Uang Alot

Uang Alot

Ini harus diperhitungkan. Mukhamad Misbakhun sudah berhasil meyakinkan internal Golkar. Apalagi ia juga telah berhasil meyakinkan fraksi-fraksi lain di DPR. 

DPR sudah bulat di belakangnya.

”Pertempuran” berikutnya memang belum ia menangkan. Masih berat. Sangat berat. Lebih berat. Menghadapi teknokrat kawakan: Sri Mulyani. Yang adalah doktor lulusan Amerika --dari universitas terkemuka.

Dia juga pernah menjadi direktur eksekutif Bank Dunia. Lalu terpilih sebagai menteri keuangan terbaik dunia. Pun dua presiden mempercayainyi sebagai menteri keuangan. Dia lebih hebat dari menteri keuangan legendaris Ali Wardhana.

Di barisan teknokrat itu masih ada Perry Warjiyo, gubernur bank sentral. Yang juga doktor lulusan Amerika. Dengan pengalaman 30 tahun mengelola kebijakan keuangan negara. 

Tapi DPR sudah sangat bulat ke arah cetak uang.

Saya tidak tahu siapa anggota DPR di fraksi lain yang bisa mengimbangi kepintaran Misbakhun --dalam pembahasan di internal DPR itu. Kok begitu mulusnya.

Saya tidak bisa membayangkan apakah terjadi dialog yang ilmiah di forum DPR saat itu. Sebelum akhirnya mereka bulat mendukung ide cetak uang dari Golkar itu.

Maka betapa serunya perdebatan berikutnya itu: antara kubu politik dan kubu teknokrat. Antara cetak uang atau utang --kalau ada yang mau ngutangi dengan bunga murah. 

Misbakhun mengakui serunya perdebatan itu. ”Alotnya bukan main,” katanya. Sudah tidak terhitung berapa banyak rapat-rapat itu --perdebatan itu. Siang dan malam. 

Misbakhun menggambarkan dengan cukup hidup serunya perdebatan-perdebatan itu --sampai saya merasa tidak sampai hati untuk menggambarkannya dalam tulisan ini.

Alotnya pembahasan itu, menurut Misbakhun, berkaitan dengan tidak adanya keberanian pejabat bidang keuangan. Baik yang di kementerian maupun yang di Bank Indonesia.

”Saya sebenarnya mengerti. Ada dua macam trauma sekarang ini,” kata Misbakhun. ”Trauma personal dan trauma institusional,” katanya.

Trauma personal, kata Misbakhun, ada di Menteri Keuangan Sri Mulyani. Dalam kasus Bank Century dulu. Sedang trauma institusionalnya ada di Bank Indonesia. Juga gara-gara Bank Century. Yang Misbakhun adalah motor penggerak persoalan itu.

Di Bank Indonesia pejabat-pejabat tingginya sampai masuk penjara. Bahkan ada yang terkena stroke berkepanjangan --dan akhirnya meninggal dunia.

Tapi Misbakhun tetap heran atas ketakutan mereka itu. Juga kesel.

”Padahal DPR sekarang ini sudah habis-habisan mendukung pemerintah. Tetap saja mereka tidak berani ambil putusan,” ujar Misbakhun. 

Misbakhun akan terus ngotot. Ia sama sekali tidak silau dengan latar belakang pendidikan para teknokrat itu.

Misbakhun tahu. Ia produk lokal. SMA-nya di SMAN 1 Pasuruan. Lalu masuk D3 di STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara). Lantas bekerja di kantor pajak --sampai pernah sangat dekat dengan Dirjen Pajak, waktu itu, Hadi Purnomo.

Misbakhun berani berhenti dari pegawai negeri. Untuk jadi pengusaha: bisnis rumput laut di Pasuruan. Lalu masuk politik --jadi anggota DPR dari Partai Keadilan Sejahtera.

Saat menjadi anggota DPR itulah Misbakhun top. Ia menjadi promotor pansus penyelidikan kasus Bank Century.

Penyelidikan itu berakhir tragis pada dirinya: ia masuk penjara. Dua tahun. 

Perusahaannya dituduh menerima aliran kredit dari Bank Century --bukan soal pajak seperti tertulis di DI’s Way kemarin. 

Di penjara itulah ia justru bisa sangat sering khatam membaca Alquran. Tiap dua hari tamat. Selama dua tahun itu.

Belakangan ia mengajukan PK ke Mahkamah Agung. Dikabulkan. Ia bebas murni. Semua tuduhan dianggap tidak terbukti. Tapi Misbakhun sudah telanjur babak belur. Di Indonesia yang seperti itu harus diterima sebagai nasib. Termasuk nasibnya juga: diberhentikan dari PKS. Ia tidak bisa, misalnya, menggugat Kejaksaan.

Sambil sibuk seperti itu, Misbakhun kuliah ekonomi untuk S-1 bidang akuntansi. Di Universitas Trisakti, Jakarta.

Misbakhun juga kuliah S-2 bidang hukum. Di Universitas Gadjah Mada Jogjakarta --sambil tidak pernah surut terus mendalami soal-soal ekonomi dan keuangan.

Dan akhirnya berlabuh di Golkar. Terpilih lagi masuk ke DPR --di Pemilu 2014. Dari dapil yang sama --Pasuruan-Probolinggo. 

Ia pun masuk Komisi XI lagi di DPR --yang menjadi partner Kementerian Keuangan. 

Maka ia pun bertemu kembali dengan Sri Mulyani.

Terjadilah CLBK --Ci Luk Ba Kebencian. 

Ups... Tidak.

”Saya sangat loyal kepada pemerintah. Termasuk tentu ke Menteri Keuangan,” ujarnya selepas pelantikannya sebagai anggota DPR dulu. Itu karena Golkar adalah bagian dari pemerintah.

”Bahkan saya juga menyatakan sebagai orang yang sangat beruntung. Saya bisa bekerja sama dengan menteri keuangan terbaik dunia. Berarti kami ini ikut jadi yang terbaik di dunia,” katanya.

Tapi keloyalan utamanya, tentu, tetap pada idenya sendiri: cetak uang. Sebagai satu-satunya sumber dana besar. Untuk membangun kembali ekonomi. Yang dihancurkan oleh Covid-19 --yang sebenarnya memang sudah goyah sejak sebelumnya.

Misbakhun menggambarkan dengan jelas di mana letak kegoyahan itu. Termasuk terjadinya defisit di empat sektor utama sekaligus.

Misbakhun sudah pada puncak pemikirannya: cetak uang sebagai sapu jagatnya. Ia mengaku sudah mendalami pilihan-pilihan lain. Semuanya jelek dan lebih jelek. ”Saya tahu cetak uang itu tidak bagus. Tapi pilihan lain lebih jelek lagi,” katanya. 

Misalnya soal inflasi itu. Ia tahu persis cetak uang itu akan mengakibatkan inflasi. ”Tapi janganlah menjadikan akibat buruk cetak uang di tahun 1956 sebagai argumentasi,” katanya. ”Apalagi menyebut-nyebut pula Zimbabwe,” tambahnya.

Menurut Misbakhun skala ekonomi kita saat ini sudah tidak bisa disamakan dengan tahun 1956. Apalagi dengan Zimbabwe. 

”Memang akan terjadi inflasi,” katanya. ”Tapi kalau kenaikan inflasinya bisa dihitung mitigasinya bisa disiapkan,” katanya.

”Negeri ini tidak boleh hancur,” ujar Misbakhun. 

Tidak mungkinkah dicarikan jalan kompromi? Agar Presiden tidak hanya harus memilih dua pilihan itu? 

”Kompromi itu tidak mungkin. Hanya akan menghasilkan kebijakan setengah-setengah,” kata Misbakhun. ”Persoalan sekarang ini terlalu berat untuk diselesaikan dengan setengah-setengah," tambahnya.

Misbakhun memang militan. Berani keluar sebagai pejabat Kantor Pajak adalah contohnya. Berjuang mengungkap kasus Bank Century adalah contoh yang lain.

Ia anak orang miskin. Dari desa. Kuliah di STAN pun karena beasiswa. Cari yang gratis. Ia sebenarnya diterima di universitas terbaik negeri ini. ”Tapi orang tua saya tidak mungkin mampu membiayai,” ujarnya.

Sang ayah kini sudah meninggal dunia. Tapi ibunya masih sehat. Tetap tinggal di desa di pelosok Pasuruan. Di Desa Manik Rejo, Kecamatan Rejoso.

Jelaslah. 

Sulit kompromi.

Sudah seperti Sunni dan Syi'ah.

Tapi kita masih punya Presiden. Yang kita pilih sendiri itu. (Dahlan Iskan)

Besok: kemana uang yang dicetak itu direncanakan akan mengalir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 310

  • aku
    aku
  • khairpedia
    khairpedia
  • masdayshop
    masdayshop
  • Satirah
    Satirah
  • Arif
    Arif
  • bayu
    bayu
  • Pion
    Pion
  • loroati
    loroati
  • eko
    eko
  • Kang Gw
    Kang Gw
  • Ahsan lee
    Ahsan lee
  • BEW
    BEW
  • Antikadrun
    Antikadrun
    • Taek
      Taek
  • Dian adi
    Dian adi
  • Rakyat Nusantara
    Rakyat Nusantara
    • Anak Sumatera
      Anak Sumatera
  • setaf sus mileneal
    setaf sus mileneal
  • Adi nugroho
    Adi nugroho
  • Cah kene ae
    Cah kene ae
  • Dermawan
    Dermawan
    • Heiruddin
      Heiruddin
  • Liam
    Liam
  • Ayuwa
    Ayuwa
  • kalista
    kalista
    • Harum
      Harum
    • Whatever
      Whatever
    • Kopiko
      Kopiko
  • Nusyirwan
    Nusyirwan
    • Kabayun
      Kabayun
  • Ferry Sutanto
    Ferry Sutanto
  • Chindy
    Chindy
  • Nurkolis
    Nurkolis
  • Yosef Maria Florisan
    Yosef Maria Florisan
  • Dahlan Batubara
    Dahlan Batubara
  • Obligasi Indonesia bagus
    Obligasi Indonesia bagus
  • Teguh Rahardjo Beriman
    Teguh Rahardjo Beriman
  • Habibie
    Habibie
    • Dewi Riati
      Dewi Riati
  • edi
    edi
  • Arya Rinjani
    Arya Rinjani
  • Nikimito
    Nikimito
    • Arya Rinjani
      Arya Rinjani
    • Pry
      Pry
  • Mpu Gandrung
    Mpu Gandrung
  • satrio
    satrio
  • sontoloyo
    sontoloyo
  • Robby
    Robby
  • Taat
    Taat
    • Rakyat Jelata
      Rakyat Jelata
  • Cetak duit
    Cetak duit
  • Arya Rinjani
    Arya Rinjani
  • Uang 11rb trilyun
    Uang 11rb trilyun
  • rahmadi heru
    rahmadi heru
  • khairpedia
    khairpedia
  • Bukan Pilihan
    Bukan Pilihan
  • Nur Rakhman
    Nur Rakhman
  • Ilklan
    Ilklan
  • sukapura
    sukapura
  • Togog
    Togog
  • Sunaryo Sun
    Sunaryo Sun
  • Kardiman Blangkon
    Kardiman Blangkon
    • Misbakhun
      Misbakhun
  • Putu
    Putu
  • Tarmizi
    Tarmizi
  • Thamrin Dahlan
    Thamrin Dahlan
  • Mikro Makro
    Mikro Makro
    • Keuangan Negara
      Keuangan Negara
    • Kopiko
      Kopiko
  • Akhmad
    Akhmad
  • Mamad
    Mamad
  • JustComment
    JustComment
    • kupret
      kupret
    • BANG SENTRAL
      BANG SENTRAL
    • Sepong Bob
      Sepong Bob
    • XABIRU
      XABIRU
    • Rose
      Rose
  • Saur kesiangan
    Saur kesiangan
  • Arya Rinjani
    Arya Rinjani
    • JustCommen
      JustCommen
    • Akhmad
      Akhmad
  • Obligasi terbaik
    Obligasi terbaik
    • Ngga mis
      Ngga mis
  • Abdul rojik
    Abdul rojik
  • roland
    roland
  • Mbah Semar
    Mbah Semar
    • Arya Rinjani
      Arya Rinjani
    • yoga
      yoga
  • Bunbunan
    Bunbunan
  • Golden
    Golden
    • saeful
      saeful
    • Latif faiz
      Latif faiz
  • saeful
    saeful
  • Moeldoko
    Moeldoko
    • C-Bonk
      C-Bonk
  • saegul
    saegul
  • Moeldoko
    Moeldoko
    • Akhmad
      Akhmad
    • C-Bonk
      C-Bonk
  • huahua
    huahua
  • saeful
    saeful
  • Joni
    Joni
  • saeful
    saeful
  • Ngongsrong
    Ngongsrong
  • Anton
    Anton
    • Fajar KH
      Fajar KH
  • saeful
    saeful
  • saeful
    saeful
  • Jawa Sandho
    Jawa Sandho
    • scr jujur
      scr jujur
    • Arya Rinjani
      Arya Rinjani
  • Saimon
    Saimon
    • Pindang
      Pindang
  • dahlanist
    dahlanist
  • Agus H
    Agus H
  • Fnd bbs
    Fnd bbs
  • Orang kampung
    Orang kampung
  • alvi
    alvi
  • Sarjanah Ekonomie
    Sarjanah Ekonomie
  • Katafirdi
    Katafirdi
  • Hikmawan
    Hikmawan
  • sugiri
    sugiri
    • sugiri
      sugiri
  • Echa
    Echa
    • GT
      GT
  • Ali
    Ali
    • GT
      GT
  • Adid
    Adid
    • GT
      GT
  • Kojo
    Kojo
  • Ariza Hayari
    Ariza Hayari
  • Demiko
    Demiko
    • Agus H
      Agus H
  • anthony
    anthony
    • Didin
      Didin
  • Maccamadinah
    Maccamadinah
  • Fansberar
    Fansberar
  • Abu Hanif
    Abu Hanif
  • hartanto bambang
    hartanto bambang
  • Demiko
    Demiko
    • Bagus
      Bagus
    • Dewi Riati
      Dewi Riati
  • Adid
    Adid
  • Gaje
    Gaje
    • kelik
      kelik
  • Park Oen
    Park Oen
  • Demiko
    Demiko
  •  aziz
    aziz
    • AnakSD
      AnakSD
  • Cah Magetan
    Cah Magetan
  • Bam'shary
    Bam'shary
  • Oscar
    Oscar
    • Echa
      Echa
  • sarikun
    sarikun
  • Plekuthus
    Plekuthus
    • Pengamat
      Pengamat
    • Miftahul
      Miftahul
  • Ibnu Kembar
    Ibnu Kembar
  • Ahmad Karni
    Ahmad Karni
  • Firminho
    Firminho
  • Rushan R
    Rushan R
  • Ahmad
    Ahmad
    • Miftahul
      Miftahul
  • Kimya
    Kimya
    • Sakura
      Sakura
    • Jelita 238
      Jelita 238
  • Agung sja
    Agung sja
  • Jati Tirto
    Jati Tirto
    • Jati Unggul
      Jati Unggul
  • Susilo
    Susilo
  • Rudianto
    Rudianto
  • Lontong
    Lontong
    • Lontong tahu
      Lontong tahu
    • Lontong tahu
      Lontong tahu
    • Lontong Kupang
      Lontong Kupang
  • Parjono
    Parjono
  • Lek git
    Lek git
  • Professore
    Professore
  • Edhiemaz
    Edhiemaz
  • Wongsimpel
    Wongsimpel
  • wiha
    wiha
    • Jbran
      Jbran
  • Muslim
    Muslim
  • I WAN
    I WAN
  • Jupri
    Jupri
  • Kined
    Kined
  • Sudiyono
    Sudiyono
    • Panggiring
      Panggiring
  • Khaidir MY
    Khaidir MY
  • Hariyanto
    Hariyanto
    • Suri
      Suri
  • Mas al
    Mas al
  • edipoer
    edipoer
  • Kul-Kul
    Kul-Kul
  • Beyes
    Beyes
  • Muh Abu Taufiq
    Muh Abu Taufiq
  • Win
    Win
    • Kined
      Kined
  • Tan
    Tan
  • Bella Ciao
    Bella Ciao
    • mucongor
      mucongor
  • Damar
    Damar
    • Pungkas nurrohman
      Pungkas nurrohman
  • njeplak
    njeplak
  • Telo
    Telo
  • arif
    arif
    • Otole
      Otole
  • Ningsih
    Ningsih
    • Warning Alert
      Warning Alert
    • pengemis.canggih
      pengemis.canggih
    • bejo
      bejo
    • Budis
      Budis
    • mbok_darmi
      mbok_darmi
    • njeplak
      njeplak
    • iChal.Net
      iChal.Net
    • Dalgombez
      Dalgombez
    • Rohayat
      Rohayat
    • ROUDOUAN
      ROUDOUAN
    • Iqbal
      Iqbal
    • Penonton Youtube
      Penonton Youtube