Seorang Pria Kulit Hitam Tewas Ditembak Polisi, Kasus George Floyd Terulang?
Patrick Lyoya-Instagram-
“Tidak, tidak, tidak, berhenti, berhenti,” terdengar petugas itu berkata, dan meletakkan tangannya di bahu dan punggung Lyoya.
Lyoya terlihat menolak sentuhan petugas dan dengan cepat mundur dari petugas.
Lyoya melarikan diri sebelum petugas akhirnya menjegalnya dan membuat Lyoya jatuh ke tanah.
Saat dia terus melawan saat ditangkap, petugas itu berulang kali berkata, “Berhenti,” dan, “Berhenti melawan,”.
Video menunjukkan Lyoya bangun dan berdiri. Pada titik ini, kamera yang dikenakan di tubuh petugas dinonaktifkan. Sudut lain dari insiden itu, diambil dari kamera pengintai rumah lingkungan, menangkap sisa pertengkaran itu.
Sementara video diambil dari kejauhan, kurang dari tiga detik kemudian terdengar petugas menembak Lyoya, menurut audio dari video.
Video ponsel juga menunjukkan tembakan fatal. Lyoya tertembak di kepala.
Melansir Jawa Pos Kamis 14 April 2022, belum lekang ingatan publik dunia soal tragedi yang dialami oleh warga AS kulit hitam mendiang George Floyd.
Dia tewas di tangan polisi kulit putih pada 25 Mei 2020 karena dituding menggunakan uang palsu di minimarket.
Klarifikasi Polisi
Kepala Polisi Eric Winstrom mengatakan petugas itu tidak akan diidentifikasi secara terbuka kecuali ada tuntutan pidana. Perwira itu sedang dalam cuti berbayar dan kekuasaan kepolisiannya ditangguhkan.
Polisi Negara Bagian Michigan sedang melakukan penyelidikan kriminal.
Pengacara hak-hak sipil Benjamin Crump yang telah mewakili para korban kekerasan polisi yang terkenal telah didesak oleh keluarga Lyoya dan mendorong agar petugas itu dipecat dan didakwa.
“Video itu dengan jelas menunjukkan bahwa ini adalah penggunaan kekuatan yang tidak perlu, berlebihan, dan fatal terhadap seorang pria kulit hitam tak bersenjata yang bingung dengan pertemuan itu dan ketakutan akan nyawanya,” kata Crump.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: