Jurus Mega

Jurus Mega

TERBUKTI kebijakan khusus Bu Mega (Megawati Soekarno Putri, Ketua Umum PDI-Perjuangan) ampuh. Semua calon yang lewat kebijakan khususnyi berhasil terpilih.

Di Solo, Anda sudah tahu, Gibran Rakabuming Raka menang mutlak –semutlak-mutlaknya. Riak-riak di PDI-Perjuangan Solo tidak mengganggu sama sekali.

Di Surabaya, calon yang dipilih Bu Risma juga menang. Demikian juga di Banyuwangi: calon yang diajukan Bupati Abdullah Azwar Anas juga menang mutlak.

Bu Mega kali ini memang punya kebijakan khusus. Itu terkait dengan prestasi besar dua kepala daerah: Wali Kota Risma di Surabaya dan Bupati Anas di Banyuwangi.

Bu Mega sangat bangga pada dua orang itu. Sebagai kepala daerah yang bisa membawa nama harum PDI-Perjuangan. Nama dua orang itu begitu sering disebut Bu Mega di depan publik.

Maka sebagai penghargaan khusus kepada keduanya, Bu Mega memberikan hak istimewa. Masing-masing boleh mengajukan kepada Bu Mega siapa calon pengganti mereka. Maka Risma ngotot mencalonkan Eri Cahyadi. Anak buahnya di kantor wali kota. Birokrat. Anas mencalonkan istrinya. Yang memang meraih hasil survei tertinggi di Banyuwangi.

Dua orang itu pun all out memenangkan calon masing-masing. Dengan segala cara. Berhasil.

Yang menarik, dua orang itu sebenarnya bukan kader murni PDI-Perjuangan. Risma adalah birokrat. Anas, bahkan, aktivis Nahdlatul Ulama.

Itu sebenarnya juga bisa dilihat sebagai keterbukaan sikap PDI-Perjuangan pada potensi di luar partai. Itu, dari sudut pembangunan bangsa tentu pertanda yang amat baik: mengakomodasikan SDM berkualitas dari mana pun datangnya.

Di Surabaya Bu Mega sampai mengabaikan calon kuat dari internal partai. Yang itu sangat mengecewakan sebagian massa mereka.

Orang-orang itu sangat marah kepada Risma: mengapa tidak mau merekomendasikan kader PDI-Perjuangan sebagai calon wali kota.

Menjelang Pilkada mereka itu tampil sangar, menyanyikan yel-yel "Hancurkan Risma, Hancurkan Risma". Dengan sangat emosional.

Video ''Hancurkan Risma'' itu beredar sangat luas dalam waktu cepat. Rakyat Surabaya justru jatuh simpati pada Risma. Muncullah gerakan ''Bela Bu Risma'' atau ''Kasihan Bu Risma''.

Calon satunya, yang rating-nya selalu di atas, langsung kehilangan angin. Machfud Arifin kalah telak.

Selalu ada takdir. Eri Cahyadi yang awal rating-nya sulit naik langsung menyalip di tikungan. Di lap terakhir pula.

Model penghargaan khusus dari Bu Mega untuk kepala daerah yang berprestasi itu terbukti ampuh.

Maka di Surabaya dan Banyuwangi, Bu Mega berhasil membuat calon baru pun bisa serasa incumbent.(Dahlan Iskan)

Untuk para pesepeda, ada ulasan menarik soal serangan jantung pada cyclist.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 106

  • Rini
    Rini
  • Hendra
    Hendra
  • Mak endol
    Mak endol
  • Soegiamanom
    Soegiamanom
  • Bam'shary
    Bam'shary
  • Joko sp
    Joko sp
  • asal komen
    asal komen
    • Sentot
      Sentot
  • Tan
    Tan
  • Dwi Bambang Irawan
    Dwi Bambang Irawan
  • SDR
    SDR
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • Cah angon
      Cah angon
    • Bikinsendiri
      Bikinsendiri
  • AnalisAsalAsalan
    AnalisAsalAsalan
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
  • AnalisAsalAsalan
    AnalisAsalAsalan
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
  • Suhari
    Suhari
  • Hariyanto
    Hariyanto
  • Fora
    Fora
    • huran masuki
      huran masuki
  • Don
    Don
  • Andri
    Andri
    • sapu
      sapu
  • donwori
    donwori
    • caksrundul
      caksrundul
  • Raaaya
    Raaaya
  • Tukiyem
    Tukiyem
  • Bento
    Bento
    • edo
      edo
    • Wkwkwk
      Wkwkwk
  • Anak selokan sakti
    Anak selokan sakti
  • james atlee
    james atlee
  • Alfan
    Alfan
    • Dimar
      Dimar
    • Fora
      Fora
  • Cak Ikhlas
    Cak Ikhlas
  • Miftahul
    Miftahul
  • Pakde bukan murni
    Pakde bukan murni
  • Risma dilawan
    Risma dilawan
    • Rama
      Rama
    • Iwan
      Iwan
  • Setro
    Setro
    • bukan marketing disway
      bukan marketing disway
    • Kurang panjang
      Kurang panjang
    • wawan
      wawan
  • Nurkolis
    Nurkolis
    • Moringa Lover
      Moringa Lover
  • Eko Jogja
    Eko Jogja
  • Hendra
    Hendra
    • wawan
      wawan
  • Soegeng
    Soegeng
  • BukanKau
    BukanKau
  • Widodo_i
    Widodo_i
  • taqie
    taqie
  • Anas w
    Anas w
  • sapu sapu
    sapu sapu
  • Teddy 98
    Teddy 98
  • W
    W
    • W
      W
  • Paijo
    Paijo
    • Panda
      Panda
    • donwori
      donwori
  • Oraya
    Oraya
  • Tamsil
    Tamsil
    • Tamsil
      Tamsil
  • Gus lurah
    Gus lurah
    • Paijo
      Paijo
    • Otole
      Otole
  • Dwi Koentjoro
    Dwi Koentjoro
  • Agus
    Agus
    • Robert
      Robert
    • Mikhailo
      Mikhailo
    • Wali Paidi
      Wali Paidi