Nganjuk

Nganjuk

SAYA kaget dan tidak kaget membaca berita ini: Bupati Nganjuk ditangkap KPK. Yang muda, yang ganteng, yang beristri hafal Alquran, yang pengusaha, yang ketika jadi calon bupati mengaku tidak membayar mahar, dan seterusnya itu. 

Saya kaget karena penangkapan itu kok terkait dengan pungutan jabatan di tingkat kecamatan. Begitu rendahnya. Begitu naifnya –kalau benar begitu.

Saya tidak kaget karena ini: setelah tulisan saya itu muncul, banyak sekali tanggapan yang masuk. Yang intinya: tulisan saya itu jauh panggang dari api.

Saya memang tidak sepenuhnya percaya dengan keterangan bupati itu. Dan itu tersirat juga di tulisan saya. Tapi, saya juga belum percaya pada tanggapan tersebut. Saya bertekad akan ke Nganjuk setahun kemudian. Setelah bupati baru itu menunjukkan kinerjanya dalam waktu yang cukup. 

"Terus terang, saya kaget waktu baca tulisan beliau tentang Bupati Nganjuk. Tapi... kan sudah telanjur terbit... sehingga saya nggak bisa kasih klarifikasi yang sebenarnya," tulis salah seorang warga Nganjuk kepada teman saya –yang meneruskan ke saya.

"Kenyataannya 360 derajat sebaliknya," tulis warga Nganjuk lainnya. Mungkin maksudnya 180 derajat. Saking kesalnya, sampai derajat pun dilebih-lebihkan.

Sepanjang hari kemarin WA saya ikut dipenuhi soal penangkapan itu. Isinya masih begini dan begitu. Ada yang menilai penangkapan tersebut sudah tepat. Ada pula yang menyebut itu sandiwara.

Mungkin tulisan ini sebaiknya jangan dibuat dulu. Baiknya menunggu keterangan lebih lanjut. Terutama soal pungutan yang terkait jabatan itu. Apalagi, jabatan yang jadi objek hanya tingkat aparat kecamatan.

Sudah begitu mata gelapnyakah? Bukankah bisa menduga bahwa pungutan seperti itu akan dengan mudah terbongkar? Sebodoh itu cari uang? Bukankah ia pengusaha yang kelasnya bukan pungutan jabatan setingkat aparat di kecamatan? 

Atau, apa yang lagi terjadi?

Saya sulit memahaminya.


Bupati Nganjuk (kiri) ketika berkunjung ke Kantor Harian Disway beberapa waktu lalu.

Soal uang ratusan juta rupiah yang disita, kata seorang teman bupati, itu diambil dari brankas pribadi bupati. Yakni, uang untuk persiapan hadiah Lebaran.

Tapi, kalau benar bupati Nganjuk melakukan korupsi seperti itu, ia bupati kedua yang masuk pusaran korupsi. Ia juga orang kesekian yang tiba-tiba tidak bisa Lebaran di rumah karena ditahan.

Ia juga menjadi bupati yang ditangkap KPK setelah pernah mendapat pujian tinggi di media –seperti bupati Bantaeng yang ketika ditangkap menjabat gubernur Sulsel. 

Saya tidak menyesal pernah memujinya. Jangan-jangan setidaknya sudah dapat satu pahala. Banyak orang tergerak untuk menjadi lebih baik dengan cara dipuji. Meski, ada juga yang menjadikan pujian itu kesombongan –yang membuatnya lengah. (Dahlan Iskan)

