Terpojok 99 Tahun

Terpojok 99 Tahun

Setelah tiga bulan mati angin, he is back. Itulah Donald Trump --yang lagi berjudi dengan taruhan besar di Oklahoma.

Begitu panjang periode mati angin itu. Sejak Covid-19 mewabah di Amerika. Tidak hanya mati angin, Trump juga mati langkah.

Sejak itu setiap Trump melontarkan pernyataan selalu bikin heboh --karena salah. Pun setiap kali melakukan sesuatu --dianggap salah.

Ingat kan ucapannya ini: tidak mungkin virus masuk Amerika. Dan ketika akhirnya mewabah ia masih bilang: lebih ringan dari flu tahunan.

Ketika ternyata lebih parah dari itu ia bilang: sudah ditemukan obatnya. Yang akan langsung mengubah keadaan. Ternyata itu obat malaria --salah lagi.

Dan ketika yang meninggal mendekati 100.000 ia mengatakan perlunya dicoba ini: cairan pembersih lantai diinjeksikan ke tubuh.

Masih banyak mati angin lainnya. Tanpa ditulis di sini pun Anda sudah hafal.

Belum cukup. Semua pihak juga sudah ia jadikan kambing hitam --kecuali dirinya sendiri. Tidak usahlah daftar kambing itu ditulis di sini --terlalu panjang.

Terjadi pula pukulan terakhir: tewasnya George Floyd itu. Yang menimbulkan protes besar, nyaris di seluruh negeri. Sampai di sini Trump tidak hanya mati angin tapi sudah terpojok.

Pojokan itu pun kian sempit.

Trump tersudutkan.

Posisi Trump kian menuju pilihan: hidup atau mati --secara politik.

Maka keluarlah watak asli Trump: melawan. Bukan 10 kali tapi 100 kali lebih keras.

Melawan Tiongkok? Agar ratingnya naik lagi?

Tidak.

Syukurlah.

Ia pilih melawan apa saja tapi masih di Amerika.

Medan arena perlawanannya pun sudah ia pilih: Oklahoma.

Waktunya pun ia pilih: Juneteenth --tanggal 19 Juni 2020.

Bukan tanpa perhitungan matang.

Di kota Tulsa, Oklahoma, di tanggal itu, 1921, terjadi kebangkitan kulit putih. Hari itu ribuan orang kulit putih menyerbu perkampungan kulit hitam. Ribuan bangunan ludes. Dibakar. Banyak orang kulit hitam terbunuh: lebih 300 orang.

Sejarah mencatat, itulah kerusuhan rasial terbesar di Amerika.

Trump memutuskan: akan kampanye besar-besaran di Tulsa, Oklahoma. Di tanggal 19 Juni 2020. Di lokasi dekat peristiwa Juneteenth 99 tahun lalu itu.

Cobalah tebak: apa maksudnya. Udang jenis apa yang ada di balik peyek-e.

Banyak yang membaca begini: itulah saatnya kaum kulit putih bangkit. Unjuk diri. Tampil. Show of force. Setelah berminggu-minggu seperti terpojokkan oleh demo kulit hitam di seluruh negeri.

Apalagi demo antiras itu sukses mengusung tema: Black Lives Matter. Sampai semua pemain Liga Inggris pun ikut serta. Mereka mengganti nama di belakang kaus dengan tulisan setengah lingkar: Black Lives Matter.

Dunia menyambut gerakan antiras itu dengan gegap gempita. Trump tidak hanya terpojok di dalam negeri. Pun sampai Eropa.

Lawan! Itulah sikap akhir Trump.

Hebohnya bukan main. Penentangan rencana kampanye besar di Oklahoma itu meluas. Sampai digugat ke pengadilan. Tapi Trump yang menang.

Trump tetap kukuh dengan perlawanannya. Hanya tanggalnya saja ia mundurkan sehari --tumben mau.

Kalau tidak diundur memang bisa kacau. Di Juneteenth itu sudah ditetapkan acara lain: peringatan 99 tahun kerusuhan rasial itu.

Akhirnya seperti ada giliran. Di hari Kamis ribuan kulit hitam memperingati Juneteenth. Jumat besoknya puluhan ribu kulit putih mendukung Trump.

Benar. Kemarin itu, di Tulsa, berkumpullah begitu banyak orang kulit putih. Inilah unjuk gigi terbesar kaum putih --entah sejak kapan. Pahlawan mereka tunggal: Donald Trump.

Bayangkan betapa semangat wajah Trump pidato di depan puluhan ribu pendukungnya. Setelah tiga bulan mati angin. Inilah kampanye terbuka pertamanya setelah tiga bulan dibungkam virus --dan opini publik.

Itulah hari kemerdekaan kulit putih. Merdeka dari tekanan kulit hitam. Merdeka dari stres virus. Dan terutama merdeka dari tekanan media sosial.

Dan mereka juga merdeka dari masker.

Mereka tidak peduli dengan virus Corona baru. Mereka abaikan peringatan dari gugus nasional anti virus. Mereka tidak akan jaga jarak.

Lokasi kampanyenya pun di dalam gedung: yang terbesar di Oklahoma --bisa untuk 20.000 orang. Itulah gedung BOK --yang dibangun atas sponsor Bank of Oklahoma.

Dari Oklahoma Trump bangkit lagi. Rencananya. Di depan puluhan ribu kulit putih.

Sehari sebelum acara itu Trump sudah mengunggah tweet. Nadanya berbinar-binar. Menggambarkan betapa antusias orang untuk datang ke Oklahoma. "Mereka sudah mulai antre," tulis Trump sehari sebelum acara.

Ketua panitia menjelaskan sudah lebih 1 juta orang yang membeli tiket. Padahal ada syarat khusus: kalau terkena Covid-19 itu resiko sendiri.

Tragis.

Yang 1 juta orang itu ternyata tidak ada. Gedung hanya terisi kurang separo. Kursi tribun atas kosong melompong. Puluhan tenda penampung luberan di luar gedung dibongkar sebelum acara dimulai.

Trump memang sudah bisa keluar dari sudut yang memojokkannya. Tapi hanya menemukan kekecewaan baru di Oklahoma. Padahal ia sudah telanjur mempertaruhkan sisi sensitif begitu besarnya: perpecahan bangsanya.(Dahlan Iskan)

Abah Menjawab episode 08 kembali hadir...

 

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 141

  • Dima
    Dima
  • Bam'shary
    Bam'shary
  • Revi firmansyah
    Revi firmansyah
  • Dwi bambang
    Dwi bambang
  • asal komen
    asal komen
  • Dio
    Dio
  • Farid
    Farid
  • wu han
    wu han
  • ade
    ade
  • Meme
    Meme
  • sisi
    sisi
  • adi
    adi
  • Denik
    Denik
  • Akhmad
    Akhmad
    • dede
      dede
    • Akangckp
      Akangckp
    • donwori
      donwori
    • Whatever
      Whatever
  • mamot
    mamot
  • sun
    sun
  • Netral
    Netral
  • Lia
    Lia
  • Suar sair
    Suar sair
  • Kurniawan
    Kurniawan
  • ferry
    ferry
  • Whatever
    Whatever
    • Whatever
      Whatever
    • donwori
      donwori
  • Bingun
    Bingun
  • orang biasa
    orang biasa
  • Agus
    Agus
  • ndp
    ndp
  • Jake
    Jake
    • Masker
      Masker
    • asal komen
      asal komen
  • Mas Pur
    Mas Pur
  • rahmadi heru
    rahmadi heru
  • PAUL IVAN
    PAUL IVAN
    • Ivan Paul
      Ivan Paul
  • Netral
    Netral
    • Triiii
      Triiii
  • Lia
    Lia
  • sukapura
    sukapura
  • Abdul Kadir
    Abdul Kadir
  • akik
    akik
  • saeful
    saeful
  • Hariyanto
    Hariyanto
  • Sapapua
    Sapapua
  • Antikadrun
    Antikadrun
  • Fnd
    Fnd
  • Anto Hoed
    Anto Hoed
  • Tan
    Tan
  • Abdul kadir
    Abdul kadir
  • Ayuwa
    Ayuwa
    • Aku
      Aku
    • Kamu
      Kamu
    • donwori
      donwori
    • PNS
      PNS
    • Sapapua
      Sapapua
    • Asli Ayune
      Asli Ayune
  • Jupri
    Jupri
  • Nurkolis
    Nurkolis
  • trump adalah patriot
    trump adalah patriot
  • Uwes Fatoni
    Uwes Fatoni
  • Mas al
    Mas al
  • Wong cilik
    Wong cilik
    • Mada
      Mada
    • Wong Gede
      Wong Gede
    • magernotmakar
      magernotmakar
    • Hariyanto
      Hariyanto
  • Farid
    Farid
  • Danun
    Danun
  • Ibnu Shonn
    Ibnu Shonn
  • Dian
    Dian
    • Anya
      Anya
  • Thamrin Dahlan
    Thamrin Dahlan
  • Denik
    Denik
  • Lim
    Lim
    • minji
      minji
  • Januar ago
    Januar ago
    • Tommy
      Tommy
    • Sanepa
      Sanepa
    • donwori
      donwori
    • Jati Tirto
      Jati Tirto
    • Jati Tirto
      Jati Tirto
  • Widodoo
    Widodoo
  • Agung B.Wasono
    Agung B.Wasono
  • Arudi
    Arudi
  • njeplak
    njeplak
    • Nyablak
      Nyablak
  • Jolendhu
    Jolendhu
  • Ahmad karni
    Ahmad karni
    • Toro
      Toro
  • Takbir
    Takbir
    • Angga
      Angga
  • Achmad Zuhdi
    Achmad Zuhdi
  • M. Ariefianto
    M. Ariefianto
  • wiha
    wiha
  • Masjusan
    Masjusan
    • Bram
      Bram
    • Sugandi
      Sugandi
    • donwori
      donwori
    • Kined
      Kined
    • Theblogname
      Theblogname
    • Naksi Nalhadd
      Naksi Nalhadd
    • Sopir Angkot
      Sopir Angkot
  • Joker
    Joker
  • Dahlan
    Dahlan
  • Rido tanpa yusuf
    Rido tanpa yusuf
  • Jumadi
    Jumadi
    • Naksi Nalhadd
      Naksi Nalhadd