Fadilah Nusantara

Fadilah Nusantara

MANTAN menteri kesehatan ini menelepon mantan menteri kesehatan. Selasa kemarin. "Kok ini saya baca Pak Sudi Silalahi sudah vaksinasi Vaksin Nusantara. Saya juga dong," ujar Siti Fadilah Supari kepada Terawan Agus Putranto.

Bu Fadilah adalah menteri kesehatan di zaman Presiden SBY. Terawan menteri kesehatan di zaman Presiden Jokowi. Dua-duanya dokter lulusan Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta.

Fadilah lulus spesialis jantung di Universitas Indonesia, Jakarta. Terawan spesialis radiologi dari Universitas Airlangga, Surabaya. Fadilah mendapat gelar doktor dari UI, sedang Terawan dari Universitas Hasanuddin, Makassar.

Pagi-pagi kemarin, rupanya, Fadilah sudah membaca Disway. Seperti biasa. Dengan semangat. Dia terprovokasi oleh kisah Sudi Silalahi. Padahal Fadilah sudah lama menetapkan tekad: hanya mau melakukan vaksinasi kalau menggunakan Vaksin Nusantara.

Fadilah adalah orang yang bergelut dengan persoalan virus. Dalam teori sekaligus praktik. Wabah flu burung terjadi pada masa dia jadi menteri kesehatan. Nama Indonesia harum kala itu: Indonesia menemukan vaksin flu burung.

"Saya ini punya kelemahan di sistem imun saya. Saya tidak berani pakai vaksin yang dihasilkan melalui RNA. Saya kan ahli di bidang itu. Saya tahu apa risikonya," ujar Fadilah pada Disway kemarin sore.

Apa reaksi Letnan Jenderal dr Terawan?

"Saya langsung dijadwalkan Kamis besok," ujar Fadilah. "Saya akan datang dengan anak saya. Kami berdua semangat menjalani Vaksin Nusantara," tambahnyi.

Ternyata Fadilah juga punya hubungan khusus dengan Terawan. "Yang membelikan peralatan DSA itu saya, sebagai menteri kesehatan," ujar Fadilah.

Dengan menggunakan jalur kementerian kesehatan pengadaan alat tersebut bisa lebih cepat. Juga lebih tepat, sesuai dengan bidangnya –dari pada lewat kementerian pertahanan (Lihat Disway: Sudi Nusantara).

"Pak Sudi memang minta tolong ke Kemenhan. Tapi akhirnya juga minta tolong ke saya," ujar Fadilah. "Bahkan Pak SBY juga ikut meminta," katanyi.

Tentu Fadilah sendiri pernah menggunakan alat itu. Tapi tidak untuk saluran darah di dalam otak. "Saya perlu membersihkan saluran darah di paru-paru saya," kata Fadilah.

Waktu itu ada sumbatan-sumbatan di saluran darah di paru-parunyi. "Ketika dilakukan DSA, rasanya mak byaaaar," ujar Fadilah. Dia memang orang Solo. Bahasa Jawanya khas Solo. Sampai SMA dia masih di Solo.

Sebenarnya Fadilah sudah bergelar profesor. Persyaratan sudah lengkap. Tapi keburu menjadi menteri kesehatan. Tidak punya waktu lagi untuk mengurus gelar guru besar itu.

Gelar doktornyi pun diperoleh dengan cara istimewa. Dia harus melakukan riset di North Carolina, Amerika Serikat. Sampai-sampai dia harus membawa simpanse dari Indonesia. Tidak tanggung-tanggung: 60 ekor.

Di sana simpanse itu disuntik berbagai obat. Untuk melihat respons jantung mereka. Dari situlah Fadilah menyusun disertasi untuk gelar doktor. Disertasi itu diuji di UI. Pengujinyi, termasuk profesor penguji dari Amerika Serikat. Yakni dari Wake Forest University, di Winston Salem, NC. Mereka yang datang ke UI.

