Tuduhan Konspirasi

Tuduhan Konspirasi

Siapa 'pasien zero' Covid-19?

Itulah yang terus dicari. Oleh siapa pun. Terutama ilmuwan bidang virus.

Pasien zero di Korea Selatan sudah diketahui: wanita berumur 60 tahun jemaat gereja Jagat Baru itu. Yang dianggap aliran sesat itu. Dialah pasien pertama Covid-19 di Korsel. (Lihat DI's Way: Gereja Corona).

Dia juga mendapat gelar super spreader. Sampai saat ini 60 persen penderita Covid-19 di Korsel adalah anggota jemaat itu.

Pasien zero di Indonesia belum ditentukan siapa.

Sangat sulit menelusuri sampai menemukan siapa pasien zero di suatu negara. Apalagi di Wuhan, Tiongkok. Yang pasien awal-awalnya sudah banyak yang meninggal.

Tapi seiring dengan meredanya Covid-19 di Tiongkok penelusuran itu bisa lebih serius dilakukan. Apalagi sudah tiga hari terakhir penderita baru Covid-19 di Provinsi Hubei --yang ibu kotanya Wuhan-- tinggal 4 orang. Bahkan kemarin tinggal 1 orang.

Seperti disiarkan media setempat, penelusuran awal itu sudah mulai menghasilkan. Memang belum sampai ke 'pasien zero' tapi sudah dipastikan virus itu mulai terjangkit jauh sebelum akhir Desember.

"Covid-19 sudah mulai berjangkit tanggal 17 November 2019," tulis hasil penelusuran itu.

Ilmu pengetahuan tentu akan bisa mengungkapkan siapa pasien zero itu. Lalu akan diteliti lebih lanjut asal-usulnya.

Ilmu pengetahuan telah berhasil mengungkapkan bahwa Raja Firaun (Ramses V) meninggal karena virus smallpox. Itulah virus mematikan zaman itu --yang konon juga melumpuhkan pasukan gajah Abrahah yang akan menghancurkan Ka'bah.

Tentu deteksi terhadap 'pasien zero' Covid-19 akan lebih mudah dilakukan. Belum lama terjadi. Meski harus bongkar-bongkar abu kremasi.

Untuk sementara apa boleh buat. Wuhan dianggap sebagai tempat bermulanya Covid-19. Tiongkok tidak membantahnya.

Tapi Tiongkok menjadi sangat marah. Terutama ketika seorang senator Amerika melontarkan tuduhan aneh. Bahwa Covid-19 itu berasal dari senjata biologi Tiongkok yang bocor. Yakni dari sebuah laboratorium di Kota Wuhan.

Nama senator itu: Thomas Cotton. Biasa dipanggil Tom Cotton. Umur 42 tahun. Anggota Partai Republik. Dari dapil Arkansas.

DI's Way pernah menulis: memang ada laboratorium biovirus di Wuhan. Lokasinya 36 km di luar kota Wuhan. Di situlah dihimpun kotoran kelelawar terbanyak di dunia. Yang diambil dari gua mana pun di Tiongkok. Untuk diteliti oleh para ahli virus.

Ilmuwan sedunia sudah meninjau laboratorium itu. Mereka menyimpulkan Covid-19 tidak ada hubungannya dengan laboratorium tahi kelelawar tersebut.

Maka ganti Tiongkok melontarkan tuduhan yang sangat menghebohkan. "Bisa jadi Covid-19 ini dibawa ke Wuhan oleh tentara Amerika," ujar Zhao Lijian.

Zhao bukan orang sembarangan. Jabatan resminya adalah juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok. Berarti pernyataannya itu sangat resmi.

Apalagi pernyataan itu tertulis. Diunggah di Twitter. Dan sampai hari ini --lima hari setelah diunggah-- tidak juga dicabut.

Zhao pun menantang Amerika untuk buka-bukaan. "Coba umumkan kapan pasien zero terjadi di Amerika? Di rumah sakit mana?," tulis Zhao --seperti sudah punya informasi itu. "Bukalah. Umumkanlah," tulisnya.

Pejabat Tiongkok pun menyinggung soal flu burung tahun 2009. Yang mewabah ke 124 negara. Yang mengakibatkan 14.000 orang meninggal dunia. "Asal flu burung itu dari Amerika. Tapi pernahkah kita menyalah-nyalahkan Amerika?," ujar pejabat itu.

Tapi siapa tentara Amerika yang dimaksud? Dan kapan?

Rupanya 'teori' itu dikaitkan dengan acara pekan olahraga militer sedunia. Yang diselenggarakan di Wuhan pada Oktober 2019.

Militer Amerika mengirim 17 team ke Wuhan. Mereka ikut di 17 cabang olahraga. Jumlah atlet mereka 280 orang. Menurut 'teori' itu ada atlet yang ke pasar induk Huanan, Wuhan.

Sekitar dua minggu setelah pekan olahraga militer itu mulailah ada penderita Covid-19 di Wuhan. Yang pusatnya di pasar induk Huanan itu.

Mantan Presiden Iran, Ahmadinejad, juga mengunggah status di Twitter. Ia juga menyebut Covid-19 produk senjata bio. Tapi ia tidak mengarahkan tuduhannya ke mana: Tiongkok atau Amerika.

Yang jelas dua hari setelah unggahan Twitter yang heboh itu duta besar Tiongkok di Washington DC, Cui Tiankai, dipanggil pemerintah Amerika. Amerika marah atas tuduhan di Twitter itu.

Di Amerika memang pernah terjadi wabah sakit penafasan. Sampai beberapa orang meninggal. Yakni di negara bagian Washington.

Waktunya: dua bulan sebelum pekan olahraga militer dunia itu.

Hanya saja penyebab sakit itu jelas: vaping. Korbannya: para vaper.

Vaping adalah generasi keempat rokok elektronik. Yang bisa mengeluarkan asap seperti merokok beneran.

Rasanya terlalu konspirasi kalau wabah vaping dikaitkan dengan Covid-19. Entahlah kalau Tiongkok punya data yang lebih langsung dengan kehadiran para atlet militer itu.

Ataukah Tiongkok mengaitkannya dengan berita di koran besar Inggris tanggal 6 Agustus 2019?

Harian Independent London --yang reputasinya tinggi-- hari itu memang memberitakan bahwa Amerika menutup laboratorium senjata biologi yang di Fort Detrick, Maryland. Lab itu juga berfungsi sebagai lembaga riset virus-virus mematikan.

Penutupan dilakukan karena sejak terjadi banjir dua tahun lalu standar keamanan di lab tersebut tidak memenuhi syarat. Tapi, ditegaskan, tidak sampai terjadi kecelakaan apa pun.

Tiongkok sendiri pernah mengirim ahli-ahli senjata biologinya Fort Detrick itu. Zaman itu dua negara bekerjasama di bidang senjata bio. Mereka saling mengirim tenaga militer bidang itu.Kini hubungan Amerika-Tiongkok tegang lagi --di arena yang baru.

Di mana-mana memang terjadi perbedaan pendapat. Baik antarnegara maupun di dalam negara itu sendiri. Di semua negara.

Ada kelompok yang menggalang persatuan untuk melawan Covid-19. Tanpa perlu mempersoalkan siapa yang salah.

Di Tiongkok sampai diciptakan banyak lagu solidaritas. Agar rakyat bersatu melawan virus. Termasuk dengan disiplin menjaga jarak: baik di restoran maupun saat antre kendaraan.

Di Italia banyak juga yang mengharukan: para penghuni apartemen berdiri di balkon di luar kamar masing-masing. Sambil memandang ke bawah --ke jalan yang begitu sunyi. Lalu secara serentak mereka menyanyikan lagu-lagu pembangkit semangat.

Tapi ada juga yang sibuk menuding-nuding. Kadang ke satu arah. Kadang ke banyak arah.

Ada kalanya bencana memang justru bisa mendamaikan dunia. Itu yang masih kita tunggu.(dahlan iskan)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 170

  • menerima pinjaman mendesak Anda di sini?
    menerima pinjaman mendesak Anda di sini?
  • Ojol
    Ojol
  • Pencerah
    Pencerah
  • Berita Militer
    Berita Militer
  • Lalu Pajrin
    Lalu Pajrin
  • Ahmad khubaib
    Ahmad khubaib
  • Adnan
    Adnan
  • Ethan Hunt
    Ethan Hunt
  • DN. andi
    DN. andi
  • lbs
    lbs
  • kined
    kined
    • Biasa
      Biasa
  • lbs
    lbs
  • Al Hadaibah bin Abdulmana
    Al Hadaibah bin Abdulmana
  • Sasthra
    Sasthra
    • Retno
      Retno
    • Minthuk
      Minthuk
  • Liam
    Liam
  • DN. andi
    DN. andi
    • DN. andi
      DN. andi
  • maspri.id
    maspri.id
  • Ndoxhsbdisowbduf
    Ndoxhsbdisowbduf
    • Liam
      Liam
    • luyut
      luyut
  • Miswal
    Miswal
  • :)
    :)
    • Hebat
      Hebat
    • Liam
      Liam
    • Denik
      Denik
  • Kalista
    Kalista
    • Hariyanto
      Hariyanto
  • Asmirin Noor
    Asmirin Noor
  • eswe
    eswe
  • iChal.Net
    iChal.Net
    • iChal.Net
      iChal.Net
  • Sosrodihadrjo Paramaribo
    Sosrodihadrjo Paramaribo
    • VOC perusahaan dagang
      VOC perusahaan dagang
  • rahmadi heru
    rahmadi heru
  • Denik
    Denik
    • DN. andi
      DN. andi
  • Miftahul
    Miftahul
  • Biasa
    Biasa
    • Biasa
      Biasa
    • Haoxbehak
      Haoxbehak
    • Liam
      Liam
  • wira
    wira
  • Ababiel kali
    Ababiel kali
    • DN. andi
      DN. andi
  • petjoet
    petjoet
    • DN. andi
      DN. andi
    • Lucu
      Lucu
  • peri
    peri
  • raden mas kucing
    raden mas kucing
    • DN. andi
      DN. andi
    • 'abdullah
      'abdullah
    • Wahaboy
      Wahaboy
    • Superspreader detected
      Superspreader detected
  • Malaysia lockdown
    Malaysia lockdown
    • DN. andi
      DN. andi
  • Latif faiz
    Latif faiz
  • Arya Rinjani
    Arya Rinjani
    • Dhvdeino
      Dhvdeino
  • Sabikin
    Sabikin
  • Biasa
    Biasa
    • Biasa
      Biasa
    • kined
      kined
    • Liam
      Liam
    • Denik
      Denik
    • kanalintuk
      kanalintuk
  • Jembret
    Jembret
    • uytdcbjugddfvbhbd
      uytdcbjugddfvbhbd
  • Kwik
    Kwik
  • Cahyono ari
    Cahyono ari
    • Sains
      Sains
  • Cak Yoso
    Cak Yoso
  • Tyo
    Tyo
    • Liam
      Liam
  • Bam'shary
    Bam'shary
  • cak mbm
    cak mbm
    • DN. andi
      DN. andi
    • kined
      kined
    • Ababiel
      Ababiel
  • Ayuwa
    Ayuwa
    • owurendeg
      owurendeg
  • Sapapua
    Sapapua
    • Nyimak
      Nyimak
  • kang muin
    kang muin
    • Ayuwa
      Ayuwa
    • asaib
      asaib
  • Sok tau
    Sok tau
    • Jim
      Jim
  • Mita
    Mita
  • Prana
    Prana
    • Cahyono ari
      Cahyono ari
    • pakwind
      pakwind
    • Mentari
      Mentari
  • KeluargaHangatbahagia
    KeluargaHangatbahagia
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
  • DN. andi
    DN. andi
    • Liam
      Liam
  • Bang woyo
    Bang woyo
    • Bang woyo
      Bang woyo
  • Aril
    Aril
  • Joyo kawijayan
    Joyo kawijayan
  • Putra
    Putra
  • Yogha
    Yogha
    • presiden bonek
      presiden bonek
  • Denik
    Denik
    • Zaiman
      Zaiman
    • Arya Rinjani
      Arya Rinjani
  • Arief
    Arief
  • lbs
    lbs
  • Lim
    Lim
    • Meiko
      Meiko
  • Cui Lan seng
    Cui Lan seng
    • unname
      unname
    • Cui Lan Taek
      Cui Lan Taek
    • donwori
      donwori
  • H.N
    H.N
  • Puting.Susu.Merah.Jambu
    Puting.Susu.Merah.Jambu
    • Tri S
      Tri S
    • Wong cilik
      Wong cilik
    • The walker
      The walker
    • Rama
      Rama
    • Bdy
      Bdy
    • Pembaca Setia
      Pembaca Setia
    • petjoet
      petjoet
  • Ryanda
    Ryanda
  • Hariyanto
    Hariyanto
  • Yusuf Ridho
    Yusuf Ridho
    • Otole
      Otole