasa cinta,,, biasanya dibarengi celetukan oleh si pemukul "ihh kamu nakal dech".
Inyong berani taruhan,,,, Boss Pry pasti belum pernah dipukul pundaknya oleh Meiling,,,, Wakakakkakaka,,,, Selamat berakhir pekan,,,

DeniK
Canda Ahad. Bu Dahlan sekarang harus lebih waspada ,kalau Abah minta ijin mau ke Singapura atau malaysia.jangan jangan Abah kangen di pukul (lagi). Waspadala !

Muchammad Lutfi Asyari
Kalau misalnya abah capek,saya siap menuliskan Catatan Disway.Asalkan diberi tiket ke Malaysia Singapura.Nanti abah tinggal yang ngedit.Wakakakakaka

Komentator Spesialis
Ruas tol Solo-Surabaya kualitasnya lebih bagus dibandingkan yang kearah barat. Entah kenapa. Di ruas ini anda bisa memacu sampai 160km/jam tanpa banyak masalah.

Tom Hardy
Mbak e MLFF itu ada 4 kategori ya yg digunakan di Malaysia itu DSRC dan RFID yg semua itu msh berbasis card. Artinya di Malaysia blm sistem cardless mbak e. Lha yg Indo pnya itu pakai sistem GNSS mbak e...pakai global satelit dan aplikasi HP..ketika lewat otomatis saldo terpotong di aplikasinya mbak e...

Yea A-ina
Negri jiran menghadiahkan tarif tol gratis selama mudik dan balik lebaran. Tanpa bermaksud membandingkan, ada juga hadiah lebaran di negri jiran Singapur dan Malaysia. Sebelum dan setelah lebaran, ada HADIAH stop eksport CPO. Hadiah ini diberikan kepada pemilik kebun sawit yang sekaligus pengolahnya menjadi CPO dan migor. Sebelum lebaran, hargaTBS meluncur murah. Setelah lebaran, harga CPO dunia semakin meroket. Kebijakan stop ekspor CPO adalah hadiah lebaran buat konglomerat dari negri ini, terimakasih PJ.

Johannes Kitono
Kali ini juragan Disway ke Malaysia naik Bently ditemani Meiling yang manja bersama suaminya. Pembalap sugih sekaligus kolektor Lamboghini, Ferrari, Ducatti dll lagi. Beruntung dapat hadiah Lebaran nol RM dari pihak Kerajaan. Saya juga lintas batas ke Sarawak, Malaysia ( 20/04 ). Harus melewati 4 meja petugas karantina kesehatan di Tebedu. Mereka semua mengajukan pertanyaan yang sama. Sudah pernah dapat vaksin jenis apa. Jawabnya Sinovac -Sinovac - Astrazenega- Pfizer. Hampir saja tergoda mau sebut Vaknus, Vaksin Nusantara. Tidak jadi dan takut dapat masalah.Tidak ada fasilitas mobil mewah. Charter taksi Proton deri Tebedu - Kuching dengan biaya RM.300,- Biaya Executive General Check up di Borneo Medical Centre hanya Rp.800,- . Kali ini supir Proton asal Malanau yang dapat berkah.Dengan Proton seken seharga RM.15.000,- bisa dapat charter fee RM.300,- Dapat 50 orang penumpang Indonesia bisa langsung beli 1 Proton seken lagi. Rezeki memang beda. Yang satu naik Proton bayar RM.300, juragan Disway naik Bently gratis ditemani Pembalap dan Meiling yang cantik dan manja.

Hardiyanto Prasetiyo
Ternyata jadi Meiling itu susah dan belum merdeka. Ketika dia mau kurus akan diaggap tidak sehat karena diet berlebihan, ketika gemuk dianggap tidak menjaga penampilan sedangkan berat badan berkurang dianggap terseret arus kecantikan yg tdk logis. Sekali lagi susah jadi Meiling. Harusnya apresiasi abah terhadap Meiling lbh besar drpd totalitas servisnya. Dan prediksi saya bkn hanya menepuk pundak abah.

Jimmy Marta
Tema tulisan yang pas diakhir pekan atau saat libur. Memang tidak perlu untuk membanding. Ambil manfaatnya. Inspirasinya. Hikmahnya. Jalan jalan type ini jenis bussines tour. Naik bentley, nginap di bintang 5. Kya kya di trade centre. baijiu dan kulineran musang king. Itu semua bonus. Selamat berhari minggu sob...

bagus aryo sutikno
Mana asyik naik Bentley di jalan tol yg mulus. Pasti lebih mengasyikan naik espass 94 sama istri via jalur Maospati - Ngawi. Jalannya bergelombang ndak rata. Kecepatan 50 Km/jam saja yg geronjalan bisa memanjakan mata. Keindahan gunung lawu, walau brukut terturup jilbab, tetap terasa semi transparan. Hahahahaha

Djokher Djokhers
Hadiah Lebaran Pemerintah Malaysia ini, serupa dengan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jatim, di masa Gubernur Basofi Sudirman. Sekitar 1995-1996 lalu. Saat itu, seiring peringatan Hari Pahlawan, 10 November, Gubernur Basofi Sudirman menggratiskan semua ongkos moda transportasi di Jatim. Semasa kuliah, ketika itu, pulang dari Terminal Bratang ke Bungurasih. Nyambung Bungurasih-Oso Wilangun, dengan bus kota, gratis. dari Oso Wilangun ke Bojonegoro dengan bus antarkota antarprovinsi (AKAP), gratis jua. Setelah turun dari bus AKAP, ngojek ke rumah, barulah uang saya laku untuk bayar ojek. Semoga barokah apa yang sudah dilakukan Pak Basofi Sudirman. Sehat selalu, Abah.

Tom Hardy
Tarif tol Malaysia itu lbh murah drpd di Indonesia karena semua operator swasta gk boleh beli semua saham, harus ada saham pemerintah didalamnya. Sehingga pemerintah bisa intervensi apapun itu termasuk penentuan tarif.

Johannes Kitono
Juragan Disway tanya dimana tempat kya kya yang aman dan enak di Jakarta. Tempatnya ada di komplek Puri Metro Marina, dipinggir pantai Jakarta Barat. Hanya 15 menit saja perjalanan naik mobil dari Bandara Soekarno Hatta. Di komplek hasil reklamasi oleh Pembangunan Jaya, ada Apartemen dan rumah rumah mewah yang pemiliknya kebanyakan asal Kalimantan. Disebelahnya ada jalan inspeksi dipinggir laut tempat bersandar Kapal kapal pesiar mewah. Pada bulan April atau bulan Ceng Beng banyak etnis Tionghoa melakukan acara Tebar Bunga disana. Pemandanganya unik dan indah. Bisa lihat orang Tebar Bunga yang disampingnya ada pemancing ikan, dengan latar belakang banyak pemain jetsky. Biarpun suasana saat Sabtu Minggu ramai disana. Tetap saja banyak penghobby pancing disana. Konon katanya, kalau tidak bisa dapat ikan krapu, siapa tahu bisa dapat ikan konde. Ayo, silahkan luangkan waktu kya kya.Ke Puri Metro Marina !!!

Agus Suryono
MEMBAYANGKAN.. Membayangkan Abah naik BENTLEY. Singapore - Kualalumpur. Sejauh 400an kilo. Ditemani mbak MEI LING Dan disetiri pengemudi PROFESIONAL tentulah SESUATU banget.. Saya juga pernah lho.. Naik mobil mewah EROPA. Merk SCANIA. Kapasitas 32 PENUMPANG. Ada tulisannya EXECUTIVE. Dikemudikan PENGEMUDI Profesional juga. Dan ada PENGEMUDI CADANGAN nyajika sewaktu-waktu pengemudi utama ngantuk. Berjalan sejauh 750an kilometer. Full jalan di tol TRANS JAWA. Route Surabaya - Jakarta.. Shock breaker nya bekerja keras membuatku nyaman.. @bus KYM. He he..

