Ical Nusantara

Ical Nusantara

"SAYA ini berutang nyawa. Bagaimana tidak percaya," ujar Aburizal Bakrie, kemarin.

Saya memang menghubungi Pak Ical –nama panggilan konglomerat dan politikus itu– Selasa lalu. Tapi tidak berhasil. Ternyata beliau yang menghubungi saya, kemarin.

Utang nyawa yang dimaksud adalah peristiwa tahun 2012. Ketika Pak Ical menjabat Ketua Umum Partai Golkar yang lagi mau jadi calon presiden. Tidak banyak yang tahu peristiwa kritis tersebut. Dirahasiakan. Mengapa? "Kan waktu itu mau jadi calon presiden... Bisa payah...," katanya lantas tertawa.

Sore itu, 2012 itu, Pak Ical sedang makan. Ketika menyuapkan sendok ke mulut, sendoknya mengarah ke pipi. Dicoba lagi, begitu lagi. Berarti tanda-tanda lagi terserang stroke.

Pak Ical dilarikan ke rumah sakit. Dirawat intensif di situ. Jangan sampai ada yang tahu. Menjelang tengah malam, Pak Ical koma. Dokter yang merawat, akhirnya memutuskan memindahkan Pak Ical ke RSPAD. Keluarga setuju.

Di RSPAD, Pak Ical langsung ditangani dokter Terawan Agus Putranto. Pakai DSA-nya yang sangat kontroversial itu. Pak Ical harus menjalani MRI dulu. Seluruh pasien yang akan menjalani DSA memang harus di-MRI lebih dulu –untuk melihat seluruh saluran darah di otak.

Melihat hasil MRI itu, perawat di RSPAD terkejut. Saluran darah praktis buntu semua. Sudah seperti tidak mungkin dilakukan DSA. Yakni dengan cara memasukkan kateter dari arah selangkangan menuju seluruh saluran darah di otak.

Kateter itulah yang menembus satu saluran darah di kepala. Sambil membawa cairan ''pembersih''. Lalu ditarik sedikit. Untuk dimasukkan lagi ke saluran darah satunya. Ditarik lagi sedikit. Dimasukkan lagi ke saluran darah yang lain lagi. Sampai selesai. Sampai seluruh saluran darah yang buntu dibersihkan.

Tentu Pak Ical tidak tahu semua itu. Cerita tersebut ia dapat setelah sembuh –lalu diceritakan lagi ke saya kemarin. Malam itu juga Pak Ical siuman. Lalu sehat seperti secara spontan.

Pagi harinya Presiden SBY menelepon Pak Ical. "Pak Ical tidak boleh sakit," ujar Pak SBY seperti yang ditirukan pak Ical.

"Kok bapak Presiden tahu saya sakit?" jawab Pak Ical.

"Saya kan presiden," jawab Pak SBY –seperti yang diceritakan Pak Ical lantas tertawa-tawa: usaha merahasiakan sakitnya gagal.

Dengan cerita itu, Pak Ical ingin mengatakan bahwa kepeloporannya menjalani vaksinasi Vaksin Nusantara (Lihat Disway: Fadilah Nusantara) bukan asal-asalan. Ada utang nyawa di baliknya.

Bahkan juga nyawa istrinya.

Belum lama ini.

Pak Ical sudah membawa sang  istri ke mana-mana. Termasuk ke Amerika. Tetap saja tidak sembuh. Sampai harus pakai kursi roda.

Tidak ada pemikiran sama sekali untuk ke dokter Terawan. Sakitnya kan tidak ada hubungan dengan pembuluh darah di otak. Ini beda. Yang membuat sang istri sampai seperti orang terkena Parkinson.

Akhirnya: dibawa ke RSPAD. Ditangani dokter Terawan juga. Kali ini lewat fasilitas terbaru di rumah sakit itu –yang juga sangat kontroversial: cell cure. Maka sang istri pun menjalani cell cure. Ditambah DSA juga. Sembuh.

Utang pun bertambah.

"Waktu beliau diberhentikan dari IDI saya bikin hastag #saveTerawan. Sampai Pak SBY pun ke hastag itu," ujar Pak Ical.

Tentu tetap ada yang kontra. Salah satunya mengirim surat terbuka ke saya. Yang berkirim surat itu bukan sembarang orang. Ia juga ilmuwan terkemuka –dari Semarang: Prof Dr dr Zaenal Muttaqin.

Inilah suratnya (dimuat apa adanya, Red):

***

Surat Terbuka utk YTH Bpk Dahlan Iskan:

PROSEDUR BAKU SAINS (baca: RISET OBAT BARU, contohnya MOLNUPIRAVIR ini) jelas, bisa dilacak dan dilihat dan dipelajari oleh siapapun yg ingin tahu, orang awam maupun ilmuwan lain pun BISA dan BOLEH melihat nya). Jadi tidak ada DATA yang ditutup-tutupi, apalagi hasil analisa yg disembunyikan.

Sekarang juga kalau anda mau semua data ttg Obat Covid, termasuk studi pra-klinis, nya, Studi Klinin Fase1,2,3 tentang Molnupiravir ini bisa dilihat via Google. Juga data/ Track Record tentang Peneliti/ Researcher nya

JADIIII, Anak Bangsa pun, termasuk Terawan atau si Fulan, BISA dan BOLEH melakukan INOVASI apapun, asal Presedur Baku Sains JANGAN DITELIKUNG, dan DATA ini dibahas dan di PUBLIKASI kan di JURNAL ILMIAH/ Peer Reviewed Journal, BUKAN di depan PARLEMEN yang dipenuhi oleh Tekanan Politik.

Zaenal Muttaqien

- dokter ahli bedah syaraf -

***

Prof Zaenal bukan sembarang dokter. Gelar doktornya diperoleh dari University of Hiroshima, Jepang. Ia sekarang menjadi dosen di Undip, Semarang. Di situlah dokter Zaenal mendapatkan gelar dokter.

"Gelar doktor bedah syarafnya diperoleh dengan predikat summa cum laude," ujar teman sealmamaternya dulu, yang juga teman saya.

Itu bukan surat terbuka pertama Prof Zaenal (banyak media menulisnya Zainal) tentang Terawan. Tanggal 13 Oktober tahun lalu, Prof Zaenal juga menulis surat terbuka. Judulnya: Terawan oh...Terawan.

Isinya: kecaman kepada Terawan yang ia nilai terlalu meremehkan Covid-19. Dua bulan setelah surat itu, Terawan dicopot dari jabatannya sebagai menteri kesehatan.

Kepada teman Prof Zaenal itu saya minta nomor kontaknya. Saya akan menghubunginya. Tapi sampai tulisan ini saya selesaikan saya belum berhasil memperolehnya.

Saya sendiri pernah mengusulkan agar hasil penelitian VakNus itu dibuka saja kepada publik. Tapi tim VanNus mengatakan apakah BPOM mengizinkan.

Waktu itu tim VakNus masih terikat dengan BPOM. Yang seluruh laporan ke BPOM itu sifatnya rahasia. Demikian juga balasan-balasan dari BPOM, distempel ''Rahasia''.

Rupanya nasib VakNus tidak sebaik konvalesennya Dr dr Monica. Yang meskipun juga ditentang akhirnya mendapat tempat di masyarakat. VanNus kelihatannya harus napak tilas jalan panjang konvalesen. Bahkan lebih panjang.(Dahlan Iskan)

Buat yang rajin olahraga, bagaimana caranya agar performa tak menurun ketika usia bertambah? Azrul Ananda membahasnya bersama tamu spesial di Podcast Main Sepeda Eps 40

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 210

  • Umayah
    Umayah
  • Umayah
    Umayah
  • Ridhu
    Ridhu
    • A M
      A M
    • Ddn Hnf
      Ddn Hnf
  • Yiyi
    Yiyi
    • Syahrial
      Syahrial
  • Military Defense
    Military Defense
  • Ahmad Karni
    Ahmad Karni
  • Sssssttttt
    Sssssttttt
  • Kudu Ga
    Kudu Ga
  • dahlan
    dahlan
    • mase iki piye
      mase iki piye
  • Hartono
    Hartono
    • penelitian
      penelitian
  • Heru
    Heru
  • asal komen
    asal komen
  • Koko
    Koko
    • Koko
      Koko
  • Tarjo
    Tarjo
  • Adi
    Adi
  • Sherly
    Sherly
  • donwori
    donwori
  • office boy
    office boy
  • Liam
    Liam
  • Moringga Lover
    Moringga Lover
  • adam kurnia wandana
    adam kurnia wandana
    • Wong edan
      Wong edan
  • Abeng
    Abeng
  • DK
    DK
    • iseng
      iseng
  • Maximus
    Maximus
  • Alamsyah
    Alamsyah
  • Hardjono
    Hardjono
    • Nurkolis
      Nurkolis
    • Koko
      Koko
  • Rudianto
    Rudianto
  • Bajul
    Bajul
  • Ojolgacor
    Ojolgacor
  • Hardjono
    Hardjono
    • Nurkolis
      Nurkolis
  • Kalila
    Kalila
    • pean yang belum sadar
      pean yang belum sadar
    • Blabla
      Blabla
    • Alamsyah
      Alamsyah
    • Liam
      Liam
  • diana
    diana
    • 2019: 25 juta
      2019: 25 juta
  • Bam'shary
    Bam'shary
  • Serius Tanya
    Serius Tanya
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
  • Masyarakat 3M
    Masyarakat 3M
  • yusman
    yusman
    • terbalik
      terbalik
  • tiara
    tiara
  • Hendrik Kediri disway lover
    Hendrik Kediri disway lover
  • max
    max
  • Tukiyem
    Tukiyem
    • sinovac
      sinovac
  • DR.Dr. Timotius Adi Susantija
    DR.Dr. Timotius Adi Susantija
  • Alexs
    Alexs
    • Blabla
      Blabla
  • fatkur
    fatkur
  • jangan baca judul, baca isinya
    jangan baca judul, baca isinya
  • Radityo
    Radityo
  • Blabla
    Blabla
    • Blabla
      Blabla
    • asal komen
      asal komen
  • Dewa
    Dewa
  • warga NU biasa
    warga NU biasa
  • I WAN
    I WAN
  • Buang kerok langsung dibuang, sembuh
    Buang kerok langsung dibuang, sembuh
    • kaum BPJS
      kaum BPJS
  • JES
    JES
  • Ivan
    Ivan
  • Hihi
    Hihi
    • Hardjono
      Hardjono
    • Wong namec
      Wong namec
    • Wong gk taat
      Wong gk taat
    • SMK
      SMK
  • Mbah Dukun Summa Cum Lauder Kah?
    Mbah Dukun Summa Cum Lauder Kah?
    • DSA ampuh, nyata
      DSA ampuh, nyata
  • Nikimito
    Nikimito
    • Zixi
      Zixi
    • Wong kaku
      Wong kaku
  • BAJUL MANGAP
    BAJUL MANGAP
  • made
    made
  • Tari
    Tari
  • Jodi
    Jodi
  • Mesothelioma
    Mesothelioma
  • Nurkolis
    Nurkolis
    • Nurkolis
      Nurkolis
  • Wong ndesooo
    Wong ndesooo
    • chamin
      chamin
  • Sapapua
    Sapapua
  • Denik
    Denik
  • Tukang Komen
    Tukang Komen
  • Dwiyana
    Dwiyana
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • Pujo
    Pujo
    • Josan
      Josan
  • Bejo
    Bejo
    • Ron
      Ron
    • Kaum BPJS
      Kaum BPJS
  • hafid
    hafid
    • hafid
      hafid
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
    • Bambang adi
      Bambang adi
    • donwori
      donwori
    • peace
      peace
  • jokomat
    jokomat
  • Sinbad Popeye
    Sinbad Popeye
  • Buset
    Buset
  • Cleat Shimano
    Cleat Shimano
    • Blabla
      Blabla
  • Paijo
    Paijo
    • sinau nang wong pinter
      sinau nang wong pinter
  • Hehehe
    Hehehe
  • Hariyanto
    Hariyanto
  • Joko
    Joko
  • WongJowoPinggiran
    WongJowoPinggiran
    • Joker
      Joker
  • AnalisAsalAsalan
    AnalisAsalAsalan
    • Joko
      Joko
    • Tari
      Tari
    • Asalkomen
      Asalkomen
    • Mbak kudun
      Mbak kudun
    • omongbae
      omongbae
  • Achmad Zainul
    Achmad Zainul
    • Rikki
      Rikki
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
    • donwori
      donwori
    • peace
      peace
    • peace
      peace
    • Uuweekkk
      Uuweekkk
  • Wong sukses
    Wong sukses
    • Wong nganggur
      Wong nganggur
  • Adi
    Adi
    • Adi
      Adi
  • Hijriah
    Hijriah
  • 5
    5
    • Wong nganggur
      Wong nganggur
    • Otole
      Otole
    • Pengamat
      Pengamat
    • Pâijô
      Pâijô
  • Gus lurah
    Gus lurah
    • Pâijô
      Pâijô
    • Mesothelioma
      Mesothelioma