Berpikir 1000

Berpikir 1000

Saya berpikir 1000x untuk menulis DI's Way hari ini. Yang ke-1001 saya putuskan: menulis.

Sepanjang semua orang bisa lockdown secara suka rela, sebenarnya memang tidak perlu lockdown total.

Tapi kita menghadapi kenyataan: banyak orang punya jalan pikiran yang berbeda. Terutama kalau sudah menyangkut agama.

Dan itu tidak mungkin dilawan. Dan sebaiknya memang jangan dilawan. Tidak bijaksana.

Misalnya begitu banyak yang berpikiran 'nyawa itu di tangan Tuhan'.

Mereka tidak salah.

Mereka berpegang pada kitab suci: "kalau sudah waktunya ajal tiba tidak akan bisa dimundurkan atau dimajukan satu detik pun".

Ayat tersebut menjadi salah satu ayat favorit. Artinya: termasuk ayat yang paling sering diindoktrinasikan. Sejak kecil dulu. Saya hafal bunyinya dalam bahasa Arab.

Bisa jadi kepopuleran ayat itu sejajar dengan ayat: bila kalian mensyukuri nikmat Tuhan senantiasa akan ditambah nikmat itu dan bila kalian tidak mengakui nikmat itu kalian akan mendapat laknat.

Jadi, mati itu di tangan Tuhan. Seperti apa pun Anda lari dari kematian, Anda mati juga --kalau memang sudah ditentukan saat itu harus mati.

Sebaliknya untuk apa meniadakan salat Jumat. Kalau memang belum saatnya mati Anda tidak akan mati. Kok sampai mengorbankan salat Jumat!

Dengan berpegang pada prinsip-prinsip seperti itu bagi kami mati itu biasa. Tidak menakutkan sama sekali.

Mati itu sudah ditentukan harinya, jamnya dan detiknya sejak jauh-jauh hari --bahkan sejak sebelum dilahirkan.

Saya ikuti pula pemberitaan di Amerika dengan intensif. Ternyata di sana banyak juga kelompok gereja yang punya pikiran mirip-mirip itu.

Umumnya dari kelompok yang mendukung Donald Trump. Hanya saja jumlahnya tidak sebanyak (dalam persentase) di lingkungan kami umat Islam di Indonesia.

Pun menghadapi Covid-19 sekarang ini. Jangankan virus. Ke medan perang pun kami tidak takut. Kalau belum waktunya mati tidak akan mati.

Yang seperti itu sudah menjadi realitas masyarakat kita. Jangan dimusuhi. Tidak menyelesaikan masalah. Juga tidak bijaksana.

Ketika masjid Al Falah Surabaya tidak melaksanakan salat Jumat (Jumat lalu) ada jemaah yang datang marah-marah. Ia manyatakan: yang menyuruh tidak Jumatan itu pasti PKI (Partai Komunis Indonesia).

Al Falah adalah masjid besar yang letaknya di jalan utama Surabaya. Langkahnya itu sangat mengejutkan, memang. Sampai dikecam sebagai PKI.

Saya juga menerima kiriman WA. Dengan nada bangga --dan ingin menunjukkan kebanggaan itu pada saya: Abah.... Alhamdulillah masjid di lingkungan saya tetap ramai Jumatannya. Di lingkungan kami tidak ada yang sampai paranoid.

Ibaratnya ikhtiar sudah dianggap paranoid.

Dalam kasus Al Falah Surabaya sebenarnya agak mengherankan.

Lihatlah pertanyaan yang disampaikan kepada saya ini: mengapa masjid yang biasanya memegang prinsip kuat keagamaan (Quran Hadis) malah bisa menerima ide tidak perlu ada Jumatan?

Al Falah termasuk dikenal sebagai masjid seperti itu.

Sebaliknya masjid-masjid yang selama ini dikenal berorientasi pada ahli sunnah yang moderat dan akomodatif justru tetap melaksanakan salat Jumat?

Saya tidak mampu menjawab pertanyaan itu. Apalagi yang bertanya itu seorang intelektual. Maka jawaban saya singkat: justru saya yang ingin menanyakan itu kepada Anda!

Ia lantas menambahkan: mengapa yang selama ini kita kenal sebagai Wahabi (Saudi Arabia dkk) malah bisa menerima ide libur Jumatan.

Sedang yang ahli sunnah malah tidak?

Pertanyaan itu pun menggantung. Saya pilih diam. Saya sebenarnya tahu jawabnya, tapi itu termasuk 1002.

Misalnya lagi: Jamaah Tabligh. Kita mengenal kelompok ini sangat damai. Tidak pernah mau demo, tidak pernah anti pemerintah, tidak pernah terkait terorisme.

Tapi kali ini nama Jamaah Tabligh dicela di mana-mana. Sebagai salah satu komunitas penyebar Covid-19.

Kenapa yang seperti itu bisa terjadi di kelompok Jamaah Tabligh? Saya juga tidak bisa menjawab. Masih harus masuk ke 1003.

Itu awalnya dari acara besar mereka di dekat Kuala Lumpur. Akhir bulan Februari lalu. Berarti Covid-19 sudah mulai merajalela saat itu.

Pertemuan itu diikuti puluhan ribu orang. Media Malaysia menyebut 16.000 orang.

Banyak jamaah dari mancanegara ikut hadir. Termasuk dari Indonesia. Puluhan ribu orang itu berada dalam satu lokasi selama tiga hari.

Tidur di situ --seadanya. Makan di situ --banyak yang masak sendiri. Ibadah bersama. Mendengarkan rangkaian ceramah bersama.

Begitulah memang kebiasaan di aliran Jamaah Tabligh. Selalu pindah-pindah tempat. Dari satu negara ke negara lain.

Akhirnya diketahuilah forum di dekat Kuala Lumpur itu menjadi arena penularan Covid-19.

Separo dari penderita Covid-19 di Malaysia terkait dengan acara Tabligh ini. Jumlah penderita di Malaysia mencapai 1.300 orang --tiga hari lalu.

Tapi peserta dari luar negeri sudah pulang semua. Sudah sulit dilacak. Sebagian sudah siap-siap menghadiri pertemuan besar berikutnya di Indonesia --di dekat Makassar. Yang jadwalnya pekan lalu.

Kelompok ini memang kompak sekali. Saya pernah ikut pertemuan seperti itu di dekat Karawang. Yang hadir puluhan ribu orang. Selama tiga hari. Saya juga pernah ke salah satu pusat kelompok ini di dekat Lahore, Pakistan.

Setelah pertemuan di dekat Kuala Lumpur itu muncul pula berita Covid-19 dari banyak negara tetangga.

Dari Kamboja sangat mengejutkan. Tiba-tiba ada 11 penderita baru. Padahal Kamboja termasuk yang paling sedikit penderita Covid-19-nya.

Sampai hari itu baru ada 11 orang penderita. Tiba-tiba hari itu naik 100 persen. Setelah diteliti semua penderita baru itu adalah orang Khmer muslim. Mereka baru tiba dari Kuala Lumpur itu.

Sampai kemarin jumlah penderita di Kamboja 53 orang dengan tingkat kematian 0.

Pemerintah Vietnam juga sangat menyesalkan mereka. Vietnam --yang berusaha penderitanya seminim mungkin-- merasa kebobolan.

Banyak orang Nha Trang yang tiba-tiba terkena Covid-19. Ternyata itu dari komunitas Islam di kota pantai dekat Da Nang itu. Mereka juga baru pulang dari acara Jamaah Tabligh di dekat Kuala Lumpur.

Kini penderita Covid-19 di Vietnam 94 orang, tidak satu orang pun meninggal. Sampai kemarin.

Berita yang sama muncul dari Thailand, Filipina dan Brunai.

Meski begitu mereka masih ngotot tetap menyelenggarakan pertemuan tingkat dunia di dekat Makassar.

Ribuan orang sudah sempat berdatangan. Untung pemerintah daerah berkeras menghentikan acara itu.

Di Inggris komunitas Islam juga lagi jadi sorotan. Itu karena 50 persen penderita Covid-19 di Inggris terjadi di komunitas Islam di sana. Itu data dua hari lalu.

Di Korea Selatan yang jadi sorotan adalah komunitas gereja. Di Inggris komunitas masjid. Komunitas --agama maupun bukan agama-- memang diketahui sebagai pusat penukaran yang cepat.

Pengurus masjid Al Falah --yang mulai hari ini lockdown total, termasuk tidak ada jamaah lima waktu-- mungkin juga tidak takut mati.

Toh mati urusan masing-masing. Tapi harus juga dicari cara mati yang enak: yang tanpa menularkannya ke orang lain.(Dahlan Iskan)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 293

  • bejo
    bejo
  • Joko Trisnanto
    Joko Trisnanto
  • Kuaci
    Kuaci
  • Zainul
    Zainul
  • Bidan Desa
    Bidan Desa
    • Habibie
      Habibie
  • Noky
    Noky
  • manindra
    manindra
  • Zaid
    Zaid
    • Waha bla bla
      Waha bla bla
  • pungkas nurrohman
    pungkas nurrohman
  • Pisces123
    Pisces123
  • Yeka
    Yeka
  • J-bubble
    J-bubble
    • J-bubble
      J-bubble
  • Asep Ma'mun Muhaemin
    Asep Ma'mun Muhaemin
  • Fatma
    Fatma
  • asal komen
    asal komen
  • niko yusman
    niko yusman
  • Ilham
    Ilham
  • Henie
    Henie
  • Ahli Hisab
    Ahli Hisab
  • Om Logo
    Om Logo
  • Jamaah Tabligh
    Jamaah Tabligh
    • Yun
      Yun
  • Tyo
    Tyo
    • Tyo
      Tyo
  • Rahmat
    Rahmat
    • Fery
      Fery
    • Arai
      Arai
    • Guo
      Guo
    • Yun
      Yun
  • lbs
    lbs
    • JAKA SEMBUNG
      JAKA SEMBUNG
    • Yun
      Yun
  • lbs
    lbs
    • JAKA SEMBUNG 2
      JAKA SEMBUNG 2
    • Nathan
      Nathan
  • Imin
    Imin
  • Om Logo
    Om Logo
    • minthuk
      minthuk
    • Tofa
      Tofa
  • Gelar Juara LVP Terancam Dianulir
    Gelar Juara LVP Terancam Dianulir
    • LOve
      LOve
    • Sany
      Sany
    • Gunners
      Gunners
    • Caleng
      Caleng
    • Hazard
      Hazard
    • Elisabeth
      Elisabeth
    • Wan Abud
      Wan Abud
    • King Ab
      King Ab
    • ROnaldo
      ROnaldo
    • kupret
      kupret
    • Alex F
      Alex F
    • liverpudian
      liverpudian
    • Carlo
      Carlo
    • Citizen
      Citizen
    • Rasona
      Rasona
    • Rama
      Rama
    • lbs
      lbs
  • Kuncoro Y.
    Kuncoro Y.
  • melow
    melow
    • Pawiro
      Pawiro
    • Akhmad
      Akhmad
    • Ikut2an
      Ikut2an
  • TENSOR Rank-2
    TENSOR Rank-2
    • Ulul
      Ulul
  • Ulul Azmi
    Ulul Azmi
    • Ulul Azmi
      Ulul Azmi
    • Ulul
      Ulul
  • TENSOR Rank-2
    TENSOR Rank-2
  • Rudianto
    Rudianto
  • Denik
    Denik
  • Didik norman
    Didik norman
  • Mas al
    Mas al
  • maspri.id
    maspri.id
  • Mboke
    Mboke
  • Anto Hoed
    Anto Hoed
    • Jij
      Jij
    • Joko
      Joko
  • diana
    diana
    • upasceledu
      upasceledu
  • Surya Latif
    Surya Latif
    • asal komen
      asal komen
  • Chul
    Chul
  • DNA
    DNA
    • Waras
      Waras
  • Ayuwa
    Ayuwa
  • raden mas kucing
    raden mas kucing
    • raden mas kucing
      raden mas kucing
    • Wong aneh
      Wong aneh
  • petjoet
    petjoet
  • jhon warteg
    jhon warteg
  • Nur
    Nur
  • Aljo
    Aljo
  • Rachman
    Rachman
  • Revi Firmansyah
    Revi Firmansyah
    • Surya Latif
      Surya Latif
  • Arya Rinjani
    Arya Rinjani
  • phenom_x8
    phenom_x8
  • Herul
    Herul
    • anwi
      anwi
    • cak mbm
      cak mbm
  • rahmadi heru
    rahmadi heru
  • muhammad hisyam
    muhammad hisyam
  • Abang
    Abang
    • phenom_x8
      phenom_x8
    • Otak
      Otak
  • nur rochemat
    nur rochemat
  • zulkarnaim
    zulkarnaim
    • Arya Rinjani
      Arya Rinjani
  • Bledug ijo
    Bledug ijo
    • asal komen
      asal komen
  • Rian
    Rian
  • Abby
    Abby
    • Zah
      Zah
  • Kalista
    Kalista
  • Bam'shary
    Bam'shary
  • monitoringoil
    monitoringoil
  • Pak dubes menlen
    Pak dubes menlen
    • Pembaca
      Pembaca
  • Denik
    Denik
    • Nyimak
      Nyimak
  • Lek git
    Lek git
  • Enak
    Enak
  • Khentut
    Khentut
    • Abby
      Abby
  • Jamaah
    Jamaah
  • koordinator kampret jawa bali
    koordinator kampret jawa bali
    • Gerbang rejeki
      Gerbang rejeki
    • Al Kampreti Wal Kadruni
      Al Kampreti Wal Kadruni
  • Aliran islam NUSantara
    Aliran islam NUSantara
  • fajar kh
    fajar kh
  • Arif
    Arif
  • erwin
    erwin
  • Raja.Singa
    Raja.Singa
    • Gerbang rejeki
      Gerbang rejeki
  • Rikki S
    Rikki S
  • awit
    awit
  • Parto
    Parto
    • Lambe Turah
      Lambe Turah
    • Paiman
      Paiman
  • Bang woyo
    Bang woyo
  • baso
    baso
  • Jamaah
    Jamaah
  • Ibnu M
    Ibnu M
    • Lia
      Lia
    • no salaf
      no salaf
  • Semutmerah
    Semutmerah
  • Abdul
    Abdul
    • Dis
      Dis
    • kojo
      kojo
  • Tandho
    Tandho
  • Pembaca Disway
    Pembaca Disway
  • Lia
    Lia
  • Sugiri
    Sugiri
  • Berpikir keras
    Berpikir keras
  • cak mbm
    cak mbm
  • Kiai Haji Ustad
    Kiai Haji Ustad
  • Tandho
    Tandho
    • Tandho
      Tandho
    • Tandho
      Tandho
  • Djoke
    Djoke
  • Ibnu Shonnan
    Ibnu Shonnan
  • Kined
    Kined
  • Durno
    Durno
    • Lia
      Lia
    • Tandho
      Tandho
  • Paul Ivan
    Paul Ivan
    • Àn
      Àn
    • Pengamat
      Pengamat
  • Jess
    Jess
    • Kined
      Kined
    • koordinator cebong
      koordinator cebong
  • Sapapua
    Sapapua
  • Luqi
    Luqi
  • Pion
    Pion
    • Nuswantara
      Nuswantara
  • Watik
    Watik
  • Mita
    Mita
  • Sok tau
    Sok tau
    • Sok iseng
      Sok iseng
    • Opo iya
      Opo iya
    • Tofa
      Tofa
    • Tofa
      Tofa
  • Zaki m
    Zaki m
    • Kunyuk
      Kunyuk
  • sri wedari
    sri wedari
  • Man Su.
    Man Su.
  • Kined
    Kined
    • Denik
      Denik
  • Arief
    Arief
  • rakyat jelata
    rakyat jelata
  • Enggal pur
    Enggal pur
    • Kotak Amal
      Kotak Amal
  • Kangrory
    Kangrory
    • asl1
      asl1
  • Hbwahyudi
    Hbwahyudi
    • Djoke
      Djoke
  • 1centfromkalbar
    1centfromkalbar
  • Zaenul
    Zaenul
  • Agoes88
    Agoes88
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
    • Achmad Faisol
      Achmad Faisol
    • Trijono
      Trijono
  • Denik
    Denik
  • sogeh durung pasti mati wes pasti
    sogeh durung pasti mati wes pasti
  • raden mas kucing
    raden mas kucing
    • Nyimak
      Nyimak
    • phenom_x8
      phenom_x8
  • Taufik wida basuki
    Taufik wida basuki
    • rakyat jelata
      rakyat jelata
    • Pengamat Dadakan
      Pengamat Dadakan
  • Teks Hadist
    Teks Hadist
  • kang muin
    kang muin
    • Nyimak
      Nyimak
    • Nathan
      Nathan
  • Fandy bbs
    Fandy bbs
  • Ronggolawe
    Ronggolawe
    • Ulil
      Ulil
  • Trijono
    Trijono
    • Daniel
      Daniel
    • raden mas kucing
      raden mas kucing
    • kang muin
      kang muin
    • Boled
      Boled
  • Non Radikal
    Non Radikal
    • raden mas kucing
      raden mas kucing
    • Tofa
      Tofa
  • Wong cilik
    Wong cilik
  • Putra
    Putra
    • Daniel
      Daniel
  • Nuswantara
    Nuswantara
  • Selangkangan.Janda
    Selangkangan.Janda
  • Co
    Co
  • Nasukha
    Nasukha
  • Didin
    Didin
  • Hariyanto
    Hariyanto
  • Denik
    Denik
  • Bagus
    Bagus
    • Trijono
      Trijono
  • Agus Sujarwo
    Agus Sujarwo
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
    • sak karep
      sak karep
  • Purba
    Purba
    • Purba
      Purba
  • Otole
    Otole
    • Otole
      Otole