Tiongkok dan Indonesia Kecam Keras Aksi Kekerasan Israel Terhadap Palestina di Masjid Al Aqsa
Israel menutup akses masuk ek Masjid Al-Aqsa-Instagram/palestina_aqsa-Berbagai sumber
JAKARTA, DISWAY.ID-Pemerintah Indonesia dan Tiongkok melalui Kementrian Luar Negeri masing-masing negara bicara tentang kekerasan bersenjata aparat keamanan Israel terhadap warga Palestina di Komplek Masjid Al Aqsa pada Jumat 15 April 2022.
Pasukan Israel melakukan tindakan membabi buta dengan menangkap dan menyerang warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Di Tepi Barat, lima warga Palestina, satu di antaranya masih berusia 14 tahun ditembak mati pasukan Israel sebagaimana laporan Al Jazeera.
Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Luar Negeri RI menyatakan mengecam keras aksi kekerasan tersebut, terlebih pada saat bulan Ramadan.
BACA JUGA:Presiden Mahmoud Abbas Minta Dunia Lindungi Rakyat Palestina
Pernyataan itu disampaikan melalui cuitan akun resmi Twitter Kemenlu RI.
”Tindakan kekerasan terhadap warga sipil tersebut tidak dapat dibenarkan dan harus segera dihentikan, apalagi dilakukan di tempat ibadah Masjid Al Aqsa di bulan suci Ramadan,” dinyatakan Kemenlu di Twitter.
Hal senada juga dinyatakan Kementerian Luar Negeri Tiongkok (MFA.
MFA menyatakan prihatin atas jatuhnya korban warga sipil dalam konflik antara warga Palestina dengan pasukan militer Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
”Tiongkok mengikuti perkembangan peristiwa tersebut dan sangat prihatin atas meningkatnya ketegangan antara Palestina dan Israel yang telah menyebabkan tewasnya korban sipil,” kata Juru Bicara MFA Zhao Lijian dalam keterangan tertulis seperti dilansir dari Antara di Beijing.
Zhao berharap pihak-pihak terkait bisa menahan diri agar situasi tidak makin meningkat.
BACA JUGA:Allahuakbar! Ini Kegiatan Warga Palestina Sambut Bulan Suci Ramadan
Tiongkok telah memainkan peran konstruktif dalam menyelesaikan masalah Palestina.
”Anggota Dewan Negara merangkap Menteri Luar Negeri Wang Yi telah mengajukan tiga usulan penting sebagai solusi mengatasi permasalahan di kedua negara tersebut,” ujar Zhao.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: