Patung-patung di Dinding

Patung-patung di Dinding

Aksi menumbangkan patung terus terjadi di Amerika Serikat. Padahal Presiden Donald Trump sudah marah-marah terus. Bahkan sudah mengancam akan mengeluarkan aturan keras: yang berbuat seperti itu akan dihukum berat. Dengan masa hukuman lebih panjang.

Justru Sabtu lalu satu patung lagi ditumbangkan. Diceburkan ke laut.

Yang ditumbangkan itu patung tokoh besar dunia: Christopher Columbus. Yang selama ini --sesuai dengan buku pelajaran sekolah-- kita kenal sebagai 'penemu' benua Amerika.

Columbus di mata aktivis persamaan hak di Amerika ternyata dianggap pembunuh besar. Tidak layak diagungkan dalam sejarah. Apalagi sampai dibuatkan patung.

Memang, gegara Columbuslah orang Eropa datang ke Amerika. Dengan istilah yang sangat sepihak: menemukan Amerika. Kata 'menemukan' itu seperti menganggap benua tersebut tanah kosong. Yang bisa langsung diduduki begitu saja.

Padahal benua itu sudah berpenduduk. Yakni orang kulit merah: Indian. Mereka sendiri awalnya tidak menyebut diri Indian. Columbuslah yang membuat istilah itu.

Columbus, Anda sudah tahu: orang Italia. Ups.. Bukan. Di tahun 1490 itu belum ada negara Italia. Lebih tepatnya Columbus itu orang Genoa. Negaranya disebut Republik Genoa.

Kelak, di tahun 1861, barulah Genoa menjadi bagian dari Italia. Yang lantas menjadi negara Republik di tahun 1946 --setahun lebih muda dari kita.

Letak Genoa di pinggir pantai. Berdekatan dengan Monaco. Di seberang laut Genoa itulah kota Barcelona, Spanyol. Columbus mengabdi ke kerajaan Spanyol. Ia mengajukan diri untuk menjalankan misi kerajaan: sebagai pelaut yang harus menemukan tanah-tanah baru di dunia Timur.

Sejak kecil Columbus sudah akrab dengan laut. Perjalanan laut tidak menakutkannya.

Tapi pelayaran pertama Columbus itu sebenarnya salah arah. Menyasar ke arah Amerika. Padahal tujuan sebenarnya ke arah Timur. Ke Asia.

Biar pun salah arah hasilnya sangat nyata. Ia temukan pulau-pulau di dekat Amerika. Misalnya Kuba, Bahama, dan sekitarnya. Konon Columbus sebenarnya tidak sampai menemukan tanah Amerika.

Tapi Columbus memang berjasa besar bagi orang Eropa. Terutama Spanyol. Columbus seperti pembawa semangat baru: bahwa ada benua lain di Timur sana - -yang ternyata Barat.

Mulailah terjadi migrasi besar-besaran orang Eropa ke Amerika. Mereka pun melakukan pendudukan. Penduduk asli diperangi. Sejak itulah orang Indian mengenal sakit sipilis. Yang tidak ada obatnya. Sejumlah besar orang asli itu mati karena sipilis. Tapi lebih banyak lagi yang mati karena diperangi.

Orang asli hanya punya senjata kapak. Pendatang dari Eropa itu punya senjata api. Juga punya kuda. Perang itu tidak imbang. Kulit putih menang. Lalu merasa menjadi pemilik sah tanah Amerika. Columbus pun  diagungkan sebagai penunjuk jalan. Patung Columbus berdiri di mana-mana.

Kini, satu persatu patung tokoh itu dirobohkan. Secara paksa. Persis seperti cara Amerika --lewat orang Baghdad-- menumbangkan patung diktator Saddam Husein. Kepala patung itu diikat dengan tali. Lalu ditarik ramai-ramai. Sampai roboh. Waktu itu CNN menyiarkannya secara langsung. Dramatis sekali. Terjadilah simbolisasi tumbangnya orang kuat. Secara nyata.

Cara Baghdad itu yang kini justru sering terlihat di Amerika. Di banyak kota. Minggu lalu patung Columbus di Missouri yang dapat giliran. Ganti Sabtu lalu yang di Baltimore. Yang di pinggir laut itu.

Tidak hanya patung Columbus yang ditumbangkan. Juga semua patung jenderal perang sipil yang di pihak Selatan. Yang ingin memisahkan diri dari Amerika Serikat. Mereka akan membentuk negara sendiri: Confederasi Amerika.

Yang lucu, ada satu patung yang tidak mungkin dirobohkan. Oleh siapa pun. Sudah banyak cara didiskusikan. Tetap tidak mungkin bisa roboh. Itulah patung jendral-jenderal perang konfederasi yang berupa pahatan. Yang dipahat adalah tebing sebuah gunung. Lokasinya di pinggir kota Atlanta, di negara bagian Georgia.

Di situ ada gunung setinggi 900 meter. Lereng gunung itu terjal. Mirip sebuah tembok tinggi. Tembok batu. Panjang tebing itu sekitar 5 Km. Di tebing itulah patung dibuat. Ketinggian patung itu setara dengan gedung sembilan lantai. Mencolok sekali. Bagi yang mendarat di bandara Atlanta akan bisa melihatnya dari dalam pesawat.

Para jenderal itu, dulunya, memilih perang agar bisa pisah dari Amerika Serikat. Mereka tetap ingin agar perbudakan dilegalkan. Kalau orang di bagian utara mengharamkan budak yang di selatan akan merdeka.

Mereka kalah. Tapi tetap saja banyak jendral mereka dipuja. Termasuk yang kolosal dan masif seperti di tebing gunung itu.

Coba saja pembaca DI's Way sumbang ide. Bagaimana patung seperti itu bisa dihilangkan.(*)

 

Dahlan Iskan kedatangan tamu spesial. Tamu yang namanya terkenal di disway.id namun belum pernah sekalipun tatap muka dengan Dahlan Iskan. Tamu itu Ahmad Alghozi Ramadhan si "Milenial Nakal". Inilah perbincangan Abah Dahlan Iskan dan Alghozi di rubrik "Tamu DI's Way"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 133

  • Hidan
    Hidan
  • Purnomo
    Purnomo
  • Antika drun
    Antika drun
    • Akhmad
      Akhmad
    • Zaki m
      Zaki m
  • Sains
    Sains
  • Sains
    Sains
    • Sains
      Sains
    • Bukan Sains
      Bukan Sains
  • ADI PRIYONO
    ADI PRIYONO
  • adi iskandar
    adi iskandar
  • Wesley Go
    Wesley Go
    • Sains
      Sains
  • Ariza Hayari
    Ariza Hayari
  • AnalisAsalAsalan
    AnalisAsalAsalan
  • Cicak2 di dinding
    Cicak2 di dinding
  • Teddy
    Teddy
  • Mapuche
    Mapuche
  • Dhany Slaats
    Dhany Slaats
  • Dhany Slaats
    Dhany Slaats
  • Kalkulator Berat Badan Ideal
    Kalkulator Berat Badan Ideal
  • Ameer
    Ameer
  • ketjil
    ketjil
  • Terang Sekali
    Terang Sekali
  • 1234
    1234
  • Tatang Kamaludin
    Tatang Kamaludin
  • Akangckp
    Akangckp
    • Wongcilikan
      Wongcilikan
  • Akhmad
    Akhmad
    • wargacilik
      wargacilik
    • wong gede
      wong gede
  • Ibrahim
    Ibrahim
  • Bam'shary
    Bam'shary
  • Ndp
    Ndp
    • kampretos
      kampretos
    • Cebongors
      Cebongors
  • Rodox
    Rodox
  • Manusia Jaman Batu Murtad
    Manusia Jaman Batu Murtad
    • Disway Mania
      Disway Mania
    • Yoshua Yosi
      Yoshua Yosi
    • Sisi Lain
      Sisi Lain
  • Minta Diceples
    Minta Diceples
    • Telur Duadardar
      Telur Duadardar
  • Agus
    Agus
    • Widi
      Widi
  • Antonio Samaran
    Antonio Samaran
  • Andri
    Andri
  • HSB
    HSB
  • Bay
    Bay
    • Fans D'Is way
      Fans D'Is way
  • Rusdi
    Rusdi
  • Giant
    Giant
  • Thamrin Dahlan
    Thamrin Dahlan
    • Telur Duadardar
      Telur Duadardar
  • Made
    Made
  • Ulak idi
    Ulak idi
  • aaaa
    aaaa
  • danun
    danun
  • Abdul
    Abdul
  • Rockstar
    Rockstar
  • Johan TM
    Johan TM
  • Hilal
    Hilal
  • MSH
    MSH
  • heiruddin
    heiruddin
  • Denik
    Denik
  • Edy
    Edy
  • Pemerhati
    Pemerhati
  • MYW
    MYW
  • Joko sp
    Joko sp
  • Hariyanto
    Hariyanto
  • Hendy
    Hendy
  • ALBA
    ALBA
    • Mapuche
      Mapuche
    • Denik
      Denik
  • Sidik
    Sidik
    • Ashwa
      Ashwa
  • Eko Darwiyanto
    Eko Darwiyanto
  • Baby
    Baby
  • Denik
    Denik
  • Axiz
    Axiz
    • Panda
      Panda
    • Axizbelajarbijaksana
      Axizbelajarbijaksana
    • BelajardgnAbah
      BelajardgnAbah
    • donwori
      donwori
    • Kampretos
      Kampretos
    • zixA
      zixA
  • Rudianto
    Rudianto
  • Sunardi
    Sunardi
  • Mita
    Mita
  • Nurkolis
    Nurkolis
  • I WAN
    I WAN
  • Sogeh durung pasti mati wes pasti
    Sogeh durung pasti mati wes pasti
  • Hero77
    Hero77
  • Wawa
    Wawa
  • Sapapua
    Sapapua
  • Aisya alchinta
    Aisya alchinta
  • Zaffa Mizyalul Alfaini Rachmady
    Zaffa Mizyalul Alfaini Rachmady
    • Rakyat biasa
      Rakyat biasa
  • Monitoring Oil
    Monitoring Oil
  • Sil
    Sil
  • Joyo
    Joyo
  • Hehehe
    Hehehe
  • Netral
    Netral
  • Agil
    Agil
  • Agil
    Agil
  • MasOs
    MasOs
  • Mbah Dipo
    Mbah Dipo
    • Joni
      Joni
  • Guswar
    Guswar
  • Paijo
    Paijo
  • Jumadi
    Jumadi
  • Mada Art
    Mada Art
  • Otole
    Otole
    • Paijo
      Paijo
    • Paijo
      Paijo