Ensterna Tekan Biaya Produksi

Ensterna Tekan Biaya Produksi

KABAR gembira untuk para produsen di Indonesia bagian timur yang membutuhkan sterilisasi produk-produknya. Sebab, tidak perlu lagi harus jauh-jauh ke Jakarta. Sterilisasi dengan teknik iradiasi sudah hadir di Surabaya.

PT Energi Sterila Higiena (Ensterna) yang berada di kawasan industri Tambak Langon sudah beroperasi. Kemarin (10/11), dua bos perusahaan besar berkunjung ke sana. Mereka adalah dr Dirut OneMed Jemmy Hartanto  OneMed dan Owner Bumi Menara Internusa (BMI) Indra Winoto. Mereka diterima oleh Founder Harian Disway Dahlan Iskan dan Direktur Ensterna Bambang Irawan.

Direktur Utama PT OneMed dr Jemmy Hartanto bakal memercayakan produknya disterilisasi di Ensterna. Sebab, ia tertarik kepada teknologi sterilisasi tercanggih saat ini: Electron Beam Machine (E-beam) sterilization

”Paling moderen ya pakai E-beam ini. Paling efektif. Dan, lagi, tidak merusak lingkungan,” ujarnya di ruang meeting Ensterna kemarin. Jemmy datang bersama Direktur Operasional OneMed Leonard Hartanto yang juga anaknya.

Direktur Ensterna Bambang Irawan menjelaskan proses sterilisasi kepada rombongan PT Bumi Menara Internusa (BMI).

Satu produknya yang bakal disterilisasi di Ensterna adalah tabung koleksi darah. Kebutuhan tabung untuk menyimpan sampel darah itu adalah 50 juta tabung per tahun. OneMed menyuplai 15 persennya. Sisanya masih impor.

Sebelumnya, produk alat kesehatan itu disterilisasi di Jakarta. Sedangkan, OneMed sendiri berada di Krian, Sidoarjo.  Dengan adanya Ensterna yang tak jauh dari Sidoarjo ini otomatis menurunkan biaya produksi. Maka, harga jualnya bisa lebih kompetitif di pasar.

Founder Harian Disway Dahlan Iskan juga mengungkapkan hal serupa. Ia mendirikan Ensterna bukan melulu soal bisnis. Tapi, justru karena pernah menjumpai kasus kegagalan sterilisasi barang ekspor Indonesia.

“Ekspor harus steril. Tapi di produknya malah ada virus, ulat, lalat, dan nyamuk. Dan itu langsung dikembalikan. Jadi, saya mendirikan ini karena saya malu,” kata mantan Menteri BUMN itu. (Mohamad Nur Khotib)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 0