Liam Then
Btw, menurut saya, motor itu bukti "tenacy" / alot nya orang Indonesia. Tak ada kendaraan umum memadai. Beli motor, kredit susah payah. Supaya tiba ke tempat kerja tak terlambat. Kendaraan umum tak memadai buat berangkat kerja, yah sudah beli sendiri, kredit susah payah, 2 tahun, 3 tahun gaji numpang lewat aja. Mobil sudah berapa kali di subsidi pemerintah LCGC . Motor kapan ? Padahal yang menikmati itu orang kaum bawah semuanya. Penyumbang besar ekonomi Indonesia yang di dominasi oleh sektor konsumsi. Ya, motor kapan di subsidi? Atau di tertibkan oleh Depkeu dalam pentarifan suku bunga kredit? Motor 24juta ,kelar bayar 2 tahun harganya bisa jadi 36jt. Kapan kaum bawah bisa bebas dijadikan bancakan finance-finance itu? Pemerintah harusnya turun tangan. Atau paling tidak ada kampanye informasi bahaya kredit kendaraan bermotor.

Liam Then
Bentley Flying Spur F1 auto car edition. $ 1.300.000. Sampai kepo google saya. Pajak nya berapa itu yak? Di Jakarta banyak juga yang punya banyak mobil mewah, tap kaya nya nanggung, tuh pernah ada di berita, beli mobil mampu, bayar pajaknya kagak. Tol bisa di lewati motor. Saya dulu di Jakarta pernah berargumen dengan kawan yang hmmm, semenjak punya mobil, suka misuh pemotor yang suka nyelip-nyelip. "Bikin macet saja" katanya padahal doi ini dulunya pemotor juga. "Hehehe, kamu ini...sama dengan gubernur yang itu, Gatot Subroto motor tak boleh lewat" "Sudah benar itu" "Benar palamu, motor jugabbayar pajak, memangnya jalan itu di bangun dengan duit pajak tahunan mobil semua? Kok hanya mobil yang bisa lewat" Itu kan jalan protokol utama, kawasan bisnis , wajah Jakarta loh" " Oh ...motor itu tak bikin macet, yang bikin macet itu dimana-mana mobil. Coba saja kalo tak percaya, Jakarta kau kasih bebas motor sehari , bebas mobil sehari. Ayo kita lihat mana yang lebih lancar. Coba juga lihat jalan tol macet , tuh liat ada motor nya gak?" "Ngomong-ngomong kasbon kau sudah berapa, bulan ini potong ya" " Ah..kayaknya kau benar bos....motor memang bikin macet."

Akagami Shanks
Sensasi bis ngawi-bojonegoro. Goyang kanan, goyang kiri, naik, turun, kaki sempit, jog panas, bonus wangi aroma terapi (wkwkwk).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 165

  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • Akhmad Helmisptme2
    Akhmad Helmisptme2
  • Akhmad Helmisptme2
    Akhmad Helmisptme2
  • yafni alris -husin
    yafni alris -husin
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
  • Hardiyanto Prasetiyo
    Hardiyanto Prasetiyo
  • Liam Then
    Liam Then
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Tom Hardy
    Tom Hardy
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Hardiyanto Prasetiyo
    Hardiyanto Prasetiyo
  • Ujang Wawa
    Ujang Wawa
  • Tom Hardy
    Tom Hardy
  • DeniK
    DeniK
    • Dacoll Bns
      Dacoll Bns
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Akagami Shanks
      Akagami Shanks
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Muchammad Lutfi Asyari
    Muchammad Lutfi Asyari
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • CACAK
    CACAK
    • Mister Xi
      Mister Xi
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Mister Xi
      Mister Xi
    • Liam Then
      Liam Then
    • Akagami Shanks
      Akagami Shanks
  • DeniK
    DeniK
    • Yea A-ina
      Yea A-ina
  • Ben Real
    Ben Real
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Lukman bin Saleh
      Lukman bin Saleh
    • DeniK
      DeniK
    • DeniK
      DeniK
  • Legeg Sunda
    Legeg Sunda
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Tom Hardy
    Tom Hardy
  • Wistara Qima Aima
    Wistara Qima Aima
  • Hardiyanto Prasetiyo
    Hardiyanto Prasetiyo
  • Yoga The Iceman
    Yoga The Iceman
  • yohanes hansi
    yohanes hansi
  • agus budiyanto
    agus budiyanto
    • Dacoll Bns
      Dacoll Bns
  • bagus aryo sutikno
    bagus aryo sutikno
  • PID Banyumas
    PID Banyumas
  • Multi Suk
    Multi Suk
  • edi hartono
    edi hartono
  • Putu Abdul Jabbar
    Putu Abdul Jabbar
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Yea A-ina
      Yea A-ina
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Yea A-ina
    Yea A-ina
  • bagus aryo sutikno
    bagus aryo sutikno
  • Sugik Oit
    Sugik Oit
  • bagus aryo sutikno
    bagus aryo sutikno
  • LiangYangAn 梁楊安
    LiangYangAn 梁楊安
    • Akagami Shanks
      Akagami Shanks
    • Akagami Shanks
      Akagami Shanks
    • Mister Xi
      Mister Xi
    • Akagami Shanks
      Akagami Shanks
    • LiangYangAn 梁楊安
      LiangYangAn 梁楊安
    • Akagami Shanks
      Akagami Shanks
    • Akagami Shanks
      Akagami Shanks
    • Akagami Shanks
      Akagami Shanks
    • LiangYangAn 梁楊安
      LiangYangAn 梁楊安
    • Akagami Shanks
      Akagami Shanks
    • Akagami Shanks
      Akagami Shanks
  • Gito Gati
    Gito Gati
  • yoming ACHFuadi
    yoming ACHFuadi
  • JIM vsp
    JIM vsp
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Mister Xi
      Mister Xi
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Dahlan Tampubolon
    Dahlan Tampubolon
  • Sri Wasono Widodo
    Sri Wasono Widodo
  • Lukman bin Saleh
    Lukman bin Saleh
    • Lukman bin Saleh
      Lukman bin Saleh
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Yea A-ina
      Yea A-ina
  • Ibnu Shonnan
    Ibnu Shonnan
  • Dodik Wiratmojo
    Dodik Wiratmojo
  • Lukman bin Saleh
    Lukman bin Saleh
  • Arala Ziko
    Arala Ziko
    • Lukman bin Saleh
      Lukman bin Saleh
    • Mister Xi
      Mister Xi
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Mister Xi
    Mister Xi
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Abu Abu
      Abu Abu
    • Abu Abu
      Abu Abu
    • Akagami Shanks
      Akagami Shanks
    • Abu Abu
      Abu Abu
    • Akagami Shanks
      Akagami Shanks
    • Mister Xi
      Mister Xi
    • Mister Xi
      Mister Xi
    • Mister Xi
      Mister Xi
    • Akagami Shanks
      Akagami Shanks
  • PERKASA TEKNIK
    PERKASA TEKNIK
  • Anto Jr
    Anto Jr
  • Jo Neka
    Jo Neka
  • agus budiarto
    agus budiarto
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Akagami Shanks
    Akagami Shanks
    • Mister Xi
      Mister Xi
    • Mister Xi
      Mister Xi
    • Akagami Shanks
      Akagami Shanks
    • Akagami Shanks
      Akagami Shanks
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Akagami Shanks
      Akagami Shanks
    • Lukman bin Saleh
      Lukman bin Saleh
    • Mister Xi
      Mister Xi
    • Akagami Shanks
      Akagami Shanks
    • Akagami Shanks
      Akagami Shanks
    • Lukman bin Saleh
      Lukman bin Saleh
    • Akagami Shanks
      Akagami Shanks
    • Akagami Shanks
      Akagami Shanks
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • rid kc
    rid kc
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
  • Rofi'udin
    Rofi'udin
  • Sunaryo Men
    Sunaryo Men
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
  • Hery Purwanto
    Hery Purwanto
  • Namu Fayad
    Namu Fayad
  • DeniK
    DeniK
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
  • Parikesit Riau
    Parikesit Riau
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
    • Parikesit Riau
      Parikesit Riau
    • Mister Xi
      Mister Xi
    • Akagami Shanks
      Akagami Shanks
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Akagami Shanks
      Akagami Shanks
  • Achmad Karni
    Achmad Karni
  • Sadewa Sadewa
    Sadewa Sadewa
  • Abu Abu
    Abu Abu
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Akagami Shanks
    Akagami Shanks
    • Akagami Shanks
      Akagami Shanks
    • Akagami Shanks
      Akagami Shanks
  • DeniK
    DeniK
    • Azza Lutfi
      Azza Lutfi
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • Abu Abu
    Abu Abu
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Parikesit Riau
      Parikesit Riau