Meski hubungannyi dengan Amerika begitu kental, tapi Fadilah tetap bersikap independen. Yakni ketika dia harus menghadapi permintaan khusus dari sana. Dia menolak permintaan itu. Dengan alasan ketahanan nasional Indonesia: dia tidak mau mengirim sampel-sampel darah orang Indonesia ke sana.

Maka waktu ada pandemi flu burung nama Fadilah sangat terkenal di seluruh dunia. Semua itu diceritakan dalam bukunyi yang sudah terbit.

Kini usia Fadilah 71 tahun. Dia aktivis di Muhammadiyah dan pandai menyanyi. Bahkan dia masih menyanyi untuk sang suami sehari sebelum meninggal dunia.

Sebagai ahli virus, Fadilah tahu apa saja di balik proses penemuan vaksin Covid-19 sekarang ini. Dan dia pilih Vaksin Nusantara.

Saya sendiri, di Surabaya, ikut jadi sasaran pendaftaran Vaksin Nusantara. Padahal saya bukan siapa-siapa. Ratusan orang mendaftar lewat saya. Mereka mau menjadi relawan uji coba fase II. Mereka menunggu dan menunggu: kapan. Selama menunggu itu beberapa orang mendapat giliran vaksinasi Sinovac dan Astra Zeneca. Termasuk istri saya.

Yang sampai sekarang belum vaksinasi bertekad akan berangkat ke Jakarta. Satu bus. Agar mendapatkan Vaksin Nusantara. Hari Rabu minggu depan.

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Achmad juga menjalani Vaksin Nusantara: hari ini. Bersama istrinya. Demikian juga pimpinan Komisi IX DPR, Melkiades Laka Lena. Juga bersama istrinya, yang juga seorang apoteker: Mindriyati Astiningsih.

Tapi yang mencuri start duluan ternyata tokoh ini: Aburizal Bakrie. Pak Ical –konglomerat yang juga politikus– adalah orang pertama yang mendapat vaksinasi Vaksin Nusantara: sehari sebelum Sudi Silalahi –orang Batak dari Tanah Jawa itu. (Dahlan Iskan)

Tips untuk yang aktif berolahraga, agar performa tak menurun saat usia bertambah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 210

