Aset Tumbuh 65,7 Persen, Bank Banten Siap Ngacir di 2022 dan Tingkatkan Pelayanan Digital

Aset Tumbuh 65,7 Persen, Bank Banten Siap Ngacir di 2022 dan Tingkatkan Pelayanan Digital

Bank Banten berhasil meningkatkan asetnya mencapai 65,7 persen atau Rp 8,85 triliun dan siap sonsong 2022 dengan berbagai program salah satunya peningkatan layanan digital. -bank banten-bank banten

BACA JUGA:La Nyalla Sebut 110 Juta Big Data LBP Palsu, Rocky Gerung: Kebohongan Ini Didesain oleh Luhut!

Dalam melakukan akselerasi kinerja, kami tetap menerapkan prudential banking principle sehingga dapat meminimalkan risiko usaha operasional bank dengan memastikan kesesuaian dengan koridor ketentuan regulator dan kebijakan internal bank. 

Penerapan GCG di seluruh aspek bisnis dan operasional bank sangat penting sebagai wujud komitmen kami, sebagai bank pembangunan daerah dan juga sebagai public company.

Bentuk peningkatan prudential banking tersebut ditunjukkan dari peningkatan likuiditas yang membaik namun penyaluran kredit sangat selektif untuk menjaga kualitas kredit, sehingga LDR terjaga di 66.47 persen pada Desember 2021, dibandingkan 146.77 persen di tahun sebelumnya. 

BACA JUGA:Bersiap! THR PNS Bakal Segera Cair, Sri Mulyani Pastikan Jumlahnya Lebih Besar dari Tahun 2020 dan 2021

Likuiditas yang membaik juga terlihat dari naiknya penempatan dana pada Bank Indonesia dan Surat Berharga Negara, yang masing-masing meningkat 152 persen menjadi Rp1 triliun dan 32.5 persen menjadi Rp818 miliar.

Agus optimis capaian kinerja sepanjang tahun 2021 dapat meningkatkan political will bagi seluruh pemimpin, pengusaha serta tokoh masyarakat untuk menjadikan Bank Banten sebagai mitra utama mereka. 

Perbaikan kinerja ini merupakan hasil penerapan transformasi internal kami yang tahun ini memasuki tahan kedua dan juga didukung peningkatan trust dari masyarakat terhadap perseroan. 

BACA JUGA:Nilai Ekspor RI pada Maret 2022 Tembus USD 26,50 Miliar

“Kami telah mendapat dukungan dari para pemimpin di Banten yang memasukkan Perda Ekosistem Ekonomi Banten dalam prolegda,” jelas Agus.

Bank Banten menutup tahun 2021 dengan kredit di angka Rp 3,08 triliun  dan modal mencapai Rp 1,89 triliun. 

Perseroan membukukan rugi periode berjalan setelah pajak bersih sebesar Rp 265,18 miliar, dimana kerugian tersebut berhasil ditekan lebih baik 20,88 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 308,16 miliar. 

Hal ini dicapai diantaranya dengan mendongrak pendapatan sepanjang tahun 2021, dimana pendapatan bunga bersih tumbuh 90 persen secara tahunan (yoy) menjadi sebesar Rp 67,02 miliar dari Rp 35,23 miliar.  

BACA JUGA:Membanggakan, Mahasiswa Teknik Rekayasa Elektromedis UMP Borong Medali ISTEC 2022

“Perbaikan ini sejalan dengan milestone yang kami rencanakan. Tahun 2022 merupakan tahap kedua dari fase perbaikan kinerja perseroan, yaitu fase akselerasi pertumbuhan. Pada tahap ini kami melanjutkan pengembangan layanan digital, dalam rangka integrasi pengembangan teknologi informasi untuk menunjang terlaksananya ekosistem ekonomi keuangan daerah Banten,” tutup Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: