Kejutan Oktober

Kejutan Oktober

MEME ini lucu sekali:

Presiden Trump awalnya bilang bahwa virus Covid-19 itu masuk ke Amerika dari Tiongkok.

Setelah ia sendiri terkena Covid ia bilang: virus yang mengenainya itu datang dari Tuhan.

Berarti Trump itu sebenarnya menganggap Tiongkok itu Tuhan.

Humorlah yang sering mengendorkan ketegangan.

Bagi yang tidak suka humor, ada yang perlu ditunggu dari Trump. Yakni "Kejutan Oktober." Seperti yang diramalkan terjadi di bulan ini.

Syukurlah kejutan itu tidak datang. Sampai Oktober sudah menginjak tanggal 12.

Begitulah. Semula banyak yang meramal Trump akan membuat "Kejutan Oktober" untuk menaikkan elektabilitasnya yang hancur. Dan yang disebut "Kejutan Oktober" itu adalah:

1. Menghancurkan pulau buatan Tiongkok di Laut China Selatan. Secara militer. Mungkin pakai mortir. Atau bom.

2. Memberi pengakuan resmi bahwa Taiwan adalah sebuah negara terpisah dari Tiongkok.

Yang pertama itu bisa membuat perang antara armada Amerika dan Tiongkok. Perangnya di tengah laut.

Kurang seru.

Yang kedua, bisa membuat Tiongkok sulit mengambil keputusan. Biar pun AS mengakui Taiwan, tidak mungkin Tiongkok menyerang Amerika. Jauh. Dan bisa membuat sulit.

Mau menyerang Taiwan? Sulit juga. Tiongkok hanya berjanji akan menyerang Taiwan kalau Taiwan menyatakan merdeka. Tapi ini bukan Taiwan yang memproklamasikan diri merdeka. Ini Amerika yang memberikan pengakuan.

Tentu Amerika bisa dianggap menyalahi kesepakatan dunia yang hanya mengakui satu China (one China policy). Tapi namanya saja kejutan. Siapa tahu Trump tidak mempedulikan itu -seperti sudah menjadi wataknya.

Syukurlah tidak satu pun pilihan itu dilakukan Trump di bulan Oktober ini -meski Oktober baru berakhir 17 hari lagi.

Yang bisa disebut "Kejutan Oktober" Trump justru tentang dirinya sendiri: terkena Covid-19.

Dan ia cukup puas dengan kejutan itu. Kini, setelah sembuh dari Covid-19, ia merasa mendapat amunisi baru untuk kampanye. Yakni bahwa ia adalah "orang kuat."

"Sekarang saya sudah punya imunitas. Saya tidak takut lagi. Maka pilihlah saya untuk mendapatkan Presiden yang sehat," katanya, kurang lebih.

Maksudnya: jangan pilih Joe Biden. Yang belum tentu terus sehat. Belum teruji. Bisa saja Covid ini mengenai Biden. Jangan-jangan justru Biden terkena Covid menjelang pencoblosan atau setelah pencoblosan.

Setting "Trump sembuh dari Covid" itu memang dimanfaatkan semaksimal mungkin sebagai bahan kampanye di detik-detik akhir.

Bahkan sampai terungkap ke media adanya skenario yang nekat berikut ini.

Pernah ada rencana, waktu keluar dari RS, Trump akan mengenakan baju dalaman yang heroik. Ia pun akan keluar dari RS dengan badan yang pura-pura lemah. Setelah tiba di Gedung Putih ia akan menghadap kamera puluhan  wartawan untuk action: tiba-tiba ia menampilkan sosok yang energetik, lalu merobek baju luarnya dengan kekuatan penuh untuk memperlihatkan baju dalamnya: kaus Superman.

Dengan skenario itu, Trump akan terlihat sebagai superhero yang bisa menyelamatkan rakyat Amerika.

"Entah mengapa skenario itu tidak jadi dilaksanakan," tulis New York Times pekan lalu.

Kalau skenario itu dilakukan, itulah yang bisa disebut benar-benar "Kejutan Oktober." Yakni kejutan yang menghibur -daripada kejutan berupa konflik di Asia Timur maupun di Iran.

Trump memang punya sisi baik yang sering dilupakan pembencinya: bahwa Trump belum pernah memutuskan untuk menyerang negara lain. Bahkan Trump menghentikan serangan ke Iran yang sudah tinggal beberapa menit lagi.

Tapi dukungan untuk Trump tetap saja benar-benar merosot. Hanya keajaiban yang membuatnya terpilih lagi. Salah satu keajaiban kecil itu terjadi kemarin. Di kota Portland, negara bagian Oregon.

Di kota itu terjadi kerusuhan lagi. Kali ini agak besar. Menjelang tengah malam. Sampai patung pahlawan Amerika Theodore Roosevelt ditumbangkan.

Sudah lebih 3 bulan selalu ada demo di Portland. Tapi kemarin malam itu berbeda. Demo kali ini membawa tema yang emosional: "Penduduk Asli Marah". Itulah demo untuk memperingati ulang tahun kedatangan Christopher Columbus ke Amerika. Sekitar 500 tahun yang lalu.

Kedatangan Columbus itulah yang dianggap membuka jalan bagi orang-orang kulit putih Eropa ke Amerika. Lantas menyingkirkan penduduk asli berkulit merah.

Kekacauan di Portland yang tidak habis-habisnya itu bisa menguntungkan Trump. Ia selalu mengampanyekan ini: kerusuhan itu perbuatan kaum kiri yang didukung Biden.

Apa yang terjadi di Portland itu pun lantas disebut bukan lagi demo. Itu kerusuhan.

Bulan Oktober belum benar-benar lewat. Kejutan lain masih bisa terjadi di hari-hari mendatang.

Kekuasaan memang sangat memabukkan.(*)

Yang suka nonton dokumenter, sekaligus suka kuliner, wajib merapat (klik gambar di bawah ini)

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 142

  • kirun
    kirun
  • wonokairun
    wonokairun
    • test
      test
  • Andri
    Andri
    • Mas tot
      Mas tot
  • Duluan telur atau ayam
    Duluan telur atau ayam
    • Debat kusir
      Debat kusir
  • Mantan Anu
    Mantan Anu
    • asal komen
      asal komen
  • Rahmadi Heru
    Rahmadi Heru
  • Politik djanck
    Politik djanck
    • Pulitik IT
      Pulitik IT
  • Totsen
    Totsen
    • Nnnn
      Nnnn
  • ...
    ...
  • Buruh Pabrik
    Buruh Pabrik
    • Paimin Roket
      Paimin Roket
  • Saga
    Saga
  • Mantok Dimane Mane
    Mantok Dimane Mane
  • HabutSorangan
    HabutSorangan
  • Naksi Nalhadd
    Naksi Nalhadd
    • Masihngantuk
      Masihngantuk
    • BukanPertamax
      BukanPertamax
    • No4Otole
      No4Otole
    • donwori
      donwori
    • Dinamite
      Dinamite
  • Mr. X
    Mr. X
  • Adzkia
    Adzkia
    • asal komen
      asal komen
  • Yadi Diego
    Yadi Diego
    • Whatever
      Whatever
  • Rahmat Mokoginta
    Rahmat Mokoginta
  • Australia harap Biden
    Australia harap Biden
  • Biden dan Meng
    Biden dan Meng
  • Mas tot
    Mas tot
  • usil
    usil
    • Test
      Test
    • serbasalah.com
      serbasalah.com
    • test
      test
    • usil
      usil
    • Hendra M
      Hendra M
    • Zahra
      Zahra
  • Didy
    Didy
  • Wong cilik
    Wong cilik
    • Sisi
      Sisi
    • Andi
      Andi
    • Yadi Diego
      Yadi Diego
    • Saran Halu
      Saran Halu
  • Diah Grace
    Diah Grace
  • Tukang colek
    Tukang colek
  • Be heppy
    Be heppy
  • Thamrin Dahlan
    Thamrin Dahlan
  • Bam'shary
    Bam'shary
  • Jupri
    Jupri
  • Paul Ivan
    Paul Ivan
    • Pool Iwak
      Pool Iwak
  • anto hoed
    anto hoed
    • Panda
      Panda
    • donwori
      donwori
  • Sizi
    Sizi
    • Theal
      Theal
  • Trem
    Trem
  • Sisi
    Sisi
  • Amerika Tidak Ada Nyali
    Amerika Tidak Ada Nyali
  • amaq pah
    amaq pah
  • Awaludin haris
    Awaludin haris
  • Denik
    Denik
    • RondoTeles
      RondoTeles
  • Hariyanto
    Hariyanto
    • Denik
      Denik
  • Teddy 98
    Teddy 98
    • heiruddin
      heiruddin
  • MUsa
    MUsa
  • Sam Yahya
    Sam Yahya
  • Test
    Test
  • Nur Halim
    Nur Halim
  • Mas Gie
    Mas Gie
    • Mas Gie
      Mas Gie
    • Otole
      Otole
  • Mas Gie
    Mas Gie
    • Gianto Kimi
      Gianto Kimi
    • Mas Gie
      Mas Gie
    • Robert
      Robert
    • Monitoring Oil
      Monitoring Oil