  • ariza hayari
    ariza hayari
  • Onny bagus
    Onny bagus
  • Umayah
    Umayah
  • Nanang
    Nanang
  • rizki
    rizki
  • Didi
    Didi
    • tong kosong
      tong kosong
  • SuJadi Tanzil
    SuJadi Tanzil
  • Putra
    Putra
  • Bj
    Bj
  • Budi
    Budi
    • Joko
      Joko
    • baba ravi
      baba ravi
  • asal komen
    asal komen
  • fifi
    fifi
    • Dwi Bambang Irawan
      Dwi Bambang Irawan
  • asal komen
    asal komen
  • Bella Ciao
    Bella Ciao
  • Ora Ngurusi Iku
    Ora Ngurusi Iku
    • ah pura2
      ah pura2
    • Blabla
      Blabla
    • asal komen
      asal komen
    • Bj
      Bj
  • hijriah
    hijriah
  • Kalila
    Kalila
    • elite
      elite
  • yusman
    yusman
  • didi
    didi
    • Blabla
      Blabla
    • Blabla
      Blabla
    • Ratna
      Ratna
    • Ifan
      Ifan
  • Rahmat Mokoginta
    Rahmat Mokoginta
    • Pret Nusantara
      Pret Nusantara
    • NKRI
      NKRI
  • Aziz
    Aziz
    • donwori
      donwori
    • sisi
      sisi
    • asal komen
      asal komen
  • vaksin
    vaksin
  • sisi
    sisi
    • Wong edan
      Wong edan
    • donwori
      donwori
    • Vaknus
      Vaknus
  • totokwib
    totokwib
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • donwori
      donwori
    • made
      made
    • Dwi Bambang
      Dwi Bambang
  • Widoretno
    Widoretno
  • Sudah kodrat
    Sudah kodrat
    • wes mlarat ga syukur
      wes mlarat ga syukur
    • asal komen
      asal komen
  • kebaikan menemukan jalanny
    kebaikan menemukan jalanny
  • Hanshartonomakaddssar
    Hanshartonomakaddssar
  • iswandi
    iswandi
    • minji
      minji
  • Irwan E. Siregar
    Irwan E. Siregar
  • pak moel saja
    pak moel saja
  • Putu
    Putu
    • Blabla
      Blabla
  • Macca Madinah
    Macca Madinah
    • Gentayangan
      Gentayangan
  • Robert
    Robert
    • asal komen
      asal komen
  • Dwi Retna S
    Dwi Retna S
  • Wandi
    Wandi
  • Sjahwir
    Sjahwir
    • Blabla
      Blabla
  • Wll
    Wll
  • Edd
    Edd
    • Joko
      Joko
  • Hardjono
    Hardjono
  • Rudy Purnomo
    Rudy Purnomo
  • Aril
    Aril
    • Macca Madinah
      Macca Madinah
  • Paul Ivan Lovers
    Paul Ivan Lovers
    • Sudut pandang
      Sudut pandang
  • Mesothelioma
    Mesothelioma
  • Plonga-Plongo in Action
    Plonga-Plongo in Action
    • Qmusapi
      Qmusapi
    • Ngehe Ngeyel
      Ngehe Ngeyel
    • Wong puuiinter
      Wong puuiinter
    • donwori
      donwori
    • asal komen
      asal komen
  • SeatpostCarbon
    SeatpostCarbon
  • vaksin
    vaksin
    • niskav
      niskav
  • Alexs
    Alexs
  • Eyang
    Eyang
  • Lealy nur awaly
    Lealy nur awaly
  • Alon Walker
    Alon Walker
  • Agung Indra Lesmana
    Agung Indra Lesmana
  • Nurkolis
    Nurkolis
  • Bings
    Bings
  • VakNus khusus
    VakNus khusus
  • roineS sideM
    roineS sideM
    • roineS retkoD
      roineS retkoD
  • miskin
    miskin
  • Adi
    Adi
  • Rudianto
    Rudianto
    • donwori
      donwori
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
  • Nikimito
    Nikimito
    • Blabla
      Blabla
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
  • Miz Banjarnegara
    Miz Banjarnegara
    • roineS sideM
      roineS sideM
  • Chen fu
    Chen fu
  • Dumo
    Dumo
  • Rohman
    Rohman
  • M Fatah
    M Fatah
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
    • betihi
      betihi
    • cah ndeso
      cah ndeso
    • Eswe
      Eswe
    • Eswe
      Eswe
  • Tempias
    Tempias
    • Mas Ito
      Mas Ito
  • Teguhwi
    Teguhwi
    • Kang Har
      Kang Har
    • kagase
      kagase
    • Bram
      Bram
    • donwori
      donwori
  • Rusdy HM
    Rusdy HM
  • Suhari
    Suhari
  • Bakhtiar
    Bakhtiar
    • Rusak
      Rusak
  • Tukang Komen
    Tukang Komen
    • Lia
      Lia
  • Hariyanto
    Hariyanto
  • Cah Angon
    Cah Angon
  • Udin aja
    Udin aja
    • Lia
      Lia
  • Denik
    Denik
    • DI kw
      DI kw
  • gus agus
    gus agus
  • Lekas Jaya
    Lekas Jaya
    • Mas Ito
      Mas Ito
  • marsigit
    marsigit
  • 5
    5
    • 8
      8
  • Legeg
    Legeg
  • Najih
    Najih
    • Wong nganggur
      Wong nganggur
  • Otote
    Otote
  • djoko heru
    djoko heru
    • Otole
      Otole
    • Pengamat
      Pengamat
    • Pâijô
      Pâijô
  • Mikhailo
    Mikhailo
  • Gus lurah
    Gus lurah
    • Pâijô
      Pâijô
    • BKT48
      BKT48
    • djoko heru
      djoko heru
    • Ashwa
      Ashwa