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 161

  • oleng
    oleng
  • irfan arif abdillah
    irfan arif abdillah
  • adit
    adit
  • Tukiyem
    Tukiyem
  • Asti
    Asti
  • 212
    212
    • Dani
      Dani
  • Jangan Klik
    Jangan Klik
  • Orang Awam
    Orang Awam
  • Liam
    Liam
  • Luontong
    Luontong
  • djoko heru
    djoko heru
  • Fajar
    Fajar
  • AB
    AB
  • qwertyuiop
    qwertyuiop
    • Liam
      Liam
    • Liam
      Liam
  • Ngibul
    Ngibul
  • Hariri
    Hariri
    • Giras
      Giras
  • Badruz Zaman
    Badruz Zaman
    • Fu Ming
      Fu Ming
  • Lealy nur awaly
    Lealy nur awaly
  • Cak Man
    Cak Man
  • Lim
    Lim
  • Sapto
    Sapto
    • Sapto
      Sapto
    • Sapto
      Sapto
    • Org Ngjk
      Org Ngjk
  • Theal
    Theal
    • Gus Rohman
      Gus Rohman
  • ysa
    ysa
  • zoel
    zoel
  • Alexs
    Alexs
    • Agung
      Agung
  • Ifan
    Ifan
  • Wahyudin
    Wahyudin
  •  Org Ngjk
    Org Ngjk
  • Waiting tresno
    Waiting tresno
  • Bo Tjah Lan Ang
    Bo Tjah Lan Ang
  • Mentimun
    Mentimun
  • Hardianto
    Hardianto
  • Hehehe
    Hehehe
  • Chocque szr
    Chocque szr
    • Eko
      Eko
    • Yadi Diego
      Yadi Diego
    • Ana
      Ana
    • Electracom id
      Electracom id
    • MTG
      MTG
  • sisi
    sisi
  • Sutya
    Sutya
    • gigi
      gigi
    • donwori
      donwori
  • K11NG
    K11NG
  • Hendrik Kediri
    Hendrik Kediri
    • Soponyono
      Soponyono
  • Mahmud arifuddin
    Mahmud arifuddin
  • Faisal
    Faisal
  • Mbah Sangkil
    Mbah Sangkil
  • Irwan
    Irwan
    • Nurkolis
      Nurkolis
  • Angel
    Angel
  • Thamrin Dahlan
    Thamrin Dahlan
    • Create
      Create
  • Bergas Ruriyantoko
    Bergas Ruriyantoko
  • Bundo
    Bundo
  • Bam'shary
    Bam'shary
  • Cuma komen
    Cuma komen
    • Gosokdgtangan
      Gosokdgtangan
    • Cuma komen
      Cuma komen
  • Denik
    Denik
  • La pulga
    La pulga
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
  • Pembaca Disway
    Pembaca Disway
    • Tesss
      Tesss
  • A Qohar
    A Qohar
  • Rudianto
    Rudianto
  • Paimin
    Paimin
  • Disways Absurd
    Disways Absurd
    • Moh. Aris
      Moh. Aris
    • Cuma komen
      Cuma komen
  • Suharno
    Suharno
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
  • Chen fu
    Chen fu
  • Cuma komen
    Cuma komen
  • Fk
    Fk
  • Bung Hari
    Bung Hari
  • Anti modus
    Anti modus
  • Reka Mardiono
    Reka Mardiono
    • alate mahal
      alate mahal
    • Adhyka
      Adhyka
  • Putra
    Putra
    • Darko
      Darko
  • lbs
    lbs
  • Denny
    Denny
    • Imam Subari
      Imam Subari
    • Jag
      Jag
    • QiNJuNG
      QiNJuNG
    • Darko
      Darko
  • Hariyanto
    Hariyanto
    • Heiruddin
      Heiruddin
  • Eva Kwaci
    Eva Kwaci
    • Jakfar
      Jakfar
    • 360=0
      360=0
  • Sony Ichsan
    Sony Ichsan
    • 4DI
      4DI
    • Mbah Sangkil
      Mbah Sangkil
  • Zahra
    Zahra
    • Eva Kwaci
      Eva Kwaci
  • Gus lurah
    Gus lurah
    • Otole
      Otole
    • Pengamat
      Pengamat
    • BKT48
      BKT48
  • Selamat Id Fitri
    Selamat Id